"Woy, Via" teriak seorang pemuda berseragam putih biru.
Seorang gadis berseragam sama dengannya berbalik menatap pemuda yang berlari menghampirinya karena merasa namanya di panggil.
"Apaan Al?"tanya gadis itu.
"Eh bentaran aku napas dulu"ujar pemuda itu seraya menstabilkan napas nya yang terengah engah karena kelelahan berlari tadi.
"Gimana, udah aman?"tanya gadis itu memastikan.
" Oke aman"jawab pemuda tersebut mengacungkan jempolnya sebagai tanda dia sudah lebih baik.
" Jadi Lo tadi mau bilang apaan, Aldan? Gue sama Navia mau ke kantin nih,laper gue. Jadi kalau lo mau ngomong,buruan"
ucap gadis yang berada di sebelah Navia."Lah baru nyadar Lo juga disini Kar.Perasaan cuman ada Via doang tadi"kekeh Aldan meledek gadis yang bernama Ikara itu.
"Iya deh di dunia ini cewe cuman Navia mu seorang,yang lain dayang-dayangnya doang"ujar Ikara merasa jengah pada makhluk astral didepan nya itu.
"Udah udah jangan ribut. Kenapa tadi kamu manggil aku Al?"tanya Navia yang sedari tadi diam menyimak perdebatan tidak berfaedah kedua sahabatnya itu.
"Gak ada sih cuman rencananya aku mau ngikut kamu aja,Yang"ucap Aldan yang membuat Navia rasanya ingin melakban mulutnya itu karena kesal dengan kata terakhir yang diucapkan pemuda itu.
"Yang ayang palak Lo peyang.Mau gue lakban mulut Lo,hah?"sewot Navia tidak terima.
"Ya Allah, kenapa tidak engkau rantai saja setan jahannam yang satu ini"ucap Ikara seraya mengangkat kedua tangannya seakan memohon pada yang maha Kuasa.
"Eh sembarangan Lo. Ganteng ganteng gini Lo bilang setan"sewot Aldan tidak terima di katai Ikara.
"Lah kan emang bener"ledek Ikara.
"Wah bener bener mau gue hekter tuh congor keliatannya"ucap Aldan merasa emosi.
"Udah Lo diam,emang bener kok yang dibilang Ikara"ucap Navia. Ikara yang merasa dibela pun tersenyum mengejek pada Aldan.
"Via kok kamu gitu sih?kan harusnya kamu belain aku kok malah belain dia sih"ucap Aldan dengan nada merengek.
"Udah udah jangan gitulah suaranya, malu di dengar orang kamu tuh cowo. Lagian kenapa kalau aku belain kara? Kan dia bestie aku "jawab Navia.
"By"rengek Aldan.
"Apa,hah? Mau aku marah lagi"tanya Navia memasang wajah galak.
'Mampus' ucap Ikara pada Aldan tak bersuara. Membuat Aldan mendelik tajam padanya.
"Vi,enggak ih aku gak mau kamu marah nanti kamu mogok ngomong 3 hari lagi sama aku. Maaf ya, gak lagi deh tapi gak janji"mohon Aldan pada Navia yang diakhiri cengiran di akhir kalimatnya.
"Oke iya aku maafin"pasrah Navia.
"Yesss gitu dong itu baru vianya aku"ucap Aldan.
Ingin rasanya Navia mendorong sahabat sekaligus mantannya itu dari tebing,tapi mana tega dia. Mantan? Ya, Aldan adalah mantan pacar Navia saat masih SD. Serius?iya, jadi ceritanya Aldan dan Navia ini udah sahabatan dari SD. Waktu mereka kelas 5 dengan tidak malunya Aldan menembak dia di tengah lapangan sekolah disaksikan oleh murid murid yang lain. Navia yang tidak mau membuat Aldan malu kalau dia menolak akhirnya menerima Aldan. Dan di situ Navia sendiri tidak tau apa itu pacaran sebenarnya. Dan mereka berakhir putus di saat kelas 6 karena Navia yang meminta. Sebab saat itu Navia sudah tau bahwa pacaran itu dosa besar.Tapi tenang dua bocah itu hanya status saja yang pacaran tapi sikapnya tetap layaknya sahabatan cuman ya panggilan aja yang berubah.
Sedangkan, Navia bersahabat dengan Ikara baru pas awal mereka masuk ke SMP Bakti Pertiwi dan ini sudah berjalan 3 tahun karena sekarang mereka sudah kelas 9 semester akhir. Ikara yang mendengar cerita Navia bahwa sahabatnya itu pernah pacaran dengan Aldan pun sempat tidak percaya.
'Hebat juga kisah mereka' itulah sekiranya yang ada di pikiran ikara setelah tau kisah Sahabatnya itu.***********
Di sisi lain...
Seorang pemuda tengah duduk bersantai sambil bermain ponselnya. Di sana juga ada beberapa pemuda lain. Mereka semua kini sedang Mabar game ML(Mobile Legend) di warung tempat tongkrongan mereka biasanya.
"Lo pada habis lulus mau ngelanjut kemana?"tanya seorang pemuda pada ke tiga pemuda yang lain.
"Kita mah ngikut si Gifar aja tuh. Ya gak?"jawab salah satu pemuda sambil menyenggol bahu pemuda lain yang ada di sebelahnya.
"Yoi"balas pemuda itu.
Pemuda yang merasa di sebut namanya tadi pun menatap kearah ke tiga sahabatnya itu.
"Lah Napa,gue?"tanya nya heran.
"Ya biar seru lah boss. Gak sanggup soalnya kita kalau harus pisah sama Lo"
"Nah kalau gitu gue setuju. Gue juga ngikut Lo deh Gif"
"Oke oke, berarti fiks kita semua satu sekolah lagi"
**************
Setelah kelulusan SMP, Aldan dan Navia yang notabennya sahabat dari SD itu terpisah karena beda sekolah.
Aldan memutuskan untuk masuk pesantren,katanya biar bisa jadi imam yang baik untuk Navia kelak. Sedangkan Navia memutuskan melanjutkan pendidikannya di SMA yang sama dengan Ikara karena ia ingin mengejar cita citanya yang ingin menjadi seorang dokter kelak.
*
*
*
*
*
*
*
Oke guys inilah yang akan menjadi awal bermulanya cerita kita,ya.Thanks untuk kalian karena udah mampir buat baca cerita aku.
Jangan lupa klik bintang untuk support aku dan komen juga. Kasih tau ke aku kalau semisalnya ada kesalahan pada cara penulisan ataupun rangkaian kata. Biar jadi pelajaran buat aku,soalnya aku masih pemula.Bye guys,nantikan kelanjutannya.
Assalamualaikum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam-Diam Suka (naviagifar)
Teen FictionMenceritakan tentang sepasang remaja yang saling menyukai tapi memilih untuk memendam perasaan masing masing ,yakni Gifar dan Navia. Navia seringkali menentang perasaan yang di rasakannya, dia benar benar belum yakin dengan perasaannya karena menuru...