• Chapter 10 •

13 3 0
                                    

Kalo ada typo maaf ya, hehe (⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)

Happy reading 💐

~×~

Glara bangun dari tidurnya, namun ia tidak melihat Adrian dimana-mana. Sekarang waktu baru menunjukkan pukul 05.30.

Masih bisa dibilang cukup pagi karena hari ini sekolah Glara dimulai di jam 08.30 sementara untuk Adrian, hari ini adalah hari libur karena para dosen sedang mengadakan rapat.

Glara berpikiran bahwa Adrian mungkin sedang di ruang tengah karena tidak ada suara percikan air dari dalam toilet. Ia bergegas pergi ke toilet untuk mandi.

Setelah beberapa menit, ia selesai dengan ritual mandinya. Segera memakai seragam sekolah dengan rapih dan menata rambutnya.

Glara pergi ke ruang makan untuk menemui Adrian.

Namun pada saat sampai disana, ia melihat Adrian makan sendirian tanpa menunggu nya. Padahal jika Glara bangun duluan, pasti akan membangun kan Adrian agar makan bersama, begitu juga sebaliknya.

Tapi beda dengan hari ini. Glara berpikiran bahwa mungkin Adrian perlu bergegas untuk pergi ke suatu tempat karena dia berpakaian rapih, menggunakan jas dan dasi, serta memakai parfum favorit nya.

"Loh? Kakak mau kemana? Rapih banget? Padahal sekarang baru jam 06.20..?" Glara bertanya sambil menarik kursi putih untuk di duduki.

"Kakak juga kenapa ga nunggu Glara atau bangunin gitu?" Ia menambahkan

Adrian hanya menatap Glara lalu melanjutkan acara makan nya tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun.

"Mungkin kak Adrian lagi ada masalah sama pekerjaan kampusnya.." Pikir Glara

Adrian yang selesai makan langsung pergi saja tanpa berpamitan dengan Glara yang sedang makan. Hanya bisa menatap Adrian yang memiliki raut wajah yang sulit untuk di artikan.

~×~

Adrian sekarang sedang berada di sebuah restoran mewah bintang lima, dia masuk kedalam dan mencari meja dengan nomor 46.

Akhirnya ketemu lah meja tersebut. Tapi meja itu di tempati oleh seorang wanita cantik, menggunakan dress berwarna biru tua dan rambut yang panjang.

Laki-laki mana yang tidak akan tergoda dengan wanita yang seperti ini.

Memiliki paras cantik, menawan, memiliki karir yang sukses, kaya raya, penyayang anak juga.

"Ah Adrian, akhirnya kau datang."

"Halo nyonya Andrea, senang bertemu dengan anda."

"Senang bertemu dengan anda juga, tuan muda Adrian."

Adrian duduk berhadapan dengan wanita yang di sebut Andrea tersebut.

"Jadi.. ada apa kau meminta untuk bertemu dengan ku, Adrian?"

"Aku hanya ingin kau mengabulkan satu keinginan ku."

"Oh?" Andrea terlihat senang juga penasaran dengan apa yang di ingin kan Adrian sampai-sampai harus memanggilnya.

Adrian berdiri, berjalan menuju Andrea lalu membisikkan sesuatu kepadanya. Andrea yang mendengar mengangguk-angguk paham dengan keinginan Adrian.

Unthinkable | SLOW UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang