bab-3

503 36 3
                                    

༺🆁🅽🆂🅴༺⋇⋆✦⋆⋇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

༺🆁🅽🆂🅴༺
⋇⋆✦⋆⋇

Bab-3
Stadion Itali
(Modern era/waktu sekarang)
_________________________________________

"Permainan yang bagus semuanya"-pelatih





kemenangan Re-al melawan FCB dengan skor 3-2 membuat semua penonton bersorak, tidak mengherankan jika tim madrid menang karena memiliki banyak pemain bagus di dalam nya tapi barcha juga merupakan lawan yang sangat kuat di atas lapangan mereka sering mendominasi permainan dengan teknik mereka yang sulit di pahami




"Oy sae! Tadi itu operan yang bagus! "







"Yah"-sae





Sae entah kenapa dari semenjak pertandingan berakhir, dia menjadi sangat pendiam. Bahkan setelah mereka mendapat kan bunga dan medali masing masing sae terlihat sangat terburu buru ingin pergi dari tempat ini, seperti dia yang sedang menghindari sesuatu





"Pelatih aku akan pulang lebih awal-"-sae





Saat pelatih hendak mengijinkan sae tiba tiba saja menejernya datang dan berbisik sesuatu pada pelatih. Pelatih itu melirik sebentar ke arah sae


Wajah sae sudah mulai curiga dan dia ingin secepatnya pergi



"Ehem.... Begini sae, jadi ada seseorang yang tiba tiba ingin menyewa mu di acara fans VIP hari ini"-pelatih








"Apa?! "-sae








"Dia sudah mentransfer semua uang nya untuk menghabiskan waktu fans berdua dengamu..... Sepertinya dia penggemar berat"-menejer







Tidak itu bukan fans nya! Sae tau itu! Satu satunya yang akan menyewa waktu tanpa melihat ke adaan adalah.......







"Tidak! aku menolak"-sae





"Maaf sae,tapi kamu harus karena agensi sudah menerima uang nya, lagi pula ini hanya berbincang sebentar dengan salah satu fans tidak ada salahnya"-menejer





Sae kesal, bisa bisa nya agensi sebesar ini dengan mudah menerima tawaran dari seseorang untuk menyewa intervew besama fans dengan ku, tanpa bertanya padaku lebih dulu?!



"Kenapa tidak bertanya dulu padaku?!! "-sae




Sae membanting buket bunganya ke tanah karena marah.dia juga berteriak menolak, membuat beberapa anggota tim nya menatap sae heran


Tidak biasanya sae seperti itu, dia terlihat panik








"Dia memesan waktumu saat kau sedang bermain di babak ke dua jadi aku tidak bisa memecah fokus mu dengan memberitahumu ini"-menejer





[𝐑𝐢𝐧𝐱𝐬𝐚𝐞]: 𝙑𝙞𝙡𝙡𝙖𝙞𝙣 𝓥𝓲𝓸𝓵𝓮𝓷𝓬𝓮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang