• Chapter 11 •

9 3 0
                                    

Kalo ada typo maaf yaa (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Happy reading 💐

"Aku pulang!"

"Ah, akhirnya kau pulang juga Ian." Raniel berkata sambil menyeruput secangkir teh.

Adrian melepaskan sepatunya lalu di letakkan di rak sepatu. Ia berjalan ke arah tangga untuk pergi ke kamarnya dan Glara tapi, dia mendengar suara tangis yang familiar.

Adrian berpikir sejenak...

"... Glara!"

Adrian langsung berlari, mendobrak masuk kamar nya yang ternyata sudah banyak dengan tisu-tisu bertebaran di dekat kasur.

Yap betul.

Glara sedang menangis meringkuk di kasur dengan selimut menutupi seluruh bagian tubuhnya.

"Glara..? Sayang, kenapa nangis?"

"Pikir sendiri, dasar bodoh! Keluar sana!!!" Glara berteriak sambil terus menangis di hadapan Adrian.

Tentu Adrian tak rela meninggalkan Glara yang sedang menangis ini sendirian. Keadaannya yang sangat rapuh, apalagi dia sedang hamil 4 bulan.

Adrian menarik Glara kedalam pelukannya. "Udah sayang, jangan dipikirkan.. shh.." Adrian mengecup kening Glara dan mengusap air mata disudut matanya.

"Pergi kamuu!!" Glara mencoba memberontak, memukul-mukul Adrian tapi ia tidak pergi, masih memeluk Glara dengan lembut tapi erat.

Glara yang lelah pun hanya menangis saja dan menerima pelukan Adrian. Menurutnya, hanya pelukan Adrian yang bisa menenangkan dirinya.

Setelah sekian lama dalam posisi itu, tidak ada suara isak tangis lagi.

Adrian membaringkan Glara di kasur dengan lembut agar tidak kesakitan. Kan kasian kalo di banting, udah sakit hati, nangis, marah, sedih, kecewa pula ಥ⁠‿⁠ಥ.

~×~

Glara bangun dari tidurnya, melihat ke sebelah dan tidak ada Adrian disana.

"Jam berapa sekarang...?" Glara melihat jam di ponselnya yang menunjukkan jam 08.40

Dia telat sekolah.

Glara langsung berlari cepat menuju kamar mandi. Setelahnya dia memakai seragam dan langsung mengambil roti.

"Eh? Kamu mau kemana, kok pake seragam?" Itu Raniel yang ngomong, tentu sambil menyeruput teh kesukaannya.

"Ya mau sekolah lah!!"

"Sekolah? Ngapain?"

"Belajar lahh!!"

Glara tergesa-gesa memakai sepatu dan pada saat dia mau menekuk daun pintu, Raniel berkata.

"Tapi hari ini hari sabtu."

Glara langsung membeku. Hari sabtu..? Ia kembali mengambil hp nya dan benar saja, sekarang jam 08.54 di hari Sabtu.

"... AKHHH!!" Glara membanting hp Sumsang S25 Ultra Pro Max nya ke lantai dengan keras sampai hancur. Mood nya buruk, semua nya gara-gara Adrian.

"Hadeh Glara.. lain kali yang teliti liat jam tuh, kan kasian tu hp jadi korbannya.. slurpp." Raniel menyeruput teh manisnya sambil melihat ke arah Glara.

Unthinkable | SLOW UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang