SIAPA YANG SALAH?

1.4K 115 14
                                    























PRANG

PRANG

PRANG

tengah malam terlewati, hujan deras kini merasuki. sekitar jam 1 menuju 2. di mansion keluarga lee, kedua anak kembar itu lagi dan lagi bertengkar untuk kesekian kalinya. keduanya tampak belum berniat untuk berhenti meninggikan ego, masih saling melukai dan melindungi diri.

itu terjadi setelah haechan mengetahui semua fakta yang dia dapatkan dari mulut kakak kembarnya itu, setelah pulang dari rumah Mark yang dimana donghyuck datang menjemputnya dengan paksa.

donghyuck datang menggunakan mobil pribadinya, menarik haechan masuk dengan paksaan bahkan mengancam Mark untuk tidak ikut campur urusan mereka. ancaman yang tepat jika berhubungan dengan haechan, Mark pasti akan menurut. “diam atau lu ga bisa lihat haechan lagi”

pergerakan haechan terkunci, lagi dan lagi dia kalah melawan donghyuck. sedari tadi, hanya haechan yang melawan dan mencoba melukai donghyuck, sedangkan donghyuck hanya sibuk menghindar dan melawan jika posisinya terancam.

posisinya sekarang. donghyuck berdiri di belakang haechan, melingkari leher haechan dengan tangan kanannya dengan kuat guna mengunci pergerakan haechan, tangan kirinya juga menahan tangan haechan yang masih menggenggam pisau. yang dimana, pisau itu bisa saja melukai pahanya jika saja kuncianya tak kuat.

“berhenti menguras tenaga.”  donghyuck mengetatkan kuncian tangannya di leher haechan, hingga haechan kesulitan bernafas dan bahkan menjatuhkan pisau di tangannya. “gua belum selesai” donghyuck mendorong tubuh haechan, lalu mengusap dan menyapu tubuhnya sendiri dengan tangannya sebekum berjalan ke sofa ruang utama.

haechan masih mengatur nafasnya, memegang lehernya yang tercekik akibat kuncian tangan donghyuck. bahkan tadi dia sempat batuk batuk, karna hal itu.

“sini”

haechan nurut, dia merasa juga butuh informasi lebih lanjut perihal apa yang terjadi padanya dan hal lainnya yang bersangkutan dengan donghyuck.

donghyuck menatap ke arah haechan yang kini duduk di sampingnya, menarik kuat tangan kiri haechan yang terluka akibat ulahnya sendiri tadi.

helahan nafas terdengar, donghyuck menarik kotak p3k yang berada di bawah meja. persediaan yang selalu ada di rumah ini, bahkan bisa di perhatikan bahwa setiap ruang memiliki kotak p3k.

“tahan sebentar” ucapnya pada haechan sebelum mulai mengobati luka adiknya itu, sedang haechan hanya menggigit bibir bawahnya sembari meringis sedikit.

“ada banyak cerita yang gak bisa gua bilang sama lu, tapi itu dulu” donghyuck sibuk memperban tangan haechan, sebelum akhirnya selesai dan berhenti.

donghyuck kini menatap pada kedua mata indah haechan, menatap tanpa arti namun sesercah kekhawatiran tiba setelahnya. donghyuck menengadahkan kepalanya, sebelum akhirnya bersandar di sofa dan menatap ke arah televisi berada.

“suntikan itu?” kini haechan yang bersuara, dan donghyuck hanya mengangguk.

“gua....” donghyuck diam, ini kali pertamanya dia merasa gugup dan bingung secara bersamaan. takut akan haechan marah, takut akan semua semakin berantakan dan gugup jika haechan peka dengan ucapannya nanti.

“apa?” sela haechan tak sabaran, dia masih kesal dengan ucapan donghyuck yang mengatakan bahwa dia menjadi bahan uji coba dalam narkoba jenis baru.

donghyuck diam, tangannya meraih benda pipih itu lalu membuka sebuah Drive. haechan melihat banyak file di sana, bahkan tersusun rapi dan haechan tak sempat membaca banyak.

ACE OF GANGSTERS | HAECHAN HAREM TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang