Tidak ada judul🙄
Lanjut...
apa tidak papa berangkat saat dimalam hari? " tanya ewa dengan cemas
" tidak papa sayang, aybun sudah biasa kamu tidak boleh cemas " ucap ayah
" cukup doakan ayah,sama bunda selamat sampe tujuan " lanjutnya
" iya ayah "
" ingat saling jaga satu sama lain, dan selama aybun di swiss kalian boleh tidur satu kamar lagi, tapi ingat tidak boleh macam-macam karena kalian belum menikah " ucap bunda kedua wanita dedapnnya itu saling memandang satu sama lain lalu menatap kembali kepada kedua orang tuanya
" iya bunda, noon akan selalu menjaga ewa " ujar noon
" aku juga " singkat ewa dia kesal dengan ucapan terakhir bundanya
" kalo gitu ayah sama bunda pergi dulu "
__________
Setelah pulang dari bandara mereka memutuskan untuk makan malam di restoran dimana tempat bua bekerja
" mau pesan apa? " kata waitrs dia bukan bua melainkan diana
" yang ini, dan ini. Untuk minumannya matcha latte dua samain aja " ucap noon
" baik kalo gitu ditunggu pesananya " ucap diana kembali mengambil buku menu dan berlalu pergi
" bua mana ya? " tanya ewa celingak celinguk namun dia hanya melihat beberapa pelayan lain
" jika sudah bertemu dengannya, memangnya kamu mau apa?" tanya noon
" tentu saja mau pamer jika aku dan phi sudah resmi berpacaran " ucap ewa dengan bengga namun noon hanya tersenyum dan menggelengkan kepala nya saja
" apa pam sudah diberi tahu? Kalo kamu akan pulang ke rumah "
" belum, aku sedang kesal dengan phi pam "
" kesal kenapa? "
" pertama. dia selalu membujukku untuk minta maaf dengan phi noon, kedua. dia selalu tidak mengerti dengan perasaanku "
" jadi kamu tidak mau minta maaf dengan ku? "
" tidak.. kan yang salah phi noon! Kenapa aku yang harus minta maaf " kesalnya
" emm.. " gumam noon mengangguk saja
" ish kok cuma em aja sih? "
" ewa bisa tidak kecilkan suaramu itu " ucap bua mengejutkan ewa yang berdiri disamping ewa
" memangnya kenapa? " tanya ewa mendoang mentap bua karena bua berdiri
" orang-orang melihat ke arahmu, jadi tolong pelankan oke! Agar pengunjung nyaman berada disini "
" ish.. phi gara-gara pertanyaanmu, aku jadi malu " bisik ewa
" kalian sudah baikan? " tanya bua
" sudah, malahan kita sudah resmi berpacaran " ucap ewa dengan bangga
" oh.. lalu bagaimana dengan saint? Bukannya kamu bil... " ucapan bua terhenti ketika ewa mencubit lengan bua
" aw ssth sakit " ringis bua
" kenapa? Apa perutmu sakit lagi? Ayo aku antar ke kamar mandi "
" phi aku antar pinguen dulu ya " lanjunya, ewa membantu memapah bua
Sedangkan noon masih diam dan noon ingin sekali mendengar perkataan bua selanjutnya
" apa memang benar.. jika ewa sudah berpacaran dengan saint? " terka noon