Azizi baru sampai di pekarangan rumah Marsha, memasukan motor ke dalam garasi di samping mobil baba.
baba sedang mengopi di teras bersama mommy.
"kamu apain anak baba?" baba langsung bertanya saat Zee selesai salam padanya.
Zi mengedikan bahu,
"ga diapa- apain" jawabnya jujur.
baba mengangguk,
"semangat ngebujuknya" itu mommy yang bilang, sambil mengemil brownies buatannya sendiri.
Azizi mengangguk lalu masuk ke dalam.
pertengkaran keduanya sudah biasa bagi mommy dan baba, jadi tanggapan orang tua Marsha itu juga jelas biasa saja.
tanpa mengetuk pintu kamar, Azizi membuka pintu kamar Marsha, dan kali ini terkunci.
Marsha yang sudah selesai bersih- bersih itu dan sedang mengeringkan rambutnya itu menatap datar pada knop pintu yang bergerak.
"gue tunggu di depan pintu lo" katanya Zi cukup keras agar terdengar oleh Marsha, kemudian ia duduk menyandar pada pintu kamar Marsha.
Azizi memainkan game di ponselnya, menunggu siapa yang akan mengalah pada permusuhan sepihak dari Marsha ini.
Marsha yang mendengar apa kata Zee menggeretakan rahangnya kesal, moodnya semakin buruk, lagi- lagi si tidak peka Zee itu tidak memperbaiki keadaan!
terserah!
pikir Marsha, ia sekarang mengabaikan sepenuhnya Azizi, memilih membaca buku novel miliknya.
sudah terlewat 15 menit. Azizi lihat jam di ponselnya, permainan yang ia mainkan tidak mengalihkan sedikit pun pikirannya dari manusia yang sedang merajuk di dalam kamarnya itu.
di dalam kamar pun, perempuan yang sejak tadi membaca buku itu mulai merasa tidak nyaman pada kegiatannya, ia membaca tapi pikirannya kemana- mana.
sedang merenung, notif pesan dari ponselnya menyadarkan Marsha, ia ambil ponselnya, ekspresinya seketika berubah.
ga jelas!emang kalau dia bilang begitu, Marsha akan peduli dan membuka pintu kamarnya apa?!
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAFFIC LIGHT. [ZEESHA FF]
Fanfiction"𝑺𝒐𝒎𝒆𝒕𝒉𝒊𝒏𝒈 𝒂𝒃𝒐𝒖𝒕 𝒚𝒐𝒖, 𝒅𝒐 𝒚𝒐𝒖 𝒇𝒆𝒆𝒍 𝒕𝒉𝒆 𝒘𝒂𝒚 𝒊 𝒅𝒐? 𝒂𝒓𝒆 𝒘𝒆 𝒇𝒂𝒍𝒍𝒊𝒏𝒈 𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒗𝒆? 𝑨𝒓𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒕𝒉𝒊𝒏𝒌𝒊𝒏𝒈 𝒂𝒃𝒐𝒖𝒕 𝒖𝒔? 𝒊𝒇 𝒔𝒐 𝒕𝒉𝒆𝒏 𝒊 𝒕𝒉𝒊𝒏𝒌 𝒊 𝒌𝒏𝒐𝒘 𝒘𝒉𝒂𝒕'𝒔 𝒈𝒐𝒊𝒏𝒈 𝒐𝒏."