"Kenapa lama sekali?" Lisa menerima satu kotak besar pizza dari tangan penjaga gedung perusahaannya, siang ini, dia tidak memberitahu kekasihnya jika dia sudah memesan pizza yang sudah diinginkan kekasihnya dari kemarin malam.
"Maaf, Lisa." Lisa memutar bola matanya malas saja mendengar ucapan bawahannya, di perusahaannya, memang dia tidak ingin dipanggil dengan sebutan yang lain, dia meminta semua orang memanggilnya dengan sebutan nama.
Sebenarnya, banyak keuntungan bagi pekerja di perusahaannya, Lisa selalu memberikan bonus atau bahkan uang tip pada bawahannya, seperti sekarang, padahal Lisa hanya meminta pihak keamanan mengambil pesanannya ke gerbang luar, namun dia juga membeli satu pizza ukuran kecil untuk dinikmati oleh tiga orang penjaga gedung perusahaannya.
"Maaf saja tidak membuat pizza ini cepat sampai ke tanganku, apa kau tidak tahu kekasihku sudah menginginkan sedari kemarin malam? Tapi bicara denganmu juga tidak ada gunanya, semuanya sudah terjadi, bagikan pizza yang aku berikan pada yang lainnya, jangan dimakan sendiri, mengerti?"
Pria di hadapan pemilik perusahaan itu langsung mengangguk dan membungkuk, tak lupa dia mengucapkan terima kasih karena Lisa juga membeli makanan yang sama untuk mereka.
"Terima kasih." Lisa berdehem, dia berbalik untuk kembali masuk ke dalam gedung perusahaannya dengan pizza yang masih hangat di tangannya.
Meski Jennie sudah tidak menyinggung tentang makanan khas Italia ini, namun tidak ada salahnya Lisa bersikap layaknya pasangan yang baik bukan? Dia sebisa mungkin menuruti semua hal yang kekasihnya inginkan.
"Tidak biasanya kau membeli pizza." Dibandingkan staff nya yang lain, memang Jisoo yang paling bisa berbicara santai dengan Lisa, mereka sudah mengenal satu sama lain cukup lama, Jisoo juga yang mengikuti perjalanan kisah cinta Jennie dan Lisa sedari awal.
"Bukan untukku, untuk Jennie." Ucap Lisa, dia dan Jisoo masuk ke dalam lift secara bersamaan karena Jisoo juga baru mengambil makan siangnya di lantai bawah.
"Jennie ingin pizza? Dia tidak terlalu menyukai pizza." Ucap Jisoo, dia juga sudah lama mengenal Jennie jadi tentu dia tahu bagaimana selera si Kim itu.
"Hem, dia mungkin hanya akan makan satu sampai dua potong, namun biarkan saja, kenapa kau yang protes? Kekasihku hanya sedang ingin makan pizza." Balas Lisa dengan nada ketus sebenarnya.
"Tidak, aku tidak protes, kalau begitu cepat temui Jennie." Jisoo memilih untuk undur diri begitu mereka sampai di lantai dua, Lisa berdecih saja, baginya terkadang orang-orang di sekitarnya memang sulit dimengerti!
Lisa melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangannya, padahal dia sebenarnya sudah sering memberikan kejutan-kejutan kecil pada kekasihnya seperti ini, namun setiap ingin memberikan kejutan, Lisa selalu berdebar karena dia mengharapkan respon baik dari kekasihnya, dia suka saat Jennie bersemangat menerima hadiahnya darinya.
Lisa yakin, Jennie tidak menyangka jika dirinya akan membeli pizza untuk makan siang karena tadi Lisa mengatakan dia yang akan memesan makanan via delivery, Lisa juga sempat bertanya apa makan siang yang Jennie inginkan dan kekasihnya hanya mengatakan dia sedang tidak ingin makan makanan Korea.
Begitu membuka pintu, Lisa melihat Jennie yang masih disibukkan dengan pekerjaannya, dan Jennie langsung membulatkan matanya begitu melihat makanan yang Lisa bawa.
"Pizza?!" Lisa tidak bisa menahan diri untuk tidak menyembunyikan senyumannya, dia segera menghampiri Jennie dan membuka kotak besar pizza yang berisi delapan potong itu.
"Untukmu, ayo makan terlebih dahulu." Ucap Lisa, Jennie segera menggeser pekerjaannya, dia bangkit untuk mencuci tangan terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BALANCE LOVE - JENLISA [G×G]
FanfictionSatu-satunya hal yang bisa memadamkan api hanyalah air, sama dengan amarah Lisa, satu-satunya yang bisa meredakan amarahnya hanya kekasihnya, Jennie. Dengan temperamen yang buruk, semua hal terasa salah di mata Lisa, Jennie yang selalu menjadi penen...