KETERTARIKAN

1.2K 84 7
                                    

Dua orang itu memasuki rumah, keheningan menyambut mereka, sungguh tentram rumah itu bahkan suara langkah kaki pun terdengar dan menuju dapur. Terlihat seorang perempuan dengan surai birunya tengah membersihkan meja makan, sorot matanya menangkap dua orang yang berjalan kearahnya.

"Key.... papi udah pulang belum?" tanya Aenon dan membuatnya menghentikan aktifitasnya

"Belum pulang, emang kenapa?" tanya Key balik menatap dalam ke lawan bicara

"eee.... gua mau minta maaf...." lirihnya walau masih terdengar jelas oleh Key

"Huft- udah itu nanti aja untuk sekarang kalian berdua makan dulu, pada belum makan juga daritadi siang, makan dulu gih" pinta Key dan berjalan keluar dari ruangan tersebut

DISISI LAIN....

Pemilik surai merah nampak sedang mengejar seseorang yang ada didepannya.

"Yon.... yonn!!!" caine berusaha memanggil Rion yang berada didepannya, Rion sama sekali tak menghiraukan panggilan dari Caine dan langsung beranjak menaiki mobil.

Caine langsung menaiki motornya dan mengejar mobil sport porlesen ungu itu, kecepatan Caine sudah maksimal tapi tetap saja kalah dengan kecepatan mobil Rion meskipun kalah ia tetap berusaha mengejar mobil milik Rion, terus menatap sekitaran Caine tertuju pada salah satu gundukan yang kuat untuk menahan motornya, tanpa pikir panjang ia langsung membanting stirnya kearah gundukkan itu dan ya ia berhenti tepat di depan mobil Rion dan seketika menginjak rem mobilnya.

"Caine kamu ngapain sih? Gak perlu ngejar ngejar aku gini" tegas Rion ke Caine, ia jengkel karena Caine telah menghalanginya

"Jangan salah paham dulu yon..." jelas Caine, ia tetap berusaha meyakini Rion tentang masalah ini

"Gak perlu dijelasin."

"Aenon gak sengaja juga kan?"

"Ya biarin aja, aku mau dia urus tuh keluarga, toh.. ini masalah dia"

"Ya aku tau yon, kasih dia waktu untuk jelasin masalah dia"

"Ngapain kasih dia waktu? Kamu tau kan kalau aku benci semua hal apapun yang berhubungan tentang polisi."

"Tapi aenon gak mungkin khianati kita, dengan cuma cuma masuk polisi"

"Who's know?"

Helaan napas Caine sangat berat, sungguh ia cape berdebat dengan orang didepannya ini tidak ada habisnya, sangat keras kepala sekali.

"Kita menepi dulu" pinta Caine yang kemudian menyalakan mesin motornya

"Ngapain? Udah gak ada yang perlu dibicarain" tolak Rion mentah mentah

"Yon...."

"Ck! Yaudah..." ngalah Rion dan menepikan mobilnya bersama Caine, untuk beberapa saat mereka berdiam tapi juga ada perbincangan kecil entah mengenai hal apa, sampai handphone milik Caine berdering, terlihat nama key disana dan segera ia mengangkat ponselnya

"Halo mi..."

"Iya kenapa key?"

"Ini... penyakit souta kambuh, hampir satu rumah di hancurin sama dia"

"Oh yaudah bentar ya... kamu bisa handle dulu kan? Suruh yang ada dirumah beresin semuanya, aku sama rion otw pulang"

"Oke mi"

Percakapan itu selesai, Rion memijit pelan pelipisnya, cih... hari ini ada masalah apa sih? Caine terus menatap Rion membiarkan ia memijit pelipisnya

"Souta souta... nambah kerjaan banget sih." celoteh Rion, ia masih tak terima dengan kejadian hari ini

We each have our own traumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang