PEMBENCI

906 61 5
                                    
















“hyuck”

dalam kesunyian malam, dalam cahaya lampu yang temaram di dalam basecamp dark hell. sosok dingin berwajah tampan itu hanya diam semenjak menginjakkan kakinya di basecamp.

teman temannya, atau anggota geng nya sudah beberapa kali memanggil tapi si empu seperti tak berkenan untuk menjawab atau melihat siapa yang memanggilnya.

“hyuck”

kali ini, Jeno yang memanggil. anggota senior yang juga teman dekat donghyuck itu ternyata baru datang ke basecamp dan tak mengerti dengan apa yang terjadi, dia hanya datang dan melihat donghyuck hanya melamun sembari meminum alkohol berulang kali.

kadar alkohol donghyuck itu tinggi, meskipun akan mudah kehilangan kendali jika tak sadar terlalu berlebihan dalam meminum.

donghyuck bukan sosok kecanduan obat-obatan seperti haechan, dia bahkan belum mencoba hal seperti itu secara di sengaja. sebab, donghyuck kecil perna di paksa menghirup kokain oleh pamannya, yuta.

“berhenti” Jeno menahan gelas berisikan Vodka itu dari tangan donghyuck, menariknya paksa hingga melempar gelas itu ke sembarang arah. sedang, donghyuck menatapnya tajam dan ingin pergi dari tempat itu. namun saat baru ingin berdiri, tubuhnya langsung di dorong Jeno dan di kukung di atas sofa panjang ruangan itu. ruangan yang biasa donghyuck huni sendirian.

donghyuck diam, bahkan saat kedua mata mereka berserubuk. Jeno pun diam, karna biasanya setiap kali Jeno bertingkah berlebihan pada donghyuck, si empu akan marah dan menghajarnya habis habisan.

tapi sekarang, donghyuck tak melawan. namun, mata karamelnya berubah sendu dan air mata kini tampak keluar, memperlihatkan kesedihan itu secara perlahan.

Jeno yang sadar pun langsung beranjak dari posisinya, membawa donghyuck duduk dan memeluk si empu seerat yang dia inginkan.

“ada gua di sini, so please donghyuck. bikin gua terbebani sama masalah lo, karna itu yang gua mau sejak dulu”

donghyuck masih diam, dia masih sosok yang terlihat dingin dan tak mengerti dengan kesedihan. tubuhnya bahkan tak bergetar, atau suara tangisnya yang bersuara. bahkan, sekarang dia terlihat sunyi bukan sekedar dingin.

diam seribu bahasa, hanya air matanya yang tak bisa berhenti. dia bahkan tak mengerti dengan kondisinya akhir akhir ini. dia dan haechan dan kabar pamannya yang masih hidup.

donghyuck tetaplah donghyuck, anak kecil dulu yang punya banyak trauma dan ketakutan yang tak bisa dia ceritakan ke orang tuanya atau ke siapapun di sekitarnya.

donghyuck bergerak ringan, dan Jeno yang sadar pun mencoba sedikit merenggangkan pelukannya.

cairan bening itu masih saja terus turun, itu membuat Jeno merasa sakit saat melihatnya. tatapannya bahkan terlihat mengintimidasi sekarang, dengan jarinya yang kini mengusap pelan cairan bening yang masih terus donghyuck keluarkan.

“jen...”

“katakan. bilang sama gua apa yang terjadi, gua tau kalo lo banyak masalah tapi please sekarang kasih tau gua apa yang bikin lo sampai kaya gini”

donghyuck, bibir nya bergetar saat berniat ingin mengatakan apa yang dia pikirkan sekarang. tapi seketika dia merasa bodoh, dia merasa lemah dan dia membenci hal itu.

donghyuck menggelengkan kepalanya, mencoba melepaskan pelukan yang masih dilakukan Jeno padanya. tapi, tubuhnya di kunci oleh jeno yang memang memiliki tubuh yang jauh lebih besar darinya.

“jangan malu sama gua, Lo lupa gua siapa? kita kenal bahkan sebelum lo dekat dengan sungchan, apa memang susah buat cerita ke gua? apa lo ragu dengan gua?”

ACE OF GANGSTERS | HAECHAN HAREM TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang