Part 6

401 58 10
                                    

Cerita ini hanya fiksi belaka!
Jika ada kesamaan itu unsur ketidak sengajaan•

An! Typo bertebaran!

Please, jangan plagiat!

-o0o-

Ino menghela nafas pelan seraya menarik tangan Sakura untuk berpindah tempat menjadi di sisi kanannya. Lalu, memegang tangan Sakura erat. Sakura menunduk takut. Dia takut melihat lelaki itu.

"Oh, Ino!"

Suara lelaki itu terlihat memanggil nama Ino. Dia bahkan berdiri di depan Ino dan Sakura, agar Ino dan Sakura berhenti.

Sakura hanya diam menunduk lantaran takut. Ingatan nya tentang apa yang lelaki itu lakukan padanya begitu membekas di otaknya.

"Minggir!" kata Ino datar. Tatapan nya pun sangat sinis. Lelaki itu tersenyum satu sudut.

"Kau seperti biasanya, Ino. Selalu jutek dengan ku. Padahal, aku menyukai mu." ucap lelaki itu yang lalu menggerakkan tangannya untuk memegang rambut Ino.

Past!

Ino menepis cepat tangan lelaki itu sebelum menyentuh rambutnya dengan tangannya. Lelaki itu terkekeh pelan.

"Seperti biasa kau selalu bersikap seperti ini pada ku, Ino." katanya.

Ino tak bereaksi. Dia hanya melayangkan tatapan tajamnya pada lelaki itu. Lelaki yang sangat tidak dia suka.

Hidan, kakak kelas nya yang katanya suka pada Ino. Lelaki yang sudah Ino cap sebagai lelaki kurang ajar dan tidak punya attitude. Walau wajahnya tampan, sikapnya tidak seperti yang terlihat di wajahnya.

Ino tau benar, Hidan lelaki nakal, dia suka merokok di belakang sekolah, lalu mengencani para gadis hanya untuk bermain-main.

Benar-benar bukan tipe lelaki yang Ino suka. "Minggir! Aku mau lewat." tekan Ino. Hidan tersenyum lalu melirik Sakura. Sakura terus menunduk takut.

"Siapa ini? Apa dia adikmu? Tak kalah cantik dari mu ya?" kata Hidan sambil menggerakkan tangannya untuk menyentuh dagu Sakura.

Trap!

Tangan Hidan di tepis kasar. Bukan Ino maupun Sakura pelaku nya.

Sasuke menatap tajam Hidan. Dia lalu berdiri di depan Sakura. Menyembunyikan Sakura di balik tubuhnya. "Tangan kotor tidak boleh menyentuh kekasih ku." kata Sasuke dingin. Hidan berdecih seraya menatap Sasuke malas.

"Anak kebanggaan sekolah ternyata." sahut Hidan sambil menatap Sasuke. Sasuke memegang satu tangan Sakura yang bergetar.

Entah Sasuke tak tau apa yang terjadi. Tapi, Sakura terlihat begitu ketakutan.

"Berhenti membuat masalah, maniak!" kata Sasuke. Hidan mengepalkan tangannya kesal. Dia ingin sekali menghajar Sasuke. Tapi, dia takkan bisa mengingat Sasuke adalah anak kebanggaan sekolah. Dia akan mendapat masalah jika berurusan dengan Sasuke.

Hidan mendengus pelan. Dia melirik Ino. "Ino, sampai jumpa." katanya yang lalu pergi bersama dua temannya.

Ino menghela nafas lega. Dia menatap Sakura. "Kau tak apa?" tanya Ino pada Sakura.

Sasuke berbalik menatap Sakura. Sakura mengeratkan pegangan nya pada tangan Sasuke. "Sakura, kau baik-baik saja? Kau-"

"Jangan di lepas! Biarkan aku memegang tangan mu. Ku mohon." kata Sakura pada Sasuke ketika Sasuke ingin melepaskan pegangan tangan Sakura untuk mengusap rambut gadis itu.

Strive |sasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang