Di perusahaan, Haruto lagi diskusi sesuatu perihal kerja sama yang akan mereka lakukan dengan perusahaan yang dulunya memiliki riwayat permusuhan dengan perusahaan mereka. Tapi sepanjang pembahasan Asahi cuma diem gak ngomong apapun untuk ngerespon perkataan haruto yang udah bicara panjang lebar, yang lebih muda jadi kesel karena ngerasa omongannya sia-sia
"Kak lo dengerin gw gak sih?"
Haruto menepuk pelan lengan kakaknya bikin si empu kaget sampe jatuhin surat perjanjian yang lagi jadi pembahasan mereka
" Apa kenapa?"
Haruto natap Asahi dengan raut wajah datar, dia udah laper tapi kakaknya ini malah bikin pembahasan mereka gak selesai dan gak nemuin kepastian atas keputusan yang lagi mereka rundingkan
" Kak, lo kalau di jual laku loh"
"Iyalah orang gw cakep"
Raut wajah haruto makin datar waktu denger jawaban Asahi yang kelewat percaya diri
" Lo mau gw jual Kak?"" Gila lo, ya gak lah"
" Lo meski dibotakin pun tetep laku, gw jual ajalah ya? Lagian gw ajak diskusi dari tadi malah ngelamun"
Asahi menghela nafas berat, tubuhnya disandarkan ke sandaran kursi sambil natap ponselnya yang dari tadi gak ada notifikasi masuk
" Gw mikirin Jeongwoo , kangen gw"
Denger nama jeongwoo disebut haruto ngehela nafas lelah, dia pikir Asahi abis mikirin masalah berat
" Gini nih, orang kalau udah jatuh cinta suka kehilangan akal"
" Ya gimana gw gak kangen to, semalam dia tidur dikamar lo. Paginya pas berangkat dia duduk disamping kak hyunsuk. Mana gk sempet sarapan bareng "
Asahi padahal udah buat rencana semalam, mau sarapan bareng sama jeongwoo sebelum berangkat. Tapi karena anaknya bangun kesiangan, akhirnya Asahi gak sarapan deh
" Lo udah mirip ABG baru jatuh cinta tahu gak?"
" Hah...dia lagi ngapain ya sekarang, gw chat gak dibales " Gumam asahi pelan, mengabaikan perkataan haruto barusan
" Mungkin dia masih ada kelas" Sahut haruto mulai membereskan barang-barangnya dan keluar dari ruangan Asahi yang lanjut ngelamun sambil natep ponselnya
Ting
Asahi buru-buru ngambil ponselnya dimeja, tapi ternyata itu cuma notif dari sebuah aplikasi, Asahi kembali meletakkan ponselnya di meja dengan lesu
.
.
.Sementara itu di kantin kampus Jake dan Jay lagi natep jeongwoo yang makan dengan lahap, bahkan porsi makannya lebih banyak dari porsi kedua temennya
Jay natap Jake yang juga lagi natep dia, mereka seperti bicara lewat mata. Jake mengangkat bahunya sementara Jay menggeleng pelan sebelum kembali menatap Jeongwoo
" Lo laper banget ya woo?, lahap banget " Jay bertanya sambil ngaduk pelan es tehnya yang baru diantar
" Lo gak dikasih makan sama para suami lo?" Tanya Jake saat jeongwoo belum menjawab pertanyaan Jay karena masih ngunyah makanan di mulutnya
" Enggak soalnya tadi Jewu telat bangun" Sahut jeongwoo setelah menelan makanannya
" Dih gak perhatian banget, setidaknya siapin roti kek buat sarapan dijalan" Jake menggeleng heran, bisa-bisanya suami jeongwoo gak punya inisiatif buat bikinin roti untuk jeongwoo atau beliin apa gitu dijalan buat jeongwoo sarapan
" Bener sih, mana bisa konsen belajar kalau perut kosong " Sahut Jay menimpali
" Kalian berapa lama kenal Jeongwoo?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongwoo Harem | OT10 (REVISI + ONGOING)
FanfictionTentang Jeongwoo dengan 9 suaminya