Chapter 5: Selamat ulang tahun yumi

4 1 1
                                    

Jum'at 29 maret. Pagi yang sangat indah, aku terbangun dari tidurku ku beranjak pergi meninggalkan mimpi yang ku lihat malam tadi. Menuruni tangga secara perlahan menuju meja makan, namun yang tidak ku sadari adalah kebodohan ku, ku tatap jam dinding dengan mata setengah sadar dan ya.. aku terlambat. Ku langsung berlari menuju sekolah ku, nafas yang berirama mengiringi langkah kaki ku, dan sebelum gerbang di tutup aku berhasil tiba di garis finish. Setibanya aku di kelas aku mendengar riuhnya ucapan selamat ulang tahun yang tak lain tertuju untuk yumi.
"Yumi.. selamat ulang tahun!!" Elena teman baik yumi memberikan kado untuknya
"Uahhhh lena terimakasih! Bolehkah aku membukanya?" Senyuman yumi terlihat di wajahnya
"Gk boleh! Aku mengizinkan mu membuka nya di rumah!" Elena menghilangkan kepalanya
"Ehhh!!" Raut wajah kecewa yumi memperlihatkan dirinya yg sudah pasrah begitu saja
   Aku berfikir mengapa aku baru mengingatnya? seharusnya aku ingat kan? Tahun kemarin juga kami sekelas mengapa aku melupakan nya?. Bel suci pun berbunyi, aku keluar menuju kantin. Di dalam lubuk hatiku yg terdalam aku ingin sekali memberikan nya ucapan selamat serta hadiah, namun aku sadar aku terlalu malu untuk mengungkapkannya. Perasaan ku kini tidak enak seakan ada seseorang yg sedang memantau ku.
"Duaarrrr arataa!" Ngelamun ya?" Yuki mengangetkan ku dari belakang
"Arghhhh sialan kau yuki! Mau ku benturkan kepalamu ke meja huh?!" Aku mengepalkan tangan kanan ku ke arahnya karna aku kesal padanya
"Hehe.., sory arata!" Yuki menggeser kursi dan duduk di sampingku
"Yuki aku ingin menanyakan sesuatu padamu?"
"Apa? Ahh kau pasti mau bertanya aku udah punya pacar belum ya? Haha" yuki tertawa sembari memukul pundak ku
"Bukan itu dasar cewe jones sialan! Berhenti lah memukulku"
"Ehh dirinya sendiri jomlo tuh! Huhhh" yuki menjulurkan lidahnya untuk meledek ku
"Menurut mu apa arti suatu ucapan selamat dan hadiah bagimu?"
"Tergantung kau mengucapnya penting atau tidak arata. Setiap orang punya pandangan yg berbeda akan hal itu, namun bagi ku akan sangat indah bagiku bila menerima nya. Menurut ku mendapatkan ucapan selamat dari seseorang juga merupakan hadiah bagiku, meskipun mereka tidak memberikan hadiah berupa barang atau apapun ucapan selamat sudah cukup bagiku."
"Ah aku paham maksud mu, jadi yuki terimakasih atas jawaban mu. Apa yg kau katakan sungguh membantuku jadi selamat karena telah menjawab pertanyaan ku, aku bersyukur kau yg menjawab pertanyaan ku." Aku tersenyum hangat kepada yuki
Setelah jam istirahat selesai aku pergi ke kelas. Pelajaran pun di mulai kembali, di sela-sela jam pelajaran aku melamun dan merencanakan untuk mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Namun sampai jam pelajaran berakhir aku tidak mempunyai keberanian sama sekali, diriku seakan hilang, jiwaku seakan lenyap bersama jiwa pengecut yang ku punya di dalam diri ini. Aku pun pulang ke rumah ku, tak terasa langit telah berganti warna yang semula nya terang menjadi redup dan gelap seketika. Tenggorokan ku terasa kering, aku butuh sesuatu yang manis dan menyegarkan dahaga ku ini, aku keluar dari rumah berjalan sendiri menuju minimarket sunyinya jalan dan terangnya bulan menambah kesan keindahan yg tiada tara. Ku langkahkan kaki ku masuk ke minimarket membawa 2 kaleng soda, membayarnya lalu keluar.
Di perjalanan pulang tidak ku sangka ku melihat yumi bersandar di tepi jembatan tatapan nya melihat ke atas wajah nya yg cantik menyatu dengan keindahan terang nya cahaya bulan. Diriku yg melihatnya terpana dan juga terpesona. Ku hampiri dan ku sapa dirinya.
"Malam yumi! Sedang apa kau di sini sendirian?"
"Arata? Dari minimarket ya? Yah aku sedang ingin melihat bulan jadi aku ke sini." Yumi menjawab ku dengan raut wajah bahagia
"Seperti minggu lalu ya, aku bertemu dengan mu di sini. Namun waktu itu tatapan matamu lebih redup dari cahaya bulan."
"Kau berlebihan arata! Hari ini mungkin merupakan hari bahagia sekaligus hari terburuk bagiku." Senyuman di wajah yumi seketika sirna
"Setiap orang di dunia ini di lahirkan pasti memiliki takdir dan tujuan nya masing-masing. Ntah itu sesuatu yang membuat mereka hidup dengan bahagia atau sebaliknya. Menyesali bahwa kau telah lahir dan hidup di dunia ini bukan lah suatu hal yg salah, kau tau setiap orang akan berpikir sama dengan mu. Tapi kau harus tetap menjalani hari mu dengan bahagia yumi, bertambahnya umur bukan hanya membuat tubuh mu bertambah besar namun masalah yg kau hadapi juga makin sulit nantinya. Jadi jalani kehidupan mu seperti yg kau mau yumi."
"Huahhh! Mungkin aku terlalu berfikir tentang hal buruk dari kehidupan ku ya!!" Yumi mengangkat kedua tangan nya dan melakukan peregangan
"Nih ambil!" Aku melemparkannya sekaleng soda yang aku beli pada yumi
"Soda?" Yumi menangkap dan melihat benda yg ku lemparkan
"Minumlah! Lagi pula aku masih punya satu"
"Terimakasih! Arataaa!" Yumi tersenyum
   Sekaleng soda berada di tangan kami. Aku membalikkan badan ku menempel kan kedua tangan ku di atas jembatan, yumi masih dengan posisi yang sama. Membelakangi dan bersender samping jembatan. Kami pun membuka sekaleng soda itu secara bersamaan dan terdengar suara khas, di saat yang bersamaan aku pun berkata pada yumi.
"Selamat ulang tahun! Yumi!"

Ethereal: 30 Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang