Setelah sekian lama bergelut dengan pekerjaannya, Sandra memutuskan untuk pulang. Wanita itu menghawatirkan suaminys yang cacat di rumah.
Dam benar saja ketika Sandra membuka pintu kamarnya terlihat penampakan suaminya dengan kondisi yang mengesankan. Lelaki itu terbaring menyedihkan tanpa busana, lidah menjulur keluar di ikuti air liur yang terus mengalir dari mulutnya yang terbuka, belum lagi fases cair yang bercampur dengan air seni mengotori tempatnya berbaring.
Sandra menghela nafas kasar "Bukankan aku memyuruhmu untuk membersihkan badan mu sendiri?! Kamu benar-benar membenciku ya sampai melakukan ini semua kepadaku"
Melihat Leo yang tenang setelah melakukan semua kekacauan ini membuat Sandra semakin geram, wanita itu melangkah dan menarik keras rambut Leo hingga membuat suaminya itu tersadar.
"Enghh.." Itu yang hanya bisa Leo keluarkan untuk menunjukkan bahwa dirinya kesakitan.
Semakin geram dengan suaminya, Sandra kembali menarik rambut Leo dengsn keras, "Kamu itu sudan menjijikkan, cacat tidak tahu diri pula. Lihatlah semua kekacauan yang kamu buat! "
Merasa amarahnya belum tersalurkan, Sandra terus mengomel, menurutnya ini belum ada apa-apanya setelah apa yang Leo perbuat pada dirinya "Bukankah aku sudah bilang untuk bersihkan tubuhmu sendiri, dan lihay aoa yang kamu buat.... Astaga, kamu lebih dari seorang bayi sekarang. Lihat tubuhmu benar-benar menyedihkan," Tubuh Leo gemetar ketakutan, air matanya juga mengalir deras. Lelaki itu ketakutan melihat Sandra yang terus membentak dan terus mengina fisiknya yang tidak seperti dulu lagi.
Meskipun begitu Sandra mulai membersihkan tubuh suaminya, meskipun banyak kata-kata jahat yang keluar dari mulut Sandra tapi hatinya tetap mencintai Leo tidak pernah berkurang sedikitpun bahkan setelah begitu banyak rasa sakit yang Leo perbuat pada dirinya.
Sandra memindahkan tubuh Leo yang lemah tak berdaya dengan menggunakan bantuan lifting device.
Karena meskipun Leo kehilangan banyak berat badan semenjak sakit, tapi dia tetaplah laki-laki dewasa. Tubuh Sandra yang kecil tidak mampu untuk mengkatnya dari tempat tidur ke kursi roda. Karena itu Sandra memutuskan untuk membeli alat itu untuk suami tercintanya.Setelah tubuh lemah Leo berhasil duduk di kursi rodanya, Sandra segera memasangkan sabuk pengaman agar suaminya itu tidak jatuh. Mengingat kini tubuhnya tidak memeliki sama sekali tenaga untuk mengontrol tubuhnya sendiri.
Sandra melipat kedua tangannya di depan dada, "Lihatlah sekarang seberapa menyedihkannya dirimu, lalu setelah semua kemalangan ini terjadi kepadamu siapa yang pantas kamu benci. Apa itu aku atau wanita murahan itu?"
"Engghhh" Leo seolah marah mendengar ucapan Sandra.
Sandra menaikan sebelah alisnya, kemudian tertawa terbahak-bahak, "Ahahha, aduh suami cacatku marah ya? Ga terima ya selingkuhannya dikatain wanita murahan?"
"Engghh" jawab Leo dengan tatapan seolah akan menerkam Sandra. Hal itu justu mengundang gelak tawa dari wanita yang Leo nikahi lima tahun yang lalu.
Sandra menunduk, guna mensejajarkan tingginya dengan Leo yang duduk di kursi roda. Wanita itu kembali menaring keras rambut Leo, "Astaga aku benar-benar gak habis pikir sama kamu, meskipun keadaannya sudah sangat menyedihkan kamu tetap lebih membela wanita itu ya? Ayo buka mata kamu, siapa yang dari awal kecelakaan mengurusimu? Adakah wanita itu berusaha menemuimu?"
"Wanita itu enggan mengurusmu, kamu sudah sangat menjijikkan dan merepotkan" ujar Sandra penuh penekanan di setiap katanya.
Sandra menatap remeh suaminya yang tengah menangis, Sandra sangat suka ketika Leo menangis dan tersiksa, "Aku ga peduli kamu marah, nangis, atau benci aku. Tapi semua itu ga akan rubah apapun, selamat menikmati karmamu Tuan."
Sandra memindahkan mesin ventilator ke balakang kursi roda, dan segera membawa Leo ke kamar mandi. Jujur bau tubuh Leo benar-benar menyengat dan mengganggu.
🫧🫧🫧
Sesampainya di kamar mandi Sandra mulai menyiapkan segala perlengkapan untuk memandikan Leo. Setelah semuanya hal siap Sandra memancarkan air ke tangannya untuk memastikan suhunya tepat untuk memandikan Leo.
Setelah dirasa cukup Sandra mulai membersihkan tubuh Leo, dimulai dari bagian bawah. Wanita itu dengan telaten menghilangkan kotoran yang hampir mengering pada bagian belakang tubuh suaminya.
Sesekali Sandra menertawakan bagian vital suaminya yang terlihat ikut lumpuh, "Burung mulikmu sudah tidak berguna sayang, mau potong aja? "
"Enghhhh" tawa Sandra pecah setelah mendengar lenguhan suaminya, meskipum tidak tahu apa yang suaminya ucapkan tapi itu pasti adalah sebuah penolakan.
Setelah dirasa bagian bawah bersih Sandra mulai mengguyur tubuh Leo dari atas, kemudian menyabuninya secara pelahan, "Tapi ya gapapa aku potong juga burung kamu, lagian kamu udah ga butuh juga sayangku. Burung kamu kan udah pernah di coba buat anak, sekarang kamu sangat mengusahakan untuk apa buat anak."
Bola mata Leo berputar seolah jengah, kenapa Sandra terus menerus membahas kesalahannya dahulu. kenapa wanita itu tak pernah bosan.
Sandra melepas sabuk yang menahan tubuh Leo, wanita itu menahan badan suaminya dan segera menggosok bagian punggung lelaki paling dia sayangi itu.
Karena posisi Leo yang condong kedepan membuat air liur dari mulut yang semula tertahan kini mendapatkan jalan keluar. Air liur yang terus keluar membuat lelaki itu beberapa kali terbatuk.
Setelah menyabuni semua bagian dari tubuh Leo, Sandra segera memyiram tubuh suaminya itu dengan air. Kegiatan ini sudah menghabiskan waktu terlalu lama, dia khawatir suaminya akan kedinginan.
Semuanya telah selesai, Sandra mengeringkan tubuh Leo dengan menggunakan handuk dan membawa tubuh suaminya ke tempat tidur untuk segera di pakaikan baju. Syukurlah kamar pasturi tersebut sudah di bersihkan, hingga tak ada lagi kotoran yang sangat menggangu indra penciuman.
Sandra kembali memindahkan tubuh Leo dari kursi roda ke tempat tidur, tak lupa sebelum suaminya dibaringkan Sandra melapisi kasurnya menggunakan underpad. Setelah selesai Sandra membawa seluruh keperluan suaminya seperti baju, popok, krim anti ruam dan penghangat tubuh.
Setelah semua perlengkapan siap Sandra kembali mendekati Leo yang tertidur, mungkin lelaki itu kelelahan. Sandra menatap suaminya, wanita itu sebenarnya tidak tega melihat kondisi suaminya sekarang tapi entahlah bingung karena ada rasa senang juga karna lelakinya itu kini kembali menjadi milik Sandra seutuhnya.
Brutt
Ah tidak suaminya kembali buang air dalam jumlah yang sangat banyak dan jelas juga dengan bau yang sangat menyengat.
"Astaga kamu benar-benar membenci ku ya? sehingga aku harus kembali membersihkan fases cair mu yang menjijikan itu. "
tbc
halo haloo, akhirnya aku update lagi!
BTW BTWW aku senang skli dengan respon kalian, ternyata suka cerita aku yang aneh ini selain itu masih berantakan bangett!!! Maksih banyak yaaaw💐💐💐💐
Ramaikan lagi ya, biar aku lebih semangat up nya heheheh tapi menurut kalian Sandra terlalu jahat ga sih sama leo? atau kuraaaang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Istri Baik
RandomSandra mencintai suaminya, tapi rasa sakit yang ia terima menutupi seluruh rasa cinta kepada leo suaminya. Sandra sadar menyiksa suaminya yang lumpuh bukan hal yang benar. Sandra sadar semuanya tidakannya tidak akan pernah berubah sesuatu yang terj...