Haruto memasuki kamarnya,ia mengedarkan pandangan dan melihat Jeongwoo yang duduk diam di sofa kamar. Tatapannya yang polos menatap penuh ke Haruto yang hanya acuh melewatinya menuju meja tempat Haruto biasa mengerjakan pekerjaan kantornya
"kalo mau tidur, tidur dikasur. gue tidur di sofa nanti"
Tak ada jawaban dan Haruto tetap acuh, dibukanya laptop diatas meja. Beberapa menit berlalu, terdengar langkah kaki dibelakangnya. Haruto pikir Jeongwoo akan tidur tapi pria manis itu malah mendudukkan dirinya disamping Haruto setelah menggeser kursi didepan meja rias
" Apa dia gak denger yang gue bilang?" Batin Haruto heran
Jeonwoo memiringkan kepalanya, melihat kearah laptop Haruto yang menyala. Keningnya mengkerut kala mambaca isi laptop Haruto, ia tak paham dengan isinya karena semuanya berbahasa Jepang
"Kenapa?" Tanya Haruto ketika melihat raut bingung dari wajah sang istri. Jeongwoo kembali menegakkan tubuhnya dan maniknya menatap wajah tampan Haruto
"Kakak bisa bahasa Jepang?"
"Gw lahir di Jepang"
Haruto terkekeh gemas ketika melihat Jeongwoo menganga lebar dengan mata melotot, benar-benar lucu. Hari ini Jeongwoo berhasil membuat Haruto merubah pikirannya dalam sehari
"Sana tidur"
Jeongwoo menggeleng pelan, kepalanya menunduk dengan kedua tangan memilin ujung bajunya
"Jewu gak bisa tidur tanpa meluk sesuatu"
"Peluk bantal"
Jeongwoo menggelengkan kepalanya lagi
"Gak bisa, kakak temenin Jewu bobok ya?"
Haruto melotot kaget, dengan mudahnya Jeongwoo meminta Haruto untuk menemaninya tidur? Haruto yang mendengarnya saja sampai keselek ludah sendiri
"Ayooo temenin Jewu bobok!!!"
Jeongwoo menggoyangkan tangan Haruto, berusaha membujuk si tampan agar mau menemaninya tidur
"Gak, tidur aja sendiri"
Diam
Jeongwoo tiba-tiba diam
Haruto sempat acuh sebelum akhirnya dibuat panik ketika melihat Jeongwoo menangis sesenggukan tanpa air mata, ntah itu tangisan asli atau palsu yang jelas haruto takut suaranya didengar yang lain
"Jangan nangis, ntar kalau yang lain denger gw bisa kena marah"
Bukannya tenang Jeongwoo malah semakin mengeraskan suaranya, hingga membuat Haruto membungkam mulut Jeongwoo dengan tangannya
" Iya iya gw temenin, jangan nangis "
Dengan semangat Jeongwoo berlari keranjang mengambil posisi yang nyaman, dia menepuk sisi sebelahnya meminta Haruto untuk tidur disana. Tapi haruto hanya duduk menyandar tanpa mau merebahkan tubuhnya disamping Jeongwoo, membuat yang lebih muda menatapnya kecewa
"Temenin aja ya, tidurnya peluk bantal "
"Gak mau!!"
Jeongwoo memalingkan wajahnya, dengan pintar dia mengelus pelan kantong matanya seolah tengah menangis. Meskipun Haruto tahu itu hanya bohongan tapi akhirnya Haruto memilih untuk nenuruti kemauan Jeongwoo, dengan perlahan Haruto merebahkan tubuhnya disamping Jeongwoo dan memeluknya dari samping dengan lembut. Pergerakannya membuat Jeongwoo menoleh kembali dan disitu mata mereka bertemu tatap
"Kakak tampan sekali"
Haruto terkekeh pelan
"Kenapa, naksir?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongwoo Harem | OT10 (REVISI + ONGOING)
FanfictionTentang Jeongwoo dengan 9 suaminya
