10 END

45 11 6
                                    

Gak tahu, aku lagi galau, mau nangis, mau out of this shit, mau hiatus tapi terlalu sayang sama Utahime, satu-satunya semangatku yang kesisah di jjk, selain Yuuji sama Ijichi

Udah patahati ditinggal Nanami, ini lagi. Hadeh

****




Suguru bersemangat, ia jelas tahu ke mana arti semangat yang mendadak muncul ketika matahari mulai meninggi, lelaki itu memerhatikan rekan-rekannya yang sedang melakukan olah raga pagi, seperti Anna dan suami tercintanya Melakukan yoga, lebih terlihat seperti Anna yang menikmati sementara Nanami tidak punya pilihan lain selain menurut, lalu Haibara dan Shoko entah ke mana sekarang, ada Satoru Riko, Kusakabe dan Utahime yang bermain volli, hanya Suguru yang menikmati waktunya sendiri sambil menghitung poin dari kedua pasangan itu.

Ah bukan pasangan kekasih, hanya pasangan bermain.

"Kau curang Satoru." Teriak Kusakabe, telunjuk lelaki itu mengarah pada Satoru yang sepertinya tidak bisa menahan tawa, lutut Riko bahkan sudah menyentuh tanah dengan tubuh bergetar karena tawa yang ia tahan.

"Aku tidak curang."

"Curang, mana ada bermain seperti itu?"

Utahime menepuk bahu Kusakabe menenangkan, permainan itu hanya permainan kecil, mereka tidak serius kecuali sedari tadi Satoru yang mengerjain Kusakabe.

"Tidak seru, aku akan beristirahat." Keluar dari lapangan kecil yang digaris menggunakan ujung ranting, Kusakabe menepuk bahu Suguru saat melewati lelaki berwajah malas itu. "Gantikan aku sebentar, Suguru."

Satu kening Suguru terangkat, agak keberatan. Tapi saat melihat Utahime yang berkaca pinggang di depan sana sambil menunggu Kusakabe, membuat Suguru bangkit. Ia berjalan ke arah lapangan dan berdiri di samping Utahime.

"Biar Kusakabe aku gantikan."

Utahime mengangguk, tidak lama kemudian permainan kembali di mulai, kali ini Kusakabe yang duduk dengan tenang menjadi juri, ia menyiapkan beberapa minuman dingin di sampingnya jika saja teman-temannya haus.

"Ke sana Suguru-san." Teriak Utahime membuat Suguru bergerak ke arah kiri, memukul bola yang baru saja mendarat ke mereka, lalu segera berlari ke arah Utahime saat bola menuju ke arah pasangan Satoru dan Riko, permainan nampak seimbang. Tidak sampai saat Riko Melakukan smash, bola tadi bergerak dengan cepat ke arah Utahime, saat wanita itu hendak menahannya Suguru malah memeluk pinggang Utahime lalu mengangkat wanita itu menjauh, membuat bola tadi terlempar begitu saja.

Riko dan Satoru saling melirik.

"Apa-apaan itu?"

"Smash Riko terlalu keras."

Riko menyinggungkan senyuman, sementara Utahime nampak kebingungan. Terlebih lagi kedua tangan Suguru masih dipinggangnya, menjadikan mereka terlihat seperti orang berpelukan.

"Smash memang seperti itu." Satoru balik protes.

"Suguru, jangan mengambil kesempatan pada juniorku." Teriak Kusakabe kencang, bahu lelaki itu bergetar sementara Suguru segera melepaskan dirinya.

"Aku hanya membantu Utahime."

"Itu permainan Suguru..." Kusakabe tertawa dengan lepas, merasa lucu karena baru saja menangkap kenyataan bahwa Suguru takut smash Riko melukai Utahime. "Sepertinya aku melupakan sesuatu."

"Hime, jangan dengarkan siapapun." Berujar pelan, Suguru menyeka keringat di pelipisnya. Lelaki itu berjalan ke arah Kusakabe lalu mengambil minuman yang disediakan lelaki itu, memberikannya pada dua pasangan yang akan menikah beberapa hari lagi juga untuk Utahime.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little did they know About The Future END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang