Seumur hidupnya, Elea tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu sebelum akhirnya bertemu dengan Nyonya Lyman—ibu dari Earl, yang adalah mertuanya sendiri. Elea tidak pernah tahu betapa hangatnya pelukan seorang ibu, sebelum ia merasakannya sendiri dari sang ibu mertua yang memberinya cinta dan kasih sayang seolah ia adalah anak kandung wanita itu.
Alasan utama Elea menerima perjodohannya dengan Earl, bukanlah karena sang ayah yang selalu membenggunya pada kalimat balas budi dan bakti seorang anak—tapi karena Elea begitu haus akan kasih sayang seorang ibu. Elea yang naif berpikir jika menikah dengan Earl akan membuatnya bisa semakin sering menerima kasih sayang itu. Sayangnya, Elea justru tak sadar terjebak akan sebuah perasaan yang tak seharusnya ketika Earl membawanya pada ingatan yang sampai detik ini pun tak pernah dilupakannya. Elea membiarkan perasaannya terus terpupuk saat hari demi hari mereka lewati di bawah atap yang sama.
Padahal, Elea tahu Earl tidak pernah menunjukkan ketertarikan berarti padanya. Bahkan malam pertama mereka pun baru terjadi satu minggu setelah menikah. Itu pun Earl yang tiba-tiba menyentuhnya tanpa alasan, lalu setelahnya meninggalkannya begitu saja tanpa kata. Setelah itu, beberapa waktu berlalu dan Earl tak lagi menyentuhnya—sekalipun mereka selalu berada di atas ranjang yang sama. Elea ingat jika Earl hanya menyentuhnya tak sampai lima kali sejak mereka menikah, sampai di bulan keenam ia memutuskan melanjutkan pendidikan di luar negeri—dan tanpa berpikir sama sekali, Earl langsung menyetujui keputusannya begitu saja.
Elea tahu jika saat itu Earl sangat senang dengan keputusannya untuk pergi. Tak pernah Elea lupakan kalimat dengan senyuman yang Earl ucapkan padanya di hari itu.
Itu bagus. Kau memang harus lebih memperhatikan pendidikanmu. Aku sepenuhnya akan mendukungmu. Soal orangtua kita, aku akan pastikan mereka juga menyetujuinya.
Bukan tanpa alasan Elea memilih pergi satu setengah tahun yang lalu. Dua bulan sebelumnya—tepatnya empat bulan setelah pernikahan mereka, Elea baru tahu jika Earl ternyata sudah memiliki kekasih sebelum menikah dengannya. Elea baru tahu jika Earl tak mampu menolak pernikahan mereka karena kedua orangtua pria itu mengatakan akan mencabut seluruh fasilitas yang Earl miliki yang beratas namakan keluarga Reid. Tentu Earl tidak mau itu terjadi, karena itulah pernikahan mereka akhirnya terlaksana.
Tetapi meskipun begitu, Earl tak pernah memperlakukan Elea dengan dingin atau pun kejam. Pernikahan mereka memang berlandaskan perjodohan, tapi tidak pernah ada kesepakatan apa pun yang mereka bicarakan. Setiap sikap lembut dan perhatiannya, selalu diterima Earl dengan baik. Earl tidak pernah menolak makanan ataupun minuman buatannya. Pun juga tak pernah menolak caranya bersikap seperti istri yang baik—dengan membantu menyiapkan keperluan laki-laki itu.
Itulah yang awalnya membuat Elea berpikir alasan sikap Earl yang terlihat menjaga jarak adalah karena mereka memang masih canggung dan memerlukan waktu untuk bersikap layaknya sepasang suami istri seperti pada umumnya. Ketika malam di mana Earl mengambil haknya sebagai seorang suami, Elea juga masih berpikir positif jika pria itu memang belum tahu bagaimana caranya memperlakukan wanita dengan cara lembut. Pun saat kedua kalinya Earl tiba-tiba menyentuhnya lagi, Elea yang baik hati masih juga berpikir jika Earl sedang berusaha membuat hubungan mereka setidaknya sedikit meningkat.
Jadi, ketika hari di mana Elea memberanikan diri untuk pertama kalinya datang ke kantor tempat Earl bekerja untuk membawakan makan siang—ia sangat terkejut mendapati Earl mencumbu lembut seorang wanita yang duduk di atas pangkuannya. Elea melihat sendiri bagaimana Earl menatap wanita itu penuh cinta dan kasih sayang. Pada akhirnya, Elea menyadari tatapan kasihan yang dilayangkan sekretaris Earl saat ia datang pertama kali. Saat itu jugalah Elea akhirnya tahu jika wanita itu adalah kekasih Earl yang sudah dikencani diam-diam selama lebih dari lima tahun.
Elea menangis, tentu saja. Hatinya patah, bahkan sebelum ia berusaha lebih banyak untuk menarik perhatian Earl demi pernikahan mereka. Selama dua minggu, hampir setiap malam Elea menangis diam-diam. Karena akhirnya Elea sadar ketika Earl meminta ijin tidak pulang ke rumah mereka, itu bukan disebabkan pekerjaan yang menumpuk, tapi karena pria itu memang sedang bersama sang kekasih. Elea semakin menangis kala menyadari ketika beberapa kali Earl menyentuhnya—tidak ada tatapan hangat di sana. Earl bahkan tak pernah mencium bibirnya, seolah itu adalah hal menjijikkan yang dilakukan bersama dengannya. Elea menduga saat Earl menidurinya, itu mungkin karena sang kekasih sedang tak bisa memenuhi kebutuhan Earl saat itu:
KAMU SEDANG MEMBACA
Easy on Me
General FictionSong Series #6 You can't deny how hard I have tried I changed who I was to put you both first But now I give up Go easy on me, baby [Easy on Me - Adele] "Kali ini, aku akan membebaskanmu, Earl. Selamanya." "Selamanya?" "Ya. Aku akan menghilang dari...