13 Hubungan jarak jauh pertama

463 78 23
                                    


☕☕


Ara berdiri didepan pintu kamar Shani yang tertutup rapat dengan piyaman warna hitam yang ia kenakan. Tangan Ara terangkat ingin mengetuk namun takut menganggu sang pemilik kamar mengingat kini sudah pukul satu dini hari.

Dirinya yang satu kamar dengan Al terpaksa diam diam berpindah karena entah kenapa kaka nya itu malam ini sangat tidur nya sangat aktif hingga membuat Ara takut Al yang tidur grusak grusuk itu tak sengaja menendang kaki nya yang belum sembuh total dari patah tulang.

Dirinya baru saja dari kamar Mama nya, berniat ingin tidur dengan sang Mama namun di urungkan ketika pintu kamar di kunci. Ingin dengan sahabat nya mereka semua tidur berdua berdua, seperti Freya dengan Mira dan Senja dengan Lynn. Harapan terkahir dia malam ini adalah Shani, tunangan nya. Jika pintu kamar Shani terkunci terpaksa dia tidur di sofa dari pada tidur dengan Al

Dengan pelan Ara memutar knop pintu kamar Shani, helaan nafas legah Ara hembuskan ketika kamar Shani ternyata tidak terkunci. Ara berjalan dengan pelan memasuki kamar Shani yang gelap setelah menutup dan mengunci pintu kamar, hanya ada lampu tidur yang dinyalakan dengan redup.

Tak ingin menganggu tidur Shani, dengan pelan Ara menaiki tempat tidur dan memasuki selimut yang membaluti tubuh Shani. Namun merasa ada pergerakan di sampingnya membuat Shani dengan mata berat karena mengantuk membuka kedua mata

"Ssssttt" Ara meletakan telunjuk di bibir ketika melihat gerak gerik Shani ingin berbicara. "Aku tidur di sini ya malam ini, Al hampir aja nendang kaki aku" Bisik Ara pelan.

"Peluk" Pinta Shani dengan suara parau pada Ara membuat Ara terkekeh dalam hati dengan pelan ia mengikis jarak di antara mereka hingga tidur satu bantal dengan Shani dan kepala Shani berbantal lengan Ara.

"Tidur yaa" Pinta Ara pelan setengah berbisik di dekat telinga Shani setelah melingkarkan tangan nya di pinggang Shani. "Selamat dini hari, idol cadel" Lanjut Ara mengecup lembut kening tunangan nya.

Shani yang sudah kembali memejamkan mata mengangguk pelan sambil melingkarkan tangan nya di perut Ara dan menyembunyikan wajah nya di ceruk leher Ara.

☕☕

Sinar mata hari yang masuk dari cela cela kamar mambuat Ara yang tengah tertidur diatas tempat tidur mengerutkan keningnya merasakan silau yang menganggu tidur nya membua ia dengan perlahan membuka kedua mata apa lagi telinga nya dengan jelas mendengar suara seseorang membuka pintu yang terhubung dengan balkon kamar.

"Morning barista barbar"

Ara hanya diam saja mendapat sapaan selamat pagi dari Shani yang kini terlihat sudah mandi dan wangi khas Shani tercium ke penjuru kamar.

Shani melirik Ara yang menatap dirinya dengan wajah bantal.

"Bangun dulu yukk, sarapan kita biar aku bawa ke kamar setelah ini, terus berjemur di balkon mumpung ga terlalu panas"

"Yang lain udah sarapan?" Tanya Ara dengan suara berat nya khas bangun tidur

Shani mengangguk. "Aku ke bawah tadi mereka udah mau selesai, pada heboh nyariin kamu yang tiba tiba hilang dari kamar" Kekeh Shani pelan

Ara duduk bersandar di sandaran tempat tidur, merenggangkan otot tubuhnya yang terasa kaku.

Shani dengan sigap membantu Ara yang ingin berdiri berjalan ke arah kamar mandi. "Aku mandi disini ya" Pinta Ara membuat Shani terkekeh.

"Apasih pakai izin dulu" Ara tersenyum.

"Bisa mandi sendiri kan?" Tanya Shani dengan nada menggoda namun Ara tak melayani.

Barista & Idol 2 (Shanra)Where stories live. Discover now