terlahir tak punya hati?

497 67 6
                                    

"emang lo tau kenapa dia selalu buat masalah?"
.
.
.
suara burung yang berkicau menghiasi suasana sejuk kali ini, saat fazar menyingsing.. menghantarkan gradasi ungu muda yang menjadi aksesoris langit pagi ini.

langkah pemuda manis itu begitu bugar, wajah nya tampak ceria.. sudah mandi katanya.

di bukanya pintu rumahnya, menghampiri pemuda blasteran indo-jepang yang di duganya telah menunggu sejak tadi.

"kaya beda ni hari, caine?" ejek pemuda blasteran itu sengaja.. karena caine biasanya memang selalu murung di pagi hari, tak bisa di tebaknya alasannya.. tapi seharusnya, karena sekolah itu menyebalkan bukan?

"iya dong! kan mau healing, hahah!" riang pemuda manis itu memasang sepatunya. setelahnya.. langkahnya bergerak menuju motornya makomi.

pemuda blasteran itu memberikan helm yang telah di siapkan nya untuk caine, perjalanan jauh.. pasti akan ada rajia, pikirnya.

"pakein!" manja caine pada makomi, mau tak mau.. ia memakaikan helm itu pada caine.

dua insan itu kini telah siap untuk berkelana ke desa..

"pegangan, caine.. ntar lo terbang kebawa angin lagi, hahaha!" canda makomi saat caine telah naik ke motornya.

"dikira gue kertas.." celetuk caine sambil terkekeh kecil.

pemuda blasteran itu mulai melajukan motornya.. menebas melewati keramaian kota di akhir pekan.

"kita cuma berdua?!" di tengah perjalanan.. caine melayangkan pertanyaan yang cukup keras, karena mungkin makomi tak akan mendengar nya.

"memang mau ngajak siapa lagi?" jawab pria blasteran itu santai..

"agil, exu, marcel.. mana?" tanya nya membiarkan angin sejuk pedesaan menembus tubuhnya.

"mereka nyusul siangan." jawab makomi tanpa basa basi sama sekali.

sebenarnya.. tak ada yang pemuda blasteran itu undang kali ini, karena baginya.. di saat-saat inilah ia berkesempatan untuk kencan Dengan pemuda manis itu, meski maksud nya tak tersampaikan secara sempurna.. bahkan dapat berdua dengan pemuda manis itu saja rasanya begitu bahagia.

di rasa telah sampai, makomi menghentikan motornya.. sementara caine langsung turun, melepaskan helm nya..

langkah nya lincah berlari dan melompat kegirangan.. teriakan nya menggambarkan kebahagiaan nya.

"gila sinc! gue uda lama ga kesini.. 3 tahun lewat, bro!" girang pemuda manis itu meneruskan langkah nya.

"biasa aja, caine.. kan bisa balik kapan aja" imbuh makomi sambil tersenyum hangat melihat mood caine begitu mudah berubah.

di kejar nya pemuda manis itu, bercanda serta menggoreskan setiap ledekan kocak di setiap topik nya.. sebagai mana bahagianya saat kita sedang bermain dengan orang yang kita sukai.

langkah caine berhenti di rumah nya yang dulu.. disana, biasanya ia melukis saat sore hari.. karena sebagian masa smp nya di habis kan nya dengan home schooling, dengan alasan penyakit yang di deritanya..

"gue rindu tinggal disini.. bareng sama nyokap, sinc" lirihnya, langkahnya terhitung.. menyusuri halaman depan, belakang.. teras, ruang tamu.. kamar, dapur. di ingatnya kembali bagaimana bahagia nya ia saat itu.

di pandangnya bilik yang dulu menjadi kamarnya.. semuanya masih begitu lengkap, bad single dengan seprai tema detektif conan.. salah satu peran di animasi kesukaan nya, meja dengan begitu banyak pajangan mainan bola dan kereta, komik detektif conan yang masih tersusun rapi di rak nya, dan kelambu biru yang menjadi pelindung nya saat tidur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STREET ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang