chapter 17 (maaf)

269 26 27
                                    


Maaf aku gak bisa menempati janji sendiri🤧🙏 aku baru bisa update sekarang, mohon dimaafkan ya hehe

Lanjut..

Sesampainya dirumah, noon menatap malas saat melihat tee didepan rumahnya.. noon melangkahkan kakinya cepat melewati tee tapi tanganya berhasil diraih dan dicekal kuat oleh tee

Noon menepisnya kasar " lepas " bentak noon berhasil melepaskan tangannya

" noon kamu harus mendengar penjelasan aku dulu.. aku se ... "

" aku tidak ingin mendengar alasan apapun itu karena aku tidak peduli! Hubungan kita sudah berakhir kemarin!! Lebih baik jauh-jauh dari hidupku " tegas noon

" paman usir wanita ini jangan sampai dia kesini lagi " ucap noon pada dua satpam

" baik nona "

" jangan sentuh gue.. gue bisa sendiri " ucap tee pada satpam tersebut

Lalu tee menatap tajam pada noon " lihat pembalasan gue nanti " batin tee dan langsung pergi

Noon melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti untuk masuk kedalam rumahnya, noon tidak melihat kedua orang tuanya tapi mungkin mereka sedang dikamarnya

Sebelum kekamarnya, noon membuka pintu kamar ewa yang telihat sepi ďan semalam noon tidur dikamar ewa

Noon menutup kembali pintu kamar adiknya itu lalu noon masuk kedalam kamarnya sendiri,

Ting..

Noon hendak masuk kekeamar mandi tapi langkahnya terhenti ketika mendenglar pesan masuk, noon mengambil ponselnya dinaskas lalu menatap ponselnya

Phi noon, maaf aku tidak bermkasud marah padamu tadi
aku harap phi mengerti

Jika phi noon ingin bertemu dengan
Ewa, phi datang saja besok
Dipertungan phi sam dan mon

Iya tidak apa

Entahlah phi bisa datang atau tidak. karena sam melarangku untuk tidak datang kesana.

Phi sangat merindukannya.. dia sedang apa?

Ewa sedang bersiap-siap kami akan pulang ke arpatemen.. phi tenang saja aku akan berusaha membujuk ewa

Iya terimakasih pam..

Setelah berbalas pesan, noon masuk kekamar mandi untuk bersiap kekantor

_________

" benar? Kamu mau berangkat kekantor? Sebentar lagi jam makan siang dan ayah ingin bicara denganmu nak " ucap hanna pada noon di halaman parkiran mobil

" maaf bun tapi dikantor akan ada cilent jadi noon harus ke kantor. Dan noon belum siap untuk bicara sama ayah " jawab noon pelan

" yasudah tapi nanti malam kamu harus ikut makan malam dirumah "

Noon mengaggukan kepalanya " em maaf bun noon bikin ewa menangis " kata noon merasa bersalah

" tidak apa noon, kamu tau sendirikan kalo ewa itu anak cengeng " hanna tersenyum mengelus bahu noon

" em tapi.. " hanna melihat keseliling halaman rumahnya lalu kembali menatap noon " bunda sebenarnya sudah tau lama.. jika kamu mempunyai seorang kekasih " bisiknya lalu noon membulatkan matanya

love sister ( noonpraewa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang