prolog

106 19 8
                                    

Warning

Cerita ini swap umur gengs, di sini Suguru lebih tua, jauh lebih tua dari Utahime, untuk kebutuhan cerita, terima kasih and welcome to Suguhime AU



Prolog


Tidak ada yang tahu bagaimana takdir itu berjalan, tidak ada yang menyangka bagaimana masa depan disusun dengan rapih oleh Tuhan. Tidak ada yang bisa menebak apa yang sebenarnya akan terjadi, begitulah hal yang selalu dikatakan oleh ibunya, pikir Geto Suguru. bocah berwajah dingin berusia 7 tahun itu mengerjap, ketika ada kecelakaan yang terjadi tepat di depan matanya, saat ia seharusnya jalan-jalan dengan tenang bersama sang ayah.

Suara tangisan bayi perempuan berusia satu tahun sudah mengecoh atensi sedari tadi, lalu melihat sang ayah yang sedang membawa seorang anak bayi perempuan berpipi bulat di hadapannya.

"Suguru, jaga adik ini sebentar, mengerti?"

Suguru mengangguk tanpa banyak membantah dan melihat lagi ayahnya yang berusaha menyelamatkan seseorang dari dalam mobil yang mulai berasap, lalu menundukkan pandangan demi menatap bayi perempuan yang kini dalam pelukannya.

Mungkin karena naluri, tangan Suguru mengusap pipi bayi perempuan itu, dan memberikan tepukan kecil. Berusaha menenangkan seperti ibunya yang selalu melakukan hal yang sama setiap kali ia menangis.

Bayi perempuan tadi punya kulit putih bersih, Suguru hampir mengira ia mungkin punya kelainan, matanya bewarna coklat madu dan terasa segar di penglihatan nya,  begitu juga dengan rambutnya yang bewarna ungu kehitaman, yang sejenak membuatnya terpaku, apa itu asli?

Saat bayi perempuan tadi bergerak dan sedikit merengek dengan terus memanggil ibunya, Suguru reflek mengencangkan pelukannya, mencegahnya untuk turun dari pangkuannya.

"Utahime, anakku...ya Tuhan, terimakasih banyak tuan."

Wanita dengan kepala yang sudah berdarah datang bersama tangisan yang terdengar menyakitkan, ia meraih Anaknya dalam gendongan Suguru, lalu menciuminya beberapa kali. Sementara Suguru sendiri berjalan menuju ayahnya, memeluk pria itu penuh bangga karena berhasil mengeluarkan dua orang yang terjebak di dalam mobil sekaligus.

Setelah kejadian itu, ayah Suguru nampak berbicara dengan ibu dari bayi tadi, Suguru mendekat dan memegang tangan si bayi yang hendak menyentuh wajahnya, lalu mobil-mobilan yang masih dalam bungkusnya ia serahkan kepada bayi perempuan itu.

"Terima kasih, nak."

"Suguru, ayo kita pulang."

Ia mengangguk, wajah yang minim ekspresi memberikan hormat pada wanita tadi, lalu pergi bersama ayahnya menjauhi kawasan itu saat memastikan pihak berwajib dan ambulan memberikan penanganan lebih pada wanita tadi juga bayi perempuan dengan mobilan milik Suguru yang kini ia mainkan.






Coming soon

Little did they know About The Future END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang