ECA & ERLAN 05

810 48 0
                                    

Assalamualaikum vren...
Jangan lupa vote dan komennya yup. Cek Instagram, follow juga. Kita sharing sharing disana okey!

Tandain kalo ada yang typo!

Happy Reading!

Eca pulang di antar oleh Nadia, dia memaksanya untuk Eca di antar olehnya. Yaa Eca mah terima aja, lumayan kan irit ongkos. Hehehe

Eca sudah sampai rumahnya, Nadia langsung pulang karena waktu yang sudah begitu malam. Eca mengucap syukur karena pintu gerbang rumahnya tak terkunci, seperti nya bapak satpam rumahnya belum tidur.

Eca mulai membuka pintu rumahnya, saat ia masuk rumah sudah dengan keadaan lampu mati. Ya iya, karena waktu yang sudah malam.  Setelah eca menutup pintu rumahnya, Eca hendak menaiki tangga untuk ke kamarnya. Namun, Eca di kejutkan oleh tepukan tangan dari arah belakang.

Prok prok prok

"Hebat sekali nona"

Suara itu, suara yang begitu membuat eca takut. Hati Eca mulai deg degan, ia Kira papihnya akan masih lama, tapi ternyata sudah pulang saja. Ya guys, papihnya Eca. Entah sejak kapan papihnya Eca ada di jakarta, yang jelas ia tau pasti ada yang memberi tau rahasianya kepada papihnya itu.

Siapa lagi kalo bukan...

Bibik!

Dirumah ini ada 2 bibi/pembantu (pulang pergi) dan 1 mbak/pengurus eca. Walaupun umur Eca sudah dewasa tapi Eca masih dalam pengawasan orang tuanya, dan papih Eca begitu sibuk.

Asisten pribadi Eca bernama kasih, Eca menyebutnya 'mbak kasih'. Mbak kasih sudah sering menjadi mata mata untuk ayahnya, agar tetap bisa mengawasi eca. Di rumah Eca pun dipenuhi cctv, jadi walaupun gaada kabar tapi papih Eca akan tau lewat cctv itu.

(Mbak kasih selalu membututi Eca, karena Eca selalu tak ingin diikuti)

"P-papih?" Ujar eca kaget melihat papihnya

"Kenapa ca? Kaget ya? Udah puas mainnya? HM?!" Tanya papih eca dengan nada yang tak bersahabat.

"Eca ga main pih, eca nonton Indonesian bakat" ujar Eca

"Pinter sekali kamu jawabnya ca. Maksud kamu nonton mantan dan ketemu mantan gitu?!"

"M-maksud papih erlan?"

"Memangnya mantan kamu selain erlan siapa? Gaada kan? Ya mikir dong siapa lagi kalo bukan erlan."

Eca menunduk, ia takut jika papihnya sudah marah seperti ini. Eca memang begitu di kekang, Eca tak suka keadaan seperti ini. Dia ga suka di kekang, di paksa, di atur, di bentak, tapi eca selalu di takdirkan di lingkungan yang sangat berbalik dengan kebiasaan Eca.

"Kamu anak perempuan ca, ga pantas anak perempuan main sampe malem malem gini ca. Mau di cap sebagai anak gadis malam? Apa ga malu?!"

"Papih selalu kasih kesempatan buat kamu, tapi ko makin kesini kamu makin ngelunjak? Papih kaya gini karena papih sayang sama kamu"

ECA & ERLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang