isi

342 33 10
                                    

Sekejap, mata cantik itu berkedip pelan. Memperlihatkan mata cerahnya sedikit hingga akhirnya terbuka sempurna.

"Aku dimana?" Gumamnya.

Dia mencoba duduk, membiarkan rasa pusing menggerogoti kepalanya. Hingga suara deheman membuatnya menoleh dan menemukan seorang namja tengah membawa semangkuk bubur.

"T-tuan?" Panggilnya.

"Ani, jangan panggil aku seperti itu. Perkenalkan, namaku Kim Namjoon. Panggil saja Namjoon" jelas namja yang di panggil Namjoon.

Seokjin mengangguk, paham dengan apa yang terjadi semalam. Namjoon lah yang menolongnya dari beberapa  pemuda mabuk itu.

Tentang Namjoon, dia tidak sengaja melewati gang itu saat akan pergi ke apartemennya dan mendengar suara tangis juga minta tolong. Dan saat ia lihat ada seorang yeoja yang di kerubungi oleh beberapa pemuda. Tanpa pikir panjang dia langsung berlari dan menghajar para pemuda itu.

"Kita pernah bertemu di market, kau masih ingat? Dan siapa namamu?" Tanya Namjoon.

"Namaku Kim Seokjin, maaf merepotkanmu"

"Aniyo, kau tidak merepotkan. Dan ini, makanlah, aku akan mengantarmu setelah kau selesai" jelas namjoon meletakkan semangkuk bubur dan segelas air di atas nakas lalu keluar dari kamar.

Seutas senyum tipis hinggap di bibir Seokjin, ia kemudian mengambil bubur itu dan memakannya.














Yoongi sudah siap untuk berangkat ke sekolah di antar oleh supir. Tapi mengingat Jungkook dia jadi ingin diantar oleh pria itu. Tapi kata bibi, Jungkook belum pulang sejak semalam.

Yoongi menghela nafas lelah, memilih meninggalkan sarapannya.

"Tuan kecil, anda harus sarapan dulu" tukas seorang maid yang sedang mencuci piring.

Yoongi menggeleng kecil "Aku mau berangkat saja" lalu keluar dan menaiki mobil kemudian berangkat ke sekolah.

Menuju siang hari, Yoongi bersama teman sekelasnya akan mempelajari Olahraga. Semuanya sudah berkumpul di lapangan begitupun Yoongi. Karena guru yang mengajar mereka sedang sibuk, maka kakak kelaslah yang mengajar.

Dan dia adalah Im Jaebum.

Yoongi berada di urutan terakhir saat berlari. Kepalanya pusing dan perutnya sakit, ingat jika dia belum maakan apapun sejak pagi.

Yoongi tetap berlari saat maju gilirannya. Namun saat di pertengahan, entah karena dirinya lemas atau memang kepalanya yang pusing dia terjatuh yang mengakibatkan lututnya terluka.

Jaebum yang melihatnya langsung berlari untuk menolong. Tapi saat baru saja berdiri, Yoongi terlihat sangat lelah dan berakhir pingsan.

"Eungh, pusing" racau Yoongi saat berada di UKS. Jaebum yang berada di sampingnya langsung memijat kepala Yoongi.

"Hei, Yoon. Apa kau belum makan?" Tanya Jaebum yang melihat Yoongi sudah membuka mata.

Yoongi menggeleng kecil.

"Astaga, kenapa tidak makan dulu? Kau tau jika hari ini berolahraga dan kau tidak makan?" Yoongi diam, menunduk kecil.

Jaebum menghela nafas "Aku akan membeli makan" ucapnya lalu keluar dari UKS.

Ceklek

Yoongi menoleh "Kihyun" panggilnya.

Kihyun yang baru sampai dengan nafas terengahnya menghampiri Yoongi dan langsung memeluknya.

"Kau kenapa? Kata Jaebum sunbae kau belum makan. Kenapa?" Tanyanya.

"Hanya tidak ingin makan saja"

"Kau harus makan. Ini, aku sudah membelikannya" itu bukan Kihyun, melainkan Jaebum yang baru saja masuk membawa sekotak makanan yang ia beli di kantin.

POSSESSIVE BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang