isi

248 29 2
                                    

Simanis berjalan dikoridor menuju parkiran dengan ceria. Senang karena akhirnya sudah kembali bersekolah. Omong-omong, Yoongi hanya bersekolah 4 hari selama seminggu, atas saran Jungkook tentunya. Jungkook tidak mau Yoongi kelelahan dan berdampak pada aegi mereka. Karena Jungkook pemilik sekolahnya, maka para guru pun menyanggupinya.

"Terlihat bahagia sekali" itu Jungkook, menunggu di samping mobil dengan tatapan hangat pada Yoongi.

Si manis tersenyum "Aku senang! Akhirnya bisa bertemu dengan Kihyun, hehe"

Jungkook mengangguk, lalu masuk mobil diikuti oleh Yoongi dan meninggalkan sekolah Yoongi.

"Hyung, kita beli makanan Bam dulu ya? Yang di mansion sudah habis" alis Jungkook mengernyit, seingatnya makanan Bam cukup untuk stok satu bulan, dan ini baru setengah bulan.

"Love, kita baru membelinya setengah bulan lalu. Kenapa sudah habis?" Yoongi gelagapan sebenarnya ia selalu membawa makanan Bam dan memberikannya kepada anjing liar yang ia temukan dan ia simpan digudang sekolah. Hanya ia dan Kihyun yang tau.

"Sayang, aku bertanya" ucap Jungkook kembali. Dia juga sudah tau jika Yoongi lah yang mengambil makanan Bam. Tapi dia hanya ingin mendengarnya dari mulut Yoongi sendiri.

"Emm– tidak tau. Mungkin aku memberikannya terlalu berlebihan. Jadi kita beli dulu ya??" Ucapnya Dengan puppy eyes membuat Jungkook mau tak mau mengangguk.

Akhirnya mereka pun membeli makanan untuk Bam dulu.

"Bungsu Keluarga Seo tengah berusaha mendekatimu bos. Seperti yang kau duga, ini berhubungan dengan Yoongi" Beomgyu memutar kursinya menjadikannya menghadap Jungkook yang tengah berdiri menatapnya tajam.

"Apa? Kau menatapku seolah ingin memangsaku, bos" tanya Beomgyu membuat Jungkook menghela nafas jengkel.

Bawahannya ini kenapa tidak ada sopan santunnya sama sekali dengannya? Lalu Jungkook memilih untuk duduk di sofa dekat meja komputer Beomgyu.

"Sudah menemukan tempat yang cocok? Kita harus menyelesaikan ini sebelum pagi tiba" Beomgyu nampak berpikir untuk menjawab pertanyaan Jungkook.

"Kita butuh tanah luas tanpa ada bangunan. Atau mungkin bangunan tua? Ya, seperti itu. Baiklah mari kita cari" ucapnya dan mulai mengetikkan sesuatu di komputernya.

Ceklek

"Beom—

Oh, Bos" Taehyun membungkuk dan dibalas anggukan oleh Jungkook.

"Ini data laju pertumbuhan saham perusahaan Gold. Emm— Bos, ada yang menanam CIP akses asing. Aku belum menemukan pelakunya, tapi untuk  memastikan apakah hanya satu atau lebih yang terpasang bisa kau analisis semua data, Beom? Aku sudah mengirim file untuk mengaksesnya. Dan usahakan kau teliti. Karena CIP ini mengarah langsung ke Deep web, maka seluruh kegiatan pasar bisa saja terancam"

"Deep web?" Tanya Jungkook dingin.

"Tikus kecil mana yang berani bermain denganku?" Desisnya.

"Taehyun, temukan pelakunya" Taehyun mengangguk lalu keluar dari ruangan Beomgyu disusul oleh Jungkook.

"Hyung, aku pergi ya. Ada tugas kelompok untuk besok"

Hyeongjoo menoleh, melihat sang adik yang sudah siap.

"Ya, jangan pulang terlambat Jaebum. Dan jangan tidur terlalu larut"

Sang adik mengangguk. Keluar dari mansion dan pergi menuju rumah temannya.

Hyeongjoo menghela nafas. Adiknya sangat berbeda dengan dirinya. Hidupnya terlalu abu-abu, sangat monoton. Menjadi keluarga satu-satunya yang adiknya punya, Hyeongjoo selalu berusaha untuk membuat sang adik bahagia, meski dirinya tidak. Dia hanya tidak ingin adiknya merasakan apa yang ia rasakan, adiknya adalah hidupnya. Ya adiknya, Im Jaebum.

POSSESSIVE BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang