tanggung jawab?

710 87 7
                                    

"tunggu balesan dari gue."
.
.
.
matahari yang terik, telah terseret menjadi senja.. hari mulai sore, namun Kenzo masih belum menghentikan mobilnya.. 

"mau kemana lagi?" tanya caine pelan  dengan nada memelas.. ia benar-benar berharap Kenzo mengeluarkan vibrator sedang itu dari holenya.

sementara pria gagah itu tetap diam, mengendalikan setirnya dengan satu tangan.. lengan sebelah nya masih asik menggerayangi paha dalamnya caine.

jauh dari belakang mereka.. sebuah motor Ducati Monster diesel hitam melesat dengan begitu cepat, menggeber keras di jalanan.. disusul dengan pemotor lain nya, mengepung mobil mewah milik Kenzo.

pemilik motor Ducati Monster diesel langsung mencegat mobil Kenzo dari depan dengan sangat kekal.

di balik helm hitamnya.. pemuda blasteran indo-jepang itu melihat dengan jelas orang yang di cintai nya berada di pangkuan Kenzo.

"gil.." panggil nya singkat pada sengketanya untuk menyerang mobil mewah itu bagaimana pun caranya.

sementara Kenzo masih duduk tenang di mobilnya, mempererat dekapan nya pada pemuda manis itu.

cukup di perkirakan.. tiba-tiba sebuah linggis memecahkan kaca mobilnya, namun sebelum di bobol sempurna.. Kenzo membuka pintu mobilnya dan keluar dengan caine yang di paksa tenang di gendongan nya.

"mau apa lo, sinc?" tanya nya tenang.. berusaha tidak terpicu oleh emosinya.

mendengar pertanyaan remeh dari Kenzo, makomi melepas helm nya.. menatap pemuda manis yang ada di gendongan Kenzo.

"caine, pulang sama gue yuk?" Kenzo merengut bingung dengan pertanyaan yang di lanturkan pemuda blasteran itu sekali lagi.

namun terasa ada tolakan pada tubuhnya, benar.. caine berusaha mendorong nya dan meraih lengan makomi.

tanpa menunggu persetujuan dari Kenzo, makomi bergerak merebut caine lebih mudah dari pada yang di perkirakan nya..

"mau pulang.." rintih pemuda manis itu di telinga nya makomi yang langsung di hadiahi anggukan pasti oleh pemuda blasteran itu.

menyadari kondisi caine.. makomi menggeram marah, demi tuhan.. ia bersumpah akan membuat Kenzo mati di tangan nya.

"gil, marcel, exu.. urus tu anak anjing satu, gue mau anterin caine pulang dulu.. tar an gue nyusul." titahnya meminta tolong pada sengketanya yang langsung di jawab anggukan oleh ketiganya..

namun sepertinya tak semudah itu.. saat Kenzo mencengkram pundaknya keras, memaksanya berbalik dan langsung melayangkan pukulan nya di wajah makomi.

"gue tanyain mau lo apa?! bisu lo, gabisa jawab?!" gertak Kenzo.. namun tampak nya tatapan makomi tak mengizinkan siapapun teman nya untuk mendekat, ia hanya diam dan berjalan kearah marcel.. dan menitipkan pemuda manis itu padanya.

"anterin sampe rumahnya, cel.." perintah nya hanya di hadiahi anggukan dari sang empu. saat Marcel dan caine telah berlalu..

langkahnya bergerak cepat melompat dan menendang Kenzo dengan keras..

"bangsat lo, anak kontol!" umpatan nya terdengar begitu keras.. namun pemuda blasteran itu tampak tak perduli, kakinya melayang.. menendang perut dan kepala Kenzo yang sedang lemah.

"kenapa lo? cemburu bukan lo first kiss dia?! bukan lo first date dia?! kenapa, ga dapet restu dari papanya?! makanya jangan liar, goblok!" bahkan di sela-sela kelemahan nya Kenzo bangkit dengan ejekan pedasnya untuk makomi.

terlanjur panas.. kedua temannya, yang Kenzo kenali sebagai agil yandeswari dan exu mavendra bergerak maju ikut menghajarnya..

setelah dirasa cukup bengap.. dan parah, ketiga dari mereka langsung
sepakat untuk meninggalkan Kenzo di jalanan sepi itu sendiri.

STREET ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang