SAAT memasuki bulan keempat masa kehamilan Ricky, Gyuvin mulai dibuat repot dengan permintaan Ricky yang aneh-aneh, pria itu mengidamkan segala sesuatu yang di luar nalar menurut Gyuvin.
"Ayolah, Vin~"
"Gak, kali ini gue gak bolehin. Bahaya banget itu! Ntar kalo lu cedera gimana? Mana cuma pergi bareng temen-temen kelas lagi."
"Kan ada Minji, Vin. Nanti dia bakalan tegur gue kalo gue berlebihan kok."
"Gak, gue gak ijinin pokoknya. Orang hamil mana yang ngidamnya pengen mendaki gunung? Pas turun dari gunung langsung brojol lu saking capeknya."
Ricky menghela nafas lalu pergi meninggalkan Gyuvin. Dia tau ini adalah bentuk ngidam, Ricky sebelum hamil adalah tipe orang yang sangat malas bergerak, jangankan mendaki gunung, olahraga saja dia malas.
Pria itu mengelus perutnya. "Udah ya? Jangan mendaki gunung dong, kita bisa ngelakuin hal lain yang seru kok. Makan ayam panggang madu satu ekor misalnya hehehe."
Ricky memilih untuk tidur daripada stress karena terus mengidamkan pendakian gunung.
Ini semua berawal dari teman-teman kelasnya yang menyusun rencana mendaki gunung saat tanggal merah beruntun selama seminggu di bulan depan. Entah mengapa Ricky merasa tertarik apalagi mendengar bahwa pemandangannya sangat bagus di malam hari.
"Rick, bangun dulu. Gw mau ke kampus nih." Gyuvin menggoyangkan tubuh Ricky yang masih asik tertidur di atas ranjang.
"Hng, pergi aja napa sih. Jangan bangunin gue lagi." Ricky berdecak kesal.
"Bangun dulu, itu makanan lu gue taroh di atas meja doang. Kalo lu tidur mulu tar abis dibabat kucing tetangga."
Ricky membuka satu matanya lalu menatap Gyuvin. "Emangnya makanan apa?"
"Biasa~"
Ricky langsung melompat dari tempat tidur.
"Ya udah, hati-hati di jalan ya. Kalo agak lama pulangnya, jangan lupa makan ya. Kalo gak telfon aja biar gue bawain makanan."
Gyuvin hanya mengangguk namun kemudian menggeleng. "Gak perlu nanti gue beli sendiri aja, lu jangan bawa motor dulu. Kalo mau kemana-mana telfon aja nanti gue jemput."
Ricky hanya mengangguk saja, sebenarnya dia ingin protes tapi dia terlalu malas.
Mata Ricky melebar ketika Gyuvin secara tiba-tiba mencium keningnya. Namun beberapa saat kemudian, Ricky mulai tersenyum. Dia merasa sangat dicintai ketika bersama Gyuvin. Entah kenapa pria itu selalu menomorsatukannya.Ricky langsung saja menyantap makannya ketika Gyuvin sudah meninggalkan rumah. Dia merasa begitu kesepian ketika tidak ada Gyuvin di rumah.
Ricky membuka handphonenya ketika mendengar suara notifikasi. Dia tersenyum melihat pesan dari Leehan yang mengajaknya untuk belanja bersama. Sudah lama dia tak menghabiskan waktu bersama sahabatnya itu semenjak Taesan mulai mengisi hati sahabatnya.
Tanpa berpikir panjang, Ricky langsung saja bersiap dan memakai pakaian serba hitam yang terlihat sangat cocok melekat pada kulit putihnya.
Ricky menunggu Leehan di depan rumahnya karena pria cantik itu bilang akan menjemput Ricky di depan rumah.
Pria berambut pirang itu menutup matanya ketika lampu motor Leehan mulai terlihat. Ricky mengerutkan dahinya ketika melihat seseorang yang nampak familiar duduk manis di jok belakang motor.
"WONBIN!" Teriak Ricky.
Motor yang belum benar-benar berhenti itu oleng ketika oknum Wonbin melompat dan langsung memeluk Ricky dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Kontrak | Gyuicky/Shimkongz
FanfictionPerjalanan pernikahan kontrak yang terjadi antara Gyuvin dan Ricky demi memperbaiki hubungan orang tua mereka. BxB (GV dom, RK sub).