Perjalanan emosional seorang remaja bernama Tata, yang menemukan dirinya terjebak dalam labirin cinta dan persahabatan yang rumit. Dengan latar belakang sekolah menengah atas, cerita ini memperlihatkan bagaimana hubungan antar karakter berkembang se...
"Kita tidak pernah tahu kapan kita sedang jatuh cinta. Semua yang kita tahu hanyalah bahwa hal itu terjadi karena kita merasa hidup."-Marilyn Monroe.
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini SMA Cakrawala dihebohkan dengan kedatangan siswa baru kelas 12.
Namanya Ryan Alvaro, mata yang sipit dengan kumis tipis, memiliki badan yang atletis dan jangan lupa wajahnya yang tegas dan tampan paripurna. Sifatnya urusan belakang yang penting good looking.
Lihat saja tatapan dan sorakan dari siswi siswi kurang belaian.
"Gila ganteng banget,"
"Dedek gemes deh,"
"Kiw kiw cowo ganteng,"
"Itu kalau jalan bakal kebating sih,"
"Gantengnya pacarku aww,"
"Ya Tuhan beneran Ryan masuk sini,"
"Kipasin gue, kek mau pingsan lihat ketampanannya,"
Tata yang melihat itu memutar bola matanya malas. Ia menoleh pada Dara dan mengikuti arah pandangnya.
"Ck, kurang belaian juga nih anak,"
"Kiw kiw cowo baru," teriakan itu dari Dara.
Tata merinding melihat sahabatnya itu.
"Dara mata lo copot," ucapnya mengagetkan Dara.
"Mana-mana mata gue, ma-" Dara menepuk jidatnya.
Tata sudah tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Dara.
"Hhhhh lucu amayyyy sih," sambil menarik pipi sabahatnya itu.
"Ihh bangke lo Ta, gue kira copot beneran," umpatnya.
Ting ting ting ting
Bel masuk sudah berbunyi semua siswa masuk ke kelasnya masing-masing.
Tidak berselang lama Rafi ketua Osis masuk ke kelas Tata. Ia menuju bangku Tata dan menariknya keluar kelas tanpa aba-aba.
Tata membelalakkan matanya terkejut lantaran sedang merebahkan kepalanya tiba-tiba ia ditarik begitu saja.
"Sialan lo Raf," umpatnya kesal.
"Dipanggil bu Ratna ke ruangannya," balasnya santai.
"Ngapain?" Tata heran karena tak biasanya wali kelasnya itu memanggilnya. Apa mungkin ia buat kesalahan pikirnya.
Rafi mengangkat tangannya acuh kemudian beranjak pergi dari hadapan Tata.
Tata dengan cepat menuju ruangan bu Ratna sebelum ia terlambat.
Tok tok tok
"Masuk," ucap bu Ratna.
"Ada apa ya bu? Saya tadi dipang-," ucapannya terpotong karena bu Ratna.
