09

26 10 1
                                    

Art belong to owner

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Art belong to owner

Antara next chap keknya END deh wkwkwk. Tapi gak tahu lah

Aku ada story baru Gojohime, yuk cek profil



***

Utahime sadar bahwa yang membawanya kembali ke motorhome saat tersadar dari tidurnya adalah Suguru, ia melirik ke arah kaca jendela, suasana di luar masih agak gelap. Matahari juga belum terbit, dengan tenang ia bangkit dari tempatnya tidur, dan menemukan teman-temannya juga masih tertidur di tempat yang terpisah. Bahkan selimut yang diberikan Suguru masih terbalut rapih di tubuhnya.

Orang itu masih sama, masih baik seperti dulu. Kebaikannya meninggalkan kesan tersendiri untuk Utahime, terlebih lagi bagaimana lukanya terbentuk Suguru turut menyaksikan.

Asap putih keluar begitu Utahime menguap, wanita itu mengibaskan selimut dan melangkah secara perlahan, menuju pintu motorhome dan bergerak keluar, menghirup udara pagi yang memang selalu menyejukkan, Utahime teringat jika dulu kerap kali bangun pagi hanya untuk mencari inspirasi, biasanya kata-kata bagus tercipta jika otaknya sedang rileks.

"Kau bangun pagi sekali."

Tubuh nya bergerak reflek begitu suara Suguru mengangetkannya, lelaki itu sampai terkekeh melihat reaksi Utahime.

"Geto-san menganggetkanku."

"Maaf."

"Apa kau tidak bisa tidur?"

Karena lelaki itu muncul di belakang motorhome, tempat di mana mereka membuat api unggun.

"Tidur, hanya sedikit, akhir-akhir ini aku memang sulit menutup mata di malam hari."

Suguru melangkah melewati Utahime, lalu berbalik saat merasa Utahime tidak mengikutinya, "Kau ingin ikut atau tidak?"

"Ke mana?"

"Jalan-jalan pagi di sekitar sini, di depan sana aku melihat pom bensin juga toko serba ada."

Senyuman Suguru nampak tertahan saat Utahime mendekat ke arahnya, keduanya mulai mengambil langkah bersama untuk menikmati waktu pagi sebelum matahari benar-benar terbit.

"Apa Geto-san masih senang membuat lagu?"

"Itu matapencaharianku sekarang, selain cafe tentunya."

Bola mata Utahime bergerak liar, menyusuri jalanan yang mereka lewati, bingung harus bertanya apa karena Suguru nampak malas untuk berbicara.

"Bagaimana denganmu?"

"Huh?" Mengumpulkan pikirannya sendiri, Utahime agak tercenung saat Suguru meliriknya. "Oh itu, aku masih menulis lirik dengan gitar, tapi tidak sesering dulu, paling. Saat aku sedang tidak baik-baik saja dan butuh meluangkan itu semua pada lagu."

Little did they know About The Future END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang