Di supermarket terdekat dengan rumah, Taehyun lagi asik milih kotak susu bayi untuk keponakannya. Dia juga beli beberapa perlengkapan bayi lainnya yang diminta sang kakak. Bingung karena susu yang dicarinya tak ada ia berniat bertanya pada karyawan disana, ketika menoleh kekanan ia melihat seorang laki-laki dengan hoodie hitam dan bawahan jeans hitam sedang memilih camilan dirak belakang Taehyun, yang artinya laki-laki itu membelakanginya
Awalnya Taehyun mengabaikan, tapi ketika laki-laki itu berbalik mata mereka tak sengaja bertemu. Keduanya terpaku beberapa saat sampai ketika laki-laki itu hendak pergi Taehyun menarik tangannya lebih dulu
"Tunggu!"
Wajahnya dibalik masker hitam itu terlihat gelisah bertemu dengannya, Taehyun terlalu terpaku menatap seseorang didepannya sampai ketika laki-laki itu mendorongnya cukup keras dan berlari keluar dari minimarket. Taehyun ingin mengejar, tetapi sampai didepan pintu minimarket laki-laki tadi sudah menghilang dari sana
"Sial!"
.......
"Iya kan gua bilang juga apa"
Keributan diruang tamu membuat Doyoung yang tadinya sedang asik tidur siang terbangun, lima saudaranya sedang mengobrol diruang tamu dan suara mereka seperti ada puluhan orang disana, terlalu ramai
"Ngomongin apa sih, Jeongwoo sampai dicuekin?"
Ngomong-ngomong soal Jeongwoo, anak itu masih tak ingin bicara dengan Doyoung. Laki-laki yang pernah dijuluki kakak tampan itu melakukan segala cara agar Jeongwoo luluh, tapi sepertinya dia terlalu kecewa sampai tak mau memaafkan Doyoung sampai saat ini, dia harus memikirkan cara lain
" Anaknya lagi badmood, makanya kita diemin. Takutnya kita salah ngomong atau ngelakuin sesuatu yang salah dia makin badmood " Kata Jaehyuk yang jadi tempat sandaran Jeongwoo, laki-laki manis itu sibuk mainin sabuk yang udah dilepas dari pinggang Jaehyuk, sejak tadi Jaehyuk mengobrol dia sesekali melirik tangan Jeongwoo, takut saja istrinya itu tiba-tiba melempar atau memukulkan sabuknya untuk melampiaskan emosi
"Oalah, untung lo kasih tau"
Doyoung langsung duduk disamping Junghwan, tidak jadi duduk didekat Jeongwoo. Maunya tadi dia deketin Jeongwoo siapa tahu mau ngomong kan, tapi kalau moodnya lagi buruk gini mending Doyoung cari aman dulu deh
"Emang badmood kenapa sih?" Tanya Doyoung setelah menerima laptop yang Junghwan sodorkan dengan bingung
"Lanjutin, sekarang giliran gua yang tidur" Kata si bungsu sebelum akhirnya pergi kekamarnya buat istirahat, mengabaikan rutukan Doyoung yang tertuju untuknya. Itu semua tugas Junghwan dikantor dan malah mengopernya pada Doyoung, padahal mereka beda devisi :)
"Haruto tadi berangkat lagi ke Eropa, buat mantau project yang dia tinggal kemarin. Katanya mau lihat perkembangannya"
Doyoung ber-oh ria mendengar penjelasan Asahi, pantas saja Jeongwoo badmood. Orang suami kesayangannya gak ada
"Hiks mau kakak tiang~"
Jaehyuk reflek menjauhkan wajahnya saat tangan Jeongwoo yang memegang sabuknya itu tiba-tiba berpindah kedadanya, perlahan sabuk itu terlepas tergantikan dengan baju kaos Jaehyuk yang diremat kuat, Jeongwoo nangis lagi untuk ketiga kalinya setelah ditinggal Haruto
" Yang bucin kita yang dikangenin siapa" Celetuk Junkyu dari atas sofa, dia lagi rebahan disofa belakang Jaehyuk dan Jeongwoo
"Telepon aja kak, gua yakin kalau Haruto tahu dia bakal langsung pulang"
Mendengar ucapan Asahi, Jaehyuk terkekeh pelan. Teringat saat sehari setelah mereka pertama kali melakukan itu pada Jeongwoo
" Iya njir, waktu pertama kali kita unboxing Jeongwoo aja dia uring-uringan" Kata Jaehyuk sambil ngusap punggung Jeongwoo agar tenang
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongwoo Harem | OT10 (REVISI + ONGOING)
FanfictionTentang Jeongwoo dengan 9 suaminya
