ECA & ERLAN 01

2.3K 108 7
                                    

Assalamualaikum
Hallo guys, gimana puasanya lancar? Sehat selalu ya!

Jangan lupa vote Dan komen yuppp
Tandai kalo ada yang typo ya vren

Happy Reading💗



Di sebuah rumah mewah, ada seorang wanita cantik yang sedang sarapan bersama papihnya. Itu ada eca, kini Eca akan berangkat kuliah di antar oleh sopir pribadinya.

"Eca udah selesai sarapannya" ujar Eca setelah minum air putih.

"Pulang jam berapa nanti ca?" Tanya papih

"Hmm kayanya siang juga pulang, karena Eca cuma ada satu kelas. Tapi hari ini eca mau ke Gramedia sama bila, boleh ya?" Mohon Eca, karena papihnya ini cukup keras dan membatasi segala hal tentang Eca.

Papih tampak berfikir, dan... Papih menggeleng. "Gaboleh" ujarnya yang mampu membuat Eca cemberut. "Eca janji gaakan lama, sore udah pulang. Janji!" Mohon eca lagi

"Kamu suka bohong ca, kemarin aja kamu bilang sama papih sore pulang tapi jam 9 malam baru pulang. Papih ga percaya sama kamu" ujar papih, memang Eca sering berbohong kepada papihnya, Eca akan mengeluarkan beribu ribu alasan agar Eca bisa main keluar bersama bila, sahabatnya.

"Kali ini eca ga bohong, Eca janji sore pulang. Plisss ya pih Eca pengen beli novel kesayangan eca, cuma ada hari ini. Stoknya terbatas" ujarnya, yaaa sedikit berbohong. Nyatanya Eca tak mengincar apapun di Gramedia, ia memang menyukai membaca novel, tapi ia tak ada mengincar Novel apapun.

"Yasudah, asar harus sudah pulang. Papih ganau tau, kalo kamu bohong sama papih, papih hukum kamu!" Ujar papih dengan tugas.

"Siap papih, makasih papih sayang. Udah ya Eca mau berangkat dulu" Eca berdiri dari duduknya lalu ia mencium punggung tangan papihnya, lalu Eca mencium pipi papihnya sebagai tanda terimakasih. "Babay papih semangat kerjanya!!!" Ujar eca berjalan meninggalkan papih seraya melambaikan tangannya untuk papihnya. Papih Eca hanya menggeleng kepalanya melihat ank gadisnya itu.

•••

Diperjalanan Eca memainkan handphonenya, ia melihat lihat tiktok untuk menghilangkan gabutnya. Hampir 30 menitan perjalanan Eca menuju kampusnya, dan kini Eca sudah sampai di kampusnya. Terlihat sudah ada bila yang menunggunya di parkiran.

"Mang Tejo, nanti jempunya abis asar aja ya. Soalnya Eca mau ke Gramedia dulu, udah izin ko ke papih. Nanti eca kabarin ya jemputnya dimananya" ujar eca kepada mang Tejo, supirnya.

Mang tejo sudah lama bekerja di keluarga eca, dari Eca masih kecil pun mang Tejo sudah ada, dan dari orang tua Eca belum cerai pun mang Tejo sudah ada. Eitsss apa tadi? Orang tua Eca bercerai? Iya guys, jadi orang tua Eca bercerai dari umur Eca 17 tahun.

"Iya neng eca" ujar mang Tejo

"Yaudah eca turun ya, mang Tejo hati hati. Makasih udah anter Eca!!" Ujar eca lalu turun dari mobil

Eca berlari menghampiri bila yang sepertinya sudah menunggunya sejak lama. "Bilaaaa" teriak Eca memeluk bila. Bila yang di peluk hanya diam saja, karena ini sudah menjadi kebiasaan bagi bila. Eca anak yang tantrum adalah sabar bila yang tentram.

"Udah lama ya nunggunya?" Tanya Eca saat sudah melepas pelukannya

"Iya lama banget! Gila ya lu ngaret parah!!!" Kesal bila

"Ya maaf, tadi gue kan izin dulu ke papih. Biar kita bisa ke Gramedia" ujar Eca cengengesan

"Udah yu masuk, sebntar lagi masuk" ujarnya lagi

Eca dan bila pun jalan menuju ke kelasnya, karena sebentar lagi masuk. Jurusan eca dan bila sama, mereka mengambil jurusan psikologi. Katanya biar mereka bisa jadi dokter dirinya sendiri kalo lagi stres wkwk.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 13.25, Eca dan bila sudah Ada di Gramedia. "Ca Lo mau beli buku ini bagus ga si ceritanya? Lo kan udah pernah baca" tanya bila, sambil menunjukan buku yang berjudul "MA'MUM TERAKHIR".

"Bagus banget! Tapi sayang nya sad ending coy. Tapi Lo beli aja, gue jamin Lo bakal baper + nangis!" Ujar Eca dengan penuh ekspresinya.

Bila tampak berfikir, karena sebenernya ia tak pernah membaca cerita islami. Tapi.... Bila penasaran! "Oke deh gue beli!" Finalnya

Mereka berdua terus saling memilih milih novelnya, eca tampak terlihat begitu banyak buku di keranjangnya. Jika di hitung mungkin bisa jadi sampai 10 buku? Entahlah, Eca memang sangat menyukai membaca. Eca dan bila pun membayar buku buku yang sudah mereka ambil, dan kini eca dan bila sudah keluar dari Gramedia tersebut.

"Ke cafe dulu yu ca" ajak bila

Eca melihat ke arah jam tangannya. "Sorry, kayanya gue gabisa deh. Gue udah janji sama papih pulang abis asar, ini udah jam setengah tiga." Ujarnya membuat bila sedikitbtercengang.

"Tumben" ujar bila

"Ya biar gue bisa buat nonton grand final erlan nanti, soalnya si Nadia ngajakin gue nonton grand final Minggu depan" ujar eca

Eca memang mulai dekat dengan Nadia, sepupu erlan. Sengaja, biar bisa balikan wkwk. Nadia begitu baik pada Eca, makanya Eca nya nyaman. Baru baru ini Eca mengabarkan kalo erlan masuk grand final, dan Nadia mengajak Eca untuk nonton bersama. Sungguh Eca antusias, tapi eca harus cari cara untuk bisa di izinin sama papihnya. Sau satunya cara adalah buat hati papihnya luluh, dengan cara menurut dengan semua perintahnya.

Bila hanya geleng geleng kepala, bisa bisanya sahabatnya itu berfikir ingin balikan sama mantan yang dia sendiri yang putusin. "Ga sesuai harapan Lo, baru tau rasa Lo ca" sarkas bila

"Ish harusnya Lo tuh support gue, doain gue sepaya gue berhasil luluhin hati bokap gue!" Kesel Eca

Bila hanya menggeleng saja, Eca sangat ga jelas baginya. Eca menelpon mang tejo, untuk menjemputnya. Saat sudah di jemput, Eca dan bila pun berpisah. Mereka ga bareng, bila membawa mobil sendiri.



Gimana part ini?
Jangan lupa vote dan komen ya!
Segini dulu ya, nanti up lagi ko, makanya vote dan komen biar Nall semangat wkwk.

Terimakasih sudah mau baca
See you next part
💗

ECA & ERLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang