Menceritakan sosok lelaki bernama Muhammad Hafsh Zayn Al Faruq Ibnu Zainal Abidin, yang biasa dikenal sebagai Zayn, meski tidak terlahir dari keluarga ulama, tetapi ia memiliki cita-cita menjadi pendakwah sesuai dengan pesan almarhum mendiang kakek...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kenakalan remaja bukan hal asing lagi di era akhir zaman, kemaksiatan tersebar di berbagai penjuru, agamis dianggap teroris, berbeda dianggap extrimis, begitulah pandangan dalam masyarakat dimasa sekarang, hal itulah yang memotivasi Ahmad Yasin Al Fatih berwasiat serta menunjuk salah satu cucunya untuk berdakwah dijalan Allah, dan membangun umat yang beriman beramal dan berakhlaq, namun melaksanakan tak semudah mewasiatkannya, sang cucu yang sedari kecil digembleng pelajaran agama, justru jatuh pada pergaulan bebas di negara orang, serta dunia entertainment yang mengharumkan namanya turut menjadi penyebab akan hilangnya sebagian ilmu, godaan cinta sebelum halal jua kerap menjadi cobaan bagi remaja, meski begitu sang cucu terus berusaha keluar dari kenikmatan dunia menuju manisnya iman, berpindah dari 1 negara ke negara lainnya demi menimba ilmu dan menebus kelalaian di masa lalu, akankah sang cucu sanggup menjalankan amanah mendiang sang kakek??.
Kata Penghantar
Keinginan berdakwah untuk kaum millennial menjadi motivasi bagi penulis novel ini, dengan kemajuan zaman pada era digitalisasi seperti sekarang, menjadi asal usul kelalaian demi kelalaian yang kerap di dilakukan oleh sebagian remaja, sedangkan sebagian lainnya hanya tinggal diam tanpa adanya niatan untuk memberi pencerahan.
Seiring berjalannya waktu, dakwah tak lagi terbatas pada ruang dan waktu, pesatnya kemajuan teknologi menjadikan dakwah bisa diakses hanya dalam genggaman tangan saja, melalui buku hingga perangkat lunak, hal ini menjadi ide peluang dakwah bagi penulis untuk manfaatkan media yang ada untuk berdakwah mencari Ridho Allah.
Terciptalah novel Mode Ustadz Milenial yang ditulis oleh Nico Surya, selain berisi cerita, novel ini juga diselipkan pembahasan agama dengan referensi Qur'an Hadits Kalam ulama serta Argumentasi sebagai jawaban atas problematika Millennial.
