01

70 17 5
                                    

Art belong to yamero / @yameroll_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Art belong to yamero / @yameroll_

Ini cerita ringan aja yang gengs, lebih kek slice of live

Jangan lupa tinggalkan jejak, biar makin semangat, soalnya stok ide saya banyak nih, sampe puyeng

***

"Okaasan, aku mohon, kali ini benar-benar pergi bersama teman-temanku..."

Hana menatap Suguru yang kini duduk sambil menunduk ke arahnya, bocah berusia 12 tahun itu sedari tadi meminta persetujuannya untuk menghadiri pasar malam, ia yakin Suguru berbohong akan pergi bersama teman-temannya karena ia sendiri paham, anaknya lebih suka menghabiskan waktu untuk menyendiri ketimbang berkelompok, terlalu banyak kesunyian yang disukai Suguru membuatnya kurang yakin sekedar untuk memberi ijin.

"Jangan bohong, Suguru..."

"Tidak, okaasan, sungguh."

"Geto?"

Suara panggilan dari luar memecah ketegangan antara ibu dan anak itu, Hana berjalan ke depan lalu membuka pintu, melihat anak-anak seusia anaknya berdiri lalu memberi hormat padanya.

"Selamat malam oba."

"Kalian?"

"Kami teman sekelas Suguru, oba, kami berjanji untuk ke pasar malam bersama."

Hana melirik anaknya yang kini berada di sampingnya, memberikan tatapan seolah bertanya apakah yang di depannya ini benar-benar temannya?

"Okaasan, perkenalkan, mereka satoru, Ijichi, Nanami dan Haibara." Sejenak, Suguru mendongak menatap ibunya, ia menghela nafas sebelum melanjutkan.

"Aku akan pergi bersama mereka."

Hana tidak bisa berkata-kata selain mengijinkan anak bungsunya untuk pergi, antara tidak percaya Suguru pada akhirnya punya teman. Sifat dingin dan irit bicara milik anaknya itu sedang berusaha ia pahami, itulah kenapa saat anaknya mengatakan akan pergi bersama teman-temannya Hana tidak sepenuhnya percaya.

"Baiklah, jangan pulang terlalu larut."

"Terima kasih oba."

"Terima kasih oba."

Suguru beranjak dari sana, lalu mengambil sepedanya dan pergi bersama teman-temannya, Hana melepasnya dengan senyuman kecil, berharap jika anaknya memang sudah mau membuka diri untuk berbaur bersama yang lain. Ia menghela nafas sejenak, mengusap wajah cantiknya sebelum menutup pintu rumah, menguncinya dari dalam.

***

"Kalian akan bermain apa saja?"

Suguru menatap sekeliling mencoba mencari ketertarikannya terhadap beberapa wahana yang tersedia di sana, bocah laki-laki itu menunjuk rumah hantu membuat temannya yang lain bergidik pelan.

Little did they know About The Future END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang