(Part ini telah diperbarui)
°°°
Gebrakan pintu masuk bartender dibuka cukup kasar oleh Kaiser dengan kondisi wajah masih acak-acakan dan tanpa menyisir rambutnya. Pemuda itu terengah-engah di depan pintu, membuat rekan kerjanya yang sempat kaget dengan kedatangannya yang mendadak menjadi prihatin. Itoshi Sae, sebagai Leader di bartender itu menghampirinya.
"Kau baik-baik saja?" tanyanya meraih bahu Kaiser yang membungkuk.
Yang ditanya mencoba mengangguk tanpa menjawab. Napasnya masih tersengal-sengal di dada.
"Apa yang membuatmu buru-buru begini, kawan?" sahut rekannya yang lain dari si mata Heterochromia. Oliver Aiku. Dia ikut menghampiri Kaiser, meninggalkan pekerjaannya sebentar.
"Apa aku terlambat?" tanya Kaiser setelah napasnya sedikit demi sedikit mulai beraturan. Sambil berjalan menuju ke belakang toko untuk mengambil air minum, Sae dan Aiku mengikutinya dari belakang.
"Tidak. Kau tepat waktu. 10 menit sebelum toko dibuka," jawab Aiku seraya melirik jam tangannya.
"Memangnya ada apa? Kau kacau sekali, Kai," timpal Sae memberikan minyak rambut untuk Kaiser agar dia merapikan rambutnya itu.
Pemuda pirang bersalur biru menerima minyaknya dan segera memakaikan ke rambutnya yang acak-acakan. "Aku mematikan ponselku semalam. Makanya, tidak ada bunyi alarm di sana. Sepertinya aku juga salah melihat jam, jadi aku terburu-buru tanpa sarapan."
Aiku langsung membuka kulkas; mengambil bannock untuk dihangatkan dan memberikannya kepada Kaiser. "Ini, makanlah. Mumpung masih sempat daripada nanti kau pingsan di meja bar."
Kaiser menerima bannock-nya, "Thanks, bro."
"Relakskan dirimu, bung," ucap Sae menepuk-nepuk bahunya, kemudian pergi ke depan melanjutkan pekerjaannya yang sempat ditinggalkan.
Sementara di belakang toko, Kaiser mulai mengatur diri untuk tetap tenang dan menikmati sarapannya. Gara-gara siaran Live semalam, Kaiser jadi bermimpi yang tidak mengenakan tentang mantan anggota BlueVen terhadap dirinya, sehingga dia pun bangun terlambat dari biasanya.
Setelah bannock-nya habis dan membuang sampah minumannya, dia kembali ke depan bar memulai pekerjaan sebagai Bartender. Di antara 2 rekannya, Kaiser dipercaya sebagai Bartender utama karena kemampuannya dalam membuat minuman sangat disukai pelanggan. Tak ketinggalan, karena pesonanya pula membuat pelanggan wanita nyaris kepincut dengannya.
Beberapa pelanggan mulai berdatangan. Berbagai macam orang datang dan pergi dari Bar, mulai dari pria-pria muda dan tua membawa pasangan bisnis mereka, hingga wanita pelacur yang datang hanya untuk menggoda pekerja Bar. Berbeda dengan Kaiser dan Sae, Aiku yang paling sering didatangi wanita-wanita tersebut karena cuma dia satu-satunya karyawan terakrab dengan mereka. Tampangnya yang memiliki janggut dan kumis tipis, mungkin membuat mereka salah mengira bila usianya lebih dari 25 tahun. Padahal Aiku sepantaran dengan Sae dan Kaiser.
"Aiku, bisakah kau mengeluarkan boks botol kosong ke depan bar? Truknya sebentar lagi sampai," pinta Kaiser tiba-tiba saat Aiku sedang asyik bersenang-senang dengan para wanitanya.
Titah Kaiser segera dilakukannya dengan berat hati karena harus meninggalkan wanita-wanita tersebut. Aiku mendekati Kaiser sambil berbisik sebelum akhirnya masuk ke dalam gudang mengambil boks botol kosong. "Jangan memaksakan diri."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑼𝑵𝑫𝑬𝑹 𝑻𝑯𝑬 𝑴𝑨𝑷𝑳𝑬 𝑭𝑨𝑳𝑳 [KAINESS-ON GOING]
Fanfiction[REWRITING] 𝐌𝐢𝐜𝐡𝐚𝐞𝐥 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐫 atau sapaan akrabnya sebagai Idol, 𝐌𝐢𝐜𝐡𝐚. Namun, sekarang dia bukan lagi seorang Idol yang dipuja-puja oleh para wanita di dunia. Dia tidak lain hanyalah manusia biasa yang berbaur dengan manusia lainnya...