Typo bertebaran ~
***
"Dia terlalu jahat untuk kamu panggil bunda, Nana. Setelah ini, kamu harus selalu bahagia."
–Alvero Diaksara.
***
Tak terasa, sudah dua bulan Nana tinggal bersama keluarga Mahendra.
Dirinya menjadi sangat rindu akan Zergan, ia selalu chat sang abang melalui WhatsApp, namun tak pernah di balas ataupun di baca.
"Papa, aku nanti boleh main ke rumah abang?" tanya Nana kepada Sean di meja makan.
"Boleh, asalkan ada yang mengantar." Jawabnya. sedangkan Nana mengangguk Antusias.
Hari ini adalah hari minggu, kenapa Nana bisa bangun pagi dan ikut sarapan bersama?
Itu karena, hari ini mereka berencana menghabiskan waktu bersama-sama di rumah saja.
Di mulai dari, menanam bunga bersama di halaman belakang, memasak cookies, berenang, dan banyak hal seru lainnya.
Semuanya kini sudah berada di halaman belakang, kecuali Sean yang harus mengurus satu berkas terlebih dahulu.
Leon, Alvero dan Arsen. hanya duduk sembari menonton twins nya Mahendra bermain, maupun bertengkar.
"Ih! Kain flanel, bukan gitu!" gerutu Nana kesal.
"Nama gua Kaivan! bukan Kain flanel. Terus gimana dong?!" jawab Kaivan menyebalkan.
"Yaaa, jangan ngegas juga atuh!" kesal Nana.
"Teuing ah! lanjutin aja sendiri." Final Kaivan, dirinya serba salah. Akhirnya ikut bergabung bersama abang-abang yang lain.
Nana menatap semua abang-nya dengan perasaan dongkol, ini katanya mau nanam bunga. Kok malah jadi dia sendiri yang nanam?
Soal Kaivan, bagaimana Nana tidak kesal. Ia hanya di suruh menanam bunga Dandelion, ini kaivan malah memetik sang bunga, lalu menancapkan nya begitu saja ke dalam tanah.
"Katanya mau nanam bunga bareng, ini kok malah pada duduk, sih?!!" teriak Nana.
Semuanya terkekeh, lalu bangkit dari duduknya. Dan membantu sang bungsu keluarga menanam bunga.
Mari tinggalkan mereka, dan beralih kepada kegiatan Sean yang berada di tengah rumah.
"Tuan, nyonya berada di depan, dia ingin bertemu dengan anda." Kata jef, ketika dirinya berdiri didepan Sean.
"Usir dia, jangan biarkan dia masuk!" tegas Sean.
"Baik—" Jawaban jef terpotong.
"Hai, mas. Apa kabar?" terlambat, Rean—wanita itu. Yang tak lain adalah ibu dari anak-anaknya telah berani masuk kedalam rumah miliknya.
"Baik, ada perlu apa anda kemari?" tanya Sean.
"Tidak, aku hanya bertanya, mengapa kamu memutuskan kontrak kerja dirimu dengan suami ku?" ucap Rean.

KAMU SEDANG MEMBACA
Nana Grizsella [ SELESAI ]
Teen Fiction[ BELUM DI REVISI ] Seseorang ekstrovet yang kelewat aktif. Nana. Gadis yang di kenal bar-bar dan petakilan, hidupnya monoton dan membosankan. Kemudian, dia di pertemukan dengan empat pria? Memiliki ikatan darah dengan sang kakak kelas? *** Pen...