Seberapa banyak pun aku bereinkarnasi aku akan selalu bertemu dengan nya. Kehidupan yang terkekang adalah milik ku selamanya.
Duduk tenang di sebuah bangku dengan kaki terikat rantai, keinginan nya yang membuat ku sulit bahkan hanya untuk sekedar b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
________________________________________
༺🆁🅽🆂🅴༺ ⋇⋆✦⋆⋇ 𝘗𝘦𝘤𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘯 [𝚁𝚎𝚒𝚗𝚔𝚊𝚛𝚗𝚊𝚜𝚒 002]
Rin berjalan ke arah sae dan berlutut, menatap matanya dalam-dalam. Wajahnya dekat dengan wajah sae, napasnya terasa panas di kulit.
"Lihat aku," -𝐫𝐢𝐧 perintahnya.
Sae mencoba memalingkan wajahnya, tapi dia mencengkeram dagu sae erat-erat, memaksanya untuk saling bertatapan.
"Apakah kamu mengerti sekarang? Bahwa akulah yang bertanggung jawab di sini?"-rin
"Bahwa kamu tidak boleh melupakan hal itu? Aku adalah pemilikmu, dan kamu adalah kepemilikan ku. Tidak ada yang dapat kamu lakukan untuk mengubahnya, tidak peduli seberapa keras kamu melawan atau menolak. Kamu milikku, dan kamu akan selalu seperti itu"-rin
Suara rin begitu lembut ketika berbicara pada nya sekarang seperti sebuah alunan musik yang memabukan,
itu hampir saja membuat sae lupa akan semua yang hal hal kejam yang ia lakukan padanya
Berkali kali...... Berkali kali dia mencoba untuk lepas dari kekangan nya yang mancekik dan mengambil nafas nya dengan kejam, dia tidak mengerti kenapa rin begitu gigih untuk menggenggam tangan nya
"Ini tidak beracun, jadi makanlah lebih banyak"-rin
Rin mengatakan itu sambil mengambil piring lain dengan banyak hidangan di atasnya dan menaruh itu di depan sae
Sae melirik wajah rin yang nampak sangat tenang dan penuh kasih, tidak seperti kemarin dimana dia menunjukkan emosi tanpa ujung
'Kenapa setelah menghancurkan ku menjadi begitu putus asa dan sakit,kau datang mengobati ku lagi?.
Jangan melakukan hal baik jika kau hanya ingin membuat luka lain'
"Dimana selir mu yang lain? Kenapa hanya aku? "-sae
Bukannya dia merasa istimewa, tapi dari banyak nya selir kenapa dia yang harus makan satu meja dengan rin
Rin dengan cepat menggeleng kepala nya pelan,
"Tidak ada siapapun.....hanya kamu"-rin
menjawab pertanyaan sae dengan sebuah penegasan tapi lembut
"aku juga memperlakukan mereka seperti sampah."-Rin
"Mereka tidak boleh menyentuhmu, atau berbicara denganmu, atau bahkan mengakui keberadaanmu. Kamu adalah sesuatu yang aku miliki, satu satu nya yang tidak boleh mereka usik"-rin