"caine punya gue, ga suka lo?!"
.
.
.
setelah di paksa untuk makan, akhirnya caine memilih untuk memesan makanan yang sama dengan Kenzo.suasana hati pria gagah itu menjadi lega saat caine mulai melahap makanan tanpa ekspresi.
"datar banget, berandal kaya lo memangnya bisa punya masalah juga?" ledek Kenzo dengan ekspresi tenang nya.
"buat gue, woku rasanya b aja" sanggahan dari caine memancing tawa kerasnya Kenzo.
"perkara rasa, lo bisa badmood?" pungkas Kenzo dengan nada remeh.
"ck, gue moodyan. gue juga pinter pilih rasa.. kalo gue rasa b aja, ya gue bete lah!" balas caine sarkas membela dirinya.
Kenzo hanya mengangguk, tak ingin menyangkal pria manis itu lagi.. langkahnya mantap menuju ibunya Amy dan membayar untuk 2 porsi woku.
setelah Kenzo berhasil menghabiskan wokunya, benar saja.. makanan di piring caine masih bersisa sangat banyak.
"cepet makan nya" seruan Kenzo di balas gelengan oleh caine..
"gue ga nafsu." final caine dengan ekspresi begah padahal ia baru memakan 2 sendok woku.
so? fine.. Kenzo menarik caine ke wc umum, menghadapkan pria manis itu ke kaca besar yang ada di dalam sana.
"mau apa lo?!" pertanyaan caine di jawab dengan bungkaman Kenzo di bibirnya.
Kenzo langsung melepaskan dasinya, menggunakan kain itu menjadi pengikat kedua lengan nya caine.
"gue uda ngomongkan? lo perlu tenaga sebelum gue perkosa sampe gue puas."
caine membelalakkan matanya, ia tak menyangka ketua OSIS itu begitu nekad.
dengan nalurinya, Kenzo mulai menjilati area telinganya caine.. sambil melihat ekspresi bodoh dari pemuda manis itu lewat kaca, lengan kekar nya bergerak mencengkram lehernya caine membuat sang empu memberontak.
bibir tipis itu berpindah mengecupi ceruk leher nya caine.. sangat menggebu membuat pemuda manis itu sendiri tak mampu mengelak.
sebelah lengan kekarnya menggerayangi setiap lekuk tubuhnya caine, memilin nipplenya pemuda manis itu yang masih terbalut dengan seragam dengan sensual.
"hngh, lepasin gue, b-bangsat!" sekali lagi.. umpatan dari caine malah membuat Kenzo semakin semangat.
Kenzo melepaskan cengkraman nya dan berpindah meremas bokong sintal milik caine.
pemuda manis itu di buat lemas, ia membungkam bibirnya sendiri agar tak mengeluarkan suara yang menurut nya sangat aneh itu.
tak butuh seberapa tenaga untuk Kenzo merobek celana seragamnya caine, merogoh sesuatu di sakunya.. dan mengeluarkan satu vibrator sedang, dan langsung melesakkan vibrator itu kedalam holenya caine.
"k-keluarin! sakit, Kenzo!" ringis caine penuh permohonan, tanpa perduli.. Kenzo melepaskan jaketnya dan langsung melingkarkan jaket itu ke pinggangnya caine menutupi holenya pemuda manis itu.
tanpa perlu aba-aba, Kenzo langsung mengangkat caine seperti karung beras di pundak lebarnya.
sesampainya di mobil nya, Kenzo tak meletakkan caine di kursi manapun, caine ada di pangkuannya..
Kenzo menyetir dengan satu lengan nya, sementara lengan sebelahnya mengendalikan remote control vibrator, dengan nakal.. ia menekan remote itu, membuat vibrator di dalam holenya caine bergetar hebat menggenjot hole pemuda manis itu.
wajah rupawan itu tersenyum smirk, ia mengendalikan setir nya dengan sangat tenang.
sementara caine mencengkram seragam Kenzo dengan sangat keras, membenamkan wajahnya di pundak lebar milik pria gagah itu, ia berusaha meredam desahan nya..
namun semua itu sia-sia saat sebelah lengan nya Kenzo malah meng in-outkan vibrator yang bergetar hebat di holenya itu.
"ahh s-stop hnhh please.." mohonnya mencoba merayu Kenzo untuk menghentikan kegiatan nya ini.
seakan terhibur ketika caine mulai mendesah.. Kenzo menekan remote nya, menambah intensitas vibrator itu dan kembali meng in-outkan vibrator itu ke holenya caine dengan cepat.
pemuda manis itu hampir kehilangan akalnya, hampir gila dan bodoh saat ujung vibrator itu terus menumbuk titik prostat di dalam holenya dengan begitu intens.
"hngh ahh! m-more.. ahhnh gue ga bisa nah- angh.." kalimatnya berantakan.. sama seperti pikiran nya saat ini.
namun Kenzo terkekeh ringan mengerti apa maksud dari pemuda manis itu, meng in-outkan vibrator itu lebih cepat dan dalam..
vibrator itu terasa seperti mengobrak-abrik holenya, buruknya.. caine hampir tidak bisa menolak rasa nikmat itu, hingga ia hampir klimaks.
Kenzo yang mengerti jika caine akan klimaks dengan nakal menekan remote nya, mengontrol untuk memelankan tempo getaran vibrator itu, ia juga berhenti meng in-outkan vibrator nya membuat erangan frustasi dari caine, klimaks pemuda manis itu tertahan..
ia tak bisa menahan nya lagi, lengannya berusaha mencapai vibrator yang tertanam di holenya itu.. dan meng in-outkan vibrator itu dengan susah payah, hingga tubuh nya menggelinjang hebat.. caine mendapatkan klimaksnya.
Kenzo tersenyum penuh kemenangan saat melihat sisi liar dari pemuda manis itu, lengan nya mulai ikut menggerayangi holenya caine.
pemuda manis itu berjengit terkejut, ia menepuk-nepuk pundak Kenzo.. dan menggeleng keras.
"n-no more.. gue laper" keluhnya, isakan mulai terdengar bersamaan dengan air mata yang mulai menetes.. pupil emas itu membesar tampak memohon.
cara caine menghindari itu membuat Kenzo terkekeh gemas, ia menampar pelan bokong sintal milik pemuda manis itu.
"rayu gue dulu" bisik Kenzo sensual.
caine mendengus, ia sudah merasa sangat hancur sekarang ini. dengan memikirkan harga diri nya ia menggeleng cepat.
Kenzo tertawa ringan melihat masih adanya sikap angkuhnya caine walaupun sudah berada dalam keadaan ini.
sebelum lengan kekar milik Kenzo kembali hampir menyentuh holenya, caine sudah langsung meraih kerah seragamnya Kenzo.
"berhenti, please.. hh gue udah ga kuat, daddy." bisik caine di telinga pria gagah itu.
"fvck, ur a naughty boy, kitten?" rintih Kenzo dengan senyum smirk nya.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
STREET ROMANCE
Teen Fiction"gue ga akan tunduk sama lo, cupu!" teriakan pria itu tampak menggemparkan seluruh siswa yang sedang menikmati makanannya di kantin. "gamau nurut? okay, let's see apa yang bakal gue lakuin." jawab lawannya dengan tangguh cerita kali ini tentang se...