🍁5 : 𝕂𝕖𝕥𝕖𝕘𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕕𝕚 𝔻𝕒𝕝𝕒𝕞 𝔹𝕒𝕣🍁

79 10 5
                                    

(Part ini telah diperbarui)

°°°°°

Saat ini Ness menundukkan kepalanya malu-malu di hadapan Mama dan seorang Direktur dari agensi CP, Chris Prince. Keputusan ceroboh telah menariknya tenggelam dalam rasa segan dan bodoh. Annie, yang sesaat sebelumnya sangat percaya diri menceritakan tentang putranya kepada Chris, lantas kini dia duduk sedikit berjarak sembari berdeham dan merapikan rok dress-nya. Sesekali manik coklatnya melirik-lirik agak melototi Ness.

Sementara itu, Chris memperhatikan Ness dari kepala hingga kaki yang menapak di pijakan kursi roda. Wajah pemuda ini memang tampan dengan warna rambut unik dan eyelid yang cantik. Namun, pemuda ini memiliki kekurangan yang tidak bisa dia terima di agensinya. Lumpuh. Putra dari Annie Darcy, sebelumnya wanita ini menceritakan bahwa anaknya sangat berbakat dalam bernyanyi dan pernah menjadi penyanyi solo meskipun memiliki satu kekurangan.

Akan tetapi, Chris tak pernah membayangkan jika kekurangan yang dimaksud adalah kelumpuhan.

I’m sorry, Annie, ini—”

“Dia masih bisa sembuh!” tukas Annie memotong penolakan Chris.

Wajah wanita ini benar-benar menyiratkan permohonan, kedua matanya sendu berkaca-kaca. Berharap Chris mau mendengarkan dan mempertimbangkan kembali. “Ini bukan kelumpuhan yang permanen, dia masih bisa sembuh.”

“Ma ...” ujar Ness dengan suara lesu, tetapi Annie memintanya untuk diam. Dia sangat tahu kemarahan Annie padanya yang datang tiba-tiba di bar dan merusak pembicaraan mereka. Sejak awal, Ness telah menyadari kecerobohannya, hanya saja dia tidak bisa berdiam diri melihat Mamanya melakukan negosiasi dengan agensi lagi tanpa sepengetahuan dirinya.

Dari balik tirai pintu belakang meja bar, Kaiser dan dua temannya menunggu sambil mendengarkan percakapan mereka. Bar terpaksa mereka tutup sementara untuk memberikan ruang bagi tiga tamu yang saling bersitegang di sana.

“Kenapa wanita itu sangat berambisi untuk menjadikan anaknya seorang idol? Padahal anaknya juga kelihatan tidak mau. Lihatlah. Wajahnya sangat tertekan sekali,” bisik Aiku setelah mengintip sedikit dari balik tirai.

“Aku tidak tahu-menahu tentang idol, tapi melihat temanmu ... aku jadi kasihan,” sambung Sae melihat ke arah Kaiser yang berdiri bersilang tangan sambil menunduk, tenggelam dalam pikirannya sendiri. “Kau mantan idol, mungkin kau tahu alasannya meski belum tentu benar,” tambahnya.

Kaiser menghela napas panjang. “Aku juga tidak tahu, yang pasti Ness memang tidak tertarik.” Dia berpindah tempat menuju tirai dan sedikit membukanya lalu menutup kembali cukup kasar.

“Wanita itu memang menyebalkan sejak aku pertama kali bertemu dengannya,” ujarnya dengan nada penuh tekanan emosi.

Aiku dan Sae cukup terkejut bahwa teman mereka pernah bertemu dengan wanita tersebut. Tak ayal, jika siang tadi wanita itu tampak tahu banyak tentang Kaiser dan sangat berani mengungkapkan skandalnya kepada seorang Direktur agensi.

Huh! Sepertinya wanita itu mendapatkan karmanya karena telah merendahkanmu di depan pria itu,” kata Aiku sangat senang, hanya beberapa saat, kemudian dia memasang wajah prihatin terhadap teman Kaiser.

“Oh! Direktur itu pergi.” Perkataan Sae segera membuat Kaiser dan Aiku ingin mengintip juga.

Di depan sana, tersisa Ness dan Mamanya. Annie tampak frustrasi ditinggal begitu saja oleh seorang Direktur yang susah payah dia hubungi dan sangat digadang-gadang untuk bisa merekrut Ness sebagai penyanyi di agensinya. Sangat sulit untuknya bisa bertemu dan  berkomunikasi sedekat itu dengan Chris. Namun, Ness justru merusak segala rencananya.

𝑼𝑵𝑫𝑬𝑹 𝑻𝑯𝑬 𝑴𝑨𝑷𝑳𝑬 𝑭𝑨𝑳𝑳 [KAINESS-ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang