chapter 21

361 21 21
                                    

Tidak ada judul🙄

Lanjut...

apa tidak papa berangkat saat dimalam hari? " tanya ewa dengan cemas

" tidak papa sayang, aybun sudah biasa kamu tidak boleh cemas " ucap ayah

" cukup doakan ayah,sama bunda selamat sampe tujuan " lanjutnya

" iya ayah "

" ingat saling jaga satu sama lain, dan selama aybun di swiss kalian boleh tidur satu kamar lagi, tapi ingat tidak boleh macam-macam karena kalian belum menikah " ucap bunda kedua wanita dedapnnya itu saling memandang satu sama lain lalu menatap kembali kepada kedua orang tuanya

" iya bunda, noon akan selalu menjaga ewa " ujar noon

" aku juga " singkat ewa dia kesal dengan ucapan terakhir bundanya

" kalo gitu ayah sama bunda pergi dulu "

__________

Setelah pulang dari bandara mereka memutuskan untuk makan malam di restoran dimana tempat bua bekerja

" mau pesan apa? " kata waitrs dia bukan bua melainkan diana

" yang ini, dan ini. Untuk minumannya matcha latte dua samain aja " ucap noon

" baik kalo gitu ditunggu pesananya " ucap diana kembali mengambil buku menu dan berlalu pergi

" bua mana ya? " tanya ewa celingak celinguk namun dia hanya melihat beberapa pelayan lain

" jika sudah bertemu dengannya, memangnya kamu mau apa?" tanya noon

" tentu saja mau pamer jika aku dan phi sudah resmi berpacaran " ucap ewa dengan bengga namun noon hanya tersenyum dan menggelengkan kepala nya saja

" apa pam sudah diberi tahu? Kalo kamu akan pulang ke rumah "

" belum, aku sedang kesal dengan phi pam  "

" kesal kenapa? "

" pertama. dia selalu membujukku untuk minta maaf dengan phi noon, kedua. dia selalu tidak mengerti dengan perasaanku " 

" jadi kamu tidak mau minta maaf dengan ku? "

" tidak.. kan yang salah phi noon! Kenapa aku yang harus minta maaf " kesalnya

" emm.. " gumam noon mengangguk saja

" ish kok cuma em aja sih? "

" ewa bisa tidak kecilkan suaramu itu " ucap bua mengejutkan ewa yang berdiri disamping ewa

" memangnya kenapa? " tanya ewa mendoang mentap bua karena bua berdiri

" orang-orang melihat ke arahmu, jadi tolong pelankan oke! Agar pengunjung nyaman berada disini "

" ish.. phi gara-gara pertanyaanmu, aku jadi malu " bisik ewa

" kalian sudah baikan? " tanya bua

" sudah, malahan kita sudah resmi berpacaran " ucap ewa dengan bangga

" oh.. lalu bagaimana dengan saint? Bukannya kamu bil... " ucapan bua terhenti ketika ewa mencubit lengan bua

" aw ssth sakit " ringis bua

" kenapa? Apa perutmu sakit lagi? Ayo aku antar  ke kamar mandi "

" phi aku antar pinguen dulu ya " lanjunya, ewa membantu memapah bua

Sedangkan noon masih diam dan noon ingin sekali mendengar perkataan bua selanjutnya

" apa memang benar.. jika ewa sudah berpacaran dengan saint? " terka noon

love sister ( noonpraewa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang