Michael Kaiser atau sapaan akrabnya sebagai Idol, Micha. Namun, sekarang dia bukan lagi seorang Idol yang dipuja-puja oleh para wanita di dunia; yang selalu dikagumi oleh orang-orang bahkan anak-anak karena sifat ramah, yang digadang-gadang menjadi calon suami diantara banyak fans yang mengidolakannya, dan masih banyak lagi segala macam pujian lain yang tidak cukup untuk di narasikan.
Dia tidak lain hanyalah orang biasa yang berbaur dengan masyarakat. Tidak terlihat oleh siapa pun, tidak dikenali siapa pun, dan bebas melakukan apa pun yang dia mau. Meskipun kebebasan ini bisa dia dapatkan setelah mengubah gaya rambut dan mewarnainya, serta pergi dari tempat kelahirannya ke negeri The Great White North alias Kanada. Negara yang dikenal sebagai Negeri Besar Utara Yang Putih karena kondisi geografis negara ini sebagian besar tertutupi oleh salju selama musim dingin, laki-laki yang baru menginjak usia 20 tahun; memilih negara ini sebagai tempat pelarian yang cocok karena tak banyak orang mengenalinya sebagai seorang mantan idol bermasalah.
Hari ini sudah terhitung 5 bulan lamanya dia ada di Kanada, menikmati hari-hari seperti orang lokal dengan bekerja sebagai Bartender dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis lirik yang tidak akan pernah dia konversikan sebagai lagu. Apalagi menyanyikannya sebagai solois. Kaiser-panggilannya di Kanada-sudah bertekad untuk berhenti bernyanyi, sebab apabila dia bernyanyi-sama saja dia membuka kenangan buruknya. Cukuplah dengan menulis lirik tapi mampu untuk mengobati kerinduannya.
"Kaiser, hari ini kau pulang lebih awal, ya. Tidak ada lagi yang harus dikerjakan, Cuma ... besok pagi tolong datang lebih awal, ya. Bantu aku membereskan gudang penyimpanan."
"Okay."
Kehidupannya di Kanada saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan saat menjadi idol. Tidak ada peraturan yang sangat ketat, tidak ada orang yang mengerubunginya saat jalan-jalan, tidak ada kamera yang selalu mengambil gambarnya tanpa izin(terkadang merasa was-was jika paparazi yang melakukannya), dan tidak ada orang yang mengenalnya sebagai seorang idol maupun mantan idol.
Dia bisa bergerak leluasa ke mana pun dia pergi tanpa masker dan topi untuk menutupi wajahnya. Dia bisa makan di mana pun tanpa khawatir dengan lingkungannya. Inilah kebebasan yang sempat pernah dia lupakan. Kaiser selalu mendambakan kebebasan ini.
Sore hari di Quebec yang kuning keemasan berkat musim gugur adalah pemandangan eksotik terfavoritnya sejak tinggal di Kanada. Pelariannya ke negara ini merupakan pilihan yang tepat untuk orang berjiwa seni seperti dia. Sambil menenteng buku catatan dan pena, dia berjalan menyusuri jalanan setapak bertaburkan dedaunan maple.
Menoleh ke kanan dan ke kiri mencari tempat yang pas untuk dia beristirahat sejenak sebelum pulang ke kondominiumnya. Satu pohon maple besar yang berdiri sendirian tanpa ada pepohonan maple lain menjadi tempat pilihannya. Dia melangkah beberapa langkah ke depan lagi, tetapi sepertinya sudah ada orang yang menempatinya. Hatinya kecewa. Namun, orang di sana menyebut namanya membuat Kaiser lantas berhenti dan mengintip dari balik batang pohon maple.
Seorang lelaki berambut magenta; duduk di kursi roda sembari menggulir layar ponsel yang menampilkan gambar Kaiser. "Aku tidak percaya Micha melakukan perbuatan keji ini"
Venturers? Tidak pernah Kaiser berharap masih ada penggemar yang mempercayainya, kenyataan saat ini adalah pembuka pintu pikirannya untuk berpikir, "Ternyata masih ada yang percaya padaku." Sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk lengkungan bulan sabit yang indah.
![](https://img.wattpad.com/cover/360649994-288-k251921.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑼𝑵𝑫𝑬𝑹 𝑻𝑯𝑬 𝑴𝑨𝑷𝑳𝑬 𝑭𝑨𝑳𝑳 [KAINESS-HIATUS]
Hayran Kurgu𝐌𝐢𝐜𝐡𝐚𝐞𝐥 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐫 atau sapaan akrabnya sebagai Idol, 𝐌𝐢𝐜𝐡𝐚. Namun, sekarang dia bukan lagi seorang Idol yang dipuja-puja oleh para wanita di dunia. Dia tidak lain hanyalah manusia biasa yang berbaur dengan manusia lainnya. Skandal pen...