Bab 2

1.7K 218 63
                                    

Nio dan Bara berdiri di halaman sebuah rumah. Rumah sederhana di kompleks sebelah tempat tinggalnya. Nio tak paham kenapa bos kecil, membawanya ke tempat ini.

"Rumah siapa ini Bar?" tanya Nio keheranan. Dia meliohat sekeliling, untung tidak ada orang. 

"Teman!" jawab simple bocah itu.

Bara memasuki halaman rumah itu tanpa permisi. 

"Eh! main masuk aja!" Nio mengejar, "Bar mau ngapain? nanti kalo ada yang liat kita di kira maling!" 

Sstt

Bara memberi isyarat pada Nio untuk diam. Dia berjalan menuju pintu utama, sambil mendongak. Tangannya melambai ke arah Nio.

"Ada apa BAr?" tanyanya sedikit berbisik. (mau apa sih BAr?_Aukii POV).

"Paman jongkok!" Nio menuruti apa yang di katakan bos kecilnya. Tanpa aba-apa Bara naik ke pundak Nio. 

Untung keseimbangan Nio bagus, dia hanya sedikit terkejut tapi segera bisa menyesuaikan. 

"Bangun paman!" Bara menberi perintah. Nio lagi-lagi hanya bisa menuruti. Bara meletakkan sesuatu di ventilasi pintu. Dia juga meminta Nio bergeser ke samping dan kembali meletakkan sesuatu di ventilasi atas jendela sebuah kamar. 

"Udah paman turunin!" Nio mneurunkan Bara dengan hati-hati. "Udah beres!"

Nio mengernyitkan dahinya"Udah Bar?" tanyanya heran.

"Udah ! cepet nanti ada yang lihat!"

"Kenapa berasa kayak maling ya?" gumam Nio.

Klontang

Tak sengaja tangan Nio menyenggol sebuah kaleng yang terletak di teras. Suara bunyi benda jatuh yang begitu keras terdengar sampai ke telinga si pemilik rumah.

"Siapa itu?" teriaknya.

Bara menepuk dahinya. Sepertinya dia salah membawa orang. "Paman Nio memang ceroboh!" gerutunya pelan. 

Nio tampak cemas apalagi saat pintu mulai terbuka. Memunculkan seorang pria dengan tubuh gempal dan berkumis keluar.

Duh habis gua , batinnya.

"Siapa kalian?Apa yang kalian lakukan di rumah saya?" bentak orang itu.

"Huaa ... pokoknya aku mau jambu itu papa!" 

Nio terkejut melihat reaksi Bara, tapi dia paham saat melihat Bara mengerlingkan matanya.

"Duh ngga boleh! itu punya orang! ayo pulang! kalo nggapapa jewer!" Nio mulai berakting. Sambil mengulurkan tangannya.

"PAman berani!" Bara menggeram pelan.

"Eh..." Nyali Nio langsung ciut, dia menarik tangannya. Tidak jadi melakukan niatnya. 

"Berisik!" Orang itu terlihat marah.

"Maaf om! anak saya memang bandel!"

"Om.. emang gu eom lu!udah sana pergi bawa tu anak cengeng lo!" 

"Iya om.. eh pakde!|" (embuhlah nio sekarepmu_aukii POV).

Nio menggandeng tangan Bara, berjalan kembali ke motor. Berjalan keluar dari halaman rumah orang itu. Nio masih heran, apa tujuan Bara mengajaknya ke sini.

"Ayo ke sekolahan! ngga pake ngebut atau aku bilangin Momy!" ancam BAra. Nio heran melihat perubahan ekspresi Bara, sesaat tadi dia merasa Bara menjadi bocah normal seusianya. Nio hanya menurutinya saja, satu hal yang dia ketahui. Apa yang dilakukan BAra pasti ada tujuannya.

Little BARA (My Eins)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang