Hari ini Jeongwoo sedang senang karena untuk pertama kalinya dia bisa menjemput putranya pulang sekolah. Kelahiran keduanya tidak semulus yang dia bayangkan, suaminya begitu protektif bahkan tak mengijinkan anak kedua mereka untuk keluar dari rumah. Karena itu, Jeongwoo juga tidak bisa keluar karena tidak memungkinkan membiarkan anaknya dirumah sendirian. Mereka tidak menyewa babysitter, karena selain Jeongwoo ingin mengurus anak keduanya sendiri setelah anak perpisahannya dengan anak pertama beberapa waktu lalu ada alasan lain yaitu ketidak percayaan para suaminya terhadap orang lain untuk mengurus anak mereka
Semua itu bukan tanpa alasan, tapi karena ketakutan mereka terhadap keselamatan anak kedua mereka. Kehilangan adik perempuan adalah hal yang membekas hingga sekarang, dan itu membuat mereka takut kehilangan anak kedua mereka yang juga seorang perempuan.
Sulit untuk membuat mereka menghilang rasa trauma itu, sebelum mereka percaya bahwa apa yang mereka takutkan tidak akan terjadi untuk kedua kalinya
"PAPA?!"
"Halo sayang"
Putranya berlari kearah Jeongwoo, memeluknya erat seolah-olah mereka tidak pernah bertemu
"Mahen seneng banget akhirnya papa bisa jemput Mahen sekolah"
"adek udah besar, udah bisa papa tinggal. Ada paman dan Daddy juga yang jagain dirumah"
Jeongwoo menatap putranya lembut, merasa bahagia melihat putranya sudah tumbuh besar. Wajah tampan papanya benar-benar nurun pada Mahen, sangat mirip
"Karena hari ini pertama kali papa jemput Mahen, kamu mau belanja sama papa? kita beli apapun yang Mahen mau"
"mau mau, tapi nanti beliin adek oleh oleh ya papa"
Jeongwoo tersenyum, senang melihat Mahen begitu menyayangi adiknya
"tentu sayang, ayo"
Keduanya masuk kedalam mobil, Jeongwoo menyetir sendiri karena dia sudah belajar meskipun sempat sulit membujuk para suaminya
sesampainya ditempat tujuan, Jeongwoo dan Mahen mengelilingi mall untuk mencari barang yang Mahen inginkan
"Papa papa, Mahen mau beli buku boleh?"
"boleh banget sayang, ayo"
keduanya memasuki toko buku, Mahen begitu senang bisa membeli buku lagi ditambah ditemani mamanya
"Perpustakaan kamu raknya udah penuh kan, ini mau ditaruh dimana?" Tanya Jeongwoo, setelah ingat ruang perpustakaan khusus untuk putranya sudah penuh oleh buku, bahkan beberapa buku yang mereka beli terakhir kali terpaksa diletakkan dilemari ruang kerja papanya
Mahen sangat suka membaca buku, setiap kali diajak belanja. Hal pertama yang Mahen cari adalah buku, tak heran karena papanya juga gemar membaca
"kata Daddy, nanti mau buatin perpustakaan gede buat Mahen. Nanti bukunya Mahen taruh disana, terus nanti Mahen ajak temen-temen Mahen baca bareng, boleh papa?"
"boleh sayang"
"abis dari sini kita ke toko mainan sama toko ice cream ya papa, mahen mau beliin adek"
"buat kamu juga?"
"nggak, Mainan Mahen masih banyak. Beliin adek aja"
"okeyyy, apapun yang kamu suka kita lakuin"
"yeayyy makasih papa"
"Sama-sama sayang, ayo pilih bukunya"
Setelah cukup lama berbelanja dan keliling, mereka bergegas pulang kerumah. Namun saat turun dari eskalator, Jeongwoo berhenti membuat putranya menatap siempu bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongwoo Harem | OT10 (REVISI + ONGOING)
FanfictionTentang Jeongwoo dengan 9 suaminya
