part 17

812 60 3
                                    

Semangat untuk membacanya, jangan lupa selalu menyemangati author yang lain agar mereka juga semangat membuat cerita cerita nya,

kalau suka vote
kalau gak suka skip, tapi hargai aja author dengan berkomen "semangat"
karna mereka juga cape untuk berpikir.

enjoy aja yahhh

keesokan nya Devi melihat diri nya yang masih melihat mata dirinya sembab, ia bingung harus menutupi, atau pun menghilang mata yang sembab itu, ia tak mau pikir lagi mungkin cara mencuci muka nya, bisa mengurangi sembab Dimata nya, ia pun bergegas ke kamar mandi karena sekarang menunjukkan pukul 5 pagi.

setelah selesai dengan aktivitas mandi nya ia pun menatap sekali lagi mata yang tadi nya sembab ini berkurang, jadi dirinya tak khawatir lagi. karena dari mata sembab orang orang bisa tau bahwa dirinya sudah menangis lama.

Sridevi berinsiatif untuk memasak pagi ini, ia lalu menuruni anak tangga dan berjalan ke dapur. Sesampainya di dapur ia melihat sang bunda yang masih mencuci piring, ia pun berjalan menghampiri sang bunda.

"Bun, Devi bantu masak ya!!" ucap Sridevi di samping sang bunda, sang bunda pun menoleh menatap Sridevi

"dari kemarin kek bantu bunda, anak gadis harusnya belajar aktivitas kewajiban nanti jadi seorang istri kalau berumah tangga, bukannya keluyuran terus mengunci diri dikamar, kamu tuh harus bisa beresin rumah, pinter masak, ngurus suami" ucap sang bunda panjang lebar yang menasihati Sridevi dengan tatapan sedikit tajam.

"iya Bun, maaf lagian kan Devi masih sekolah belum kuliah lah belum kerja, ini udah bahas rumah tangga" ucap Sridevi menghampiri kulkas.

"aduh kamu ini di bilangin nya keras kepala, kan di biasain biar kamu terbiasa nanti nya" sang bunda mencubit pipi Sridevi tak terlalu keras,

"aduh Bun sakit..sakit, iya..iya Devi sekarang bakal bantuin bunda, iya devi bakal melaksanakan nasihat bunda" ucap Devi dengan menempelkan kedua tangan nya memohon kepada sang bunda agar melepaskan cubitan di pipinya dan tersenyum kearah bunda nya, sang bunda pun melepaskan cubitan tersebut lalu tertawa tipis. Mereka berdua pun tertawa tipis, lalu di lanjutkan aktivitas memasaknya, anggaplah candaan ibu dan sang anak gadis nya.

sridevi pun menatap lekat sang bunda dengan tersenyum bersyukur bahagia,
"terimakasih ya Allah kau sudah ciptakan bundaku, yang sifatnya lemah lembut, dan penyayang, dia tak berubah, tak seperti mereka yang sudah membenciku, jagalah bundaku ya Allah" batin Sridevi

"Bun, Devi sayang banget sama bunda, jangan tinggalin Sridevi ya Bun, i love you Bun!!" ucap Sridevi memeluk sang bunda dengan erat.

"kamu ini kenapa tiba tiba" ucap sang bunda menatap Sridevi dengan tersenyum yang masih saja memeluk nya. ia tahu Sridevi sedang tak baik baik saja, ia sedang mengalami cobaan dari tuhan yang menimpa anak gadis kesayangan nya ini.

"Kalian ini malah pelukan, KAMU lagi Devi mengganggu bunda malah ngebuat lama masakan bunda jadi" ketus sang ayah dari arah belakang mereka yang berdiri dan menatap Sridevi tajam. Bunda nya pun langsung melepaskan pelukan tersebut dengan sedikit kasar.

"maaf!!..yah Devi gak bermaksud, Devi juga ngebantuin bunda masak kok" ucap Sridevi menatap sang bundang yang sibuk memasak tanpa melirik ke arah nya, Devi pun menatap sang ayah dan menundukkan kepala ya karena takut. Sang ayah pun langsung pergi ke meja makan yang sudah ada Rakha yang duduk dan hanya menatap nya datar.

"udalah Devi jangan kamu lama gini kan jadi nya ayah datang, terus kamu malah di marahi lagi kaya tadi",

"udahlah sekarang kamu simpen semua makanan ini di meja makan sana" ucap sang bunda menatap tajam dirinya, Devi menatap sang bunda ia pun merasa aneh dengan sang bunda, tapi ia hiraukan lalu melaksanakan perintah sang bunda nya. bunda baik pas ga ada ayah, terus bunda jadi galak pas ada ayah.

setelah itu pun, mereka melanjutkan aktivitas makan pagi tersebut dengan keheningan.

***

kini dengan santai santainya mereka dirumah, mendapatkan informasi pada ponsel mereka dari notifikasi Osis SMAN Mega kreasi. Ya pak Syam menghubungi semua anggota OSIS, mereka pun menghampiri pak Syam yang berada di sekolah.

kini the beast dan Aviantors menunggu Rakha dan Sridevi, mereka terpaksa karena permintaan dari Irsyad dan violet yang harus menunggu Sridevi dengan malas hanya berdiri menunggu keberadaan si gadis yang di cap pembunuh itu.

kini motor sport berjalan ke arah mereka dan tak di ragu kan lagi mereka mengenal nya lantaran di belakang pengemudi itu terlihat Sridevi yang hanya menunduk kan kepala nya saja tak berani menatap mereka, kini Rakha dan Sridevi pun turun dari motor dan langsung menghampiri mereka yang sudah terdapat afan, basmalah, cralisa, Irsyad, violet, Ariel, Alifah.

"sorry lama gue nungguin si Sridevi" ucap Rakha biasa saja tanpa ekspresi

"tinggalin aja, ribet banget nunggu lama" ketus afan langsung meninggalkan mereka, mendengar ucapan afan mampu hati sridevi menciut merasakan sakit dan sesak di dadanya

"ma-maaf semua u-udah nunggu lama" ucap Sridevi terbantah batah lantaran masih takut kepada mereka. yang kemarin masih terngiang saat membentak dirinya.

"ribet" ketus basmalah Dengan malas lalu mendorong Sridevi sedikit kasar dan ia menarik lengan Rakha untuk berjalan berdua. ia terus menahan airmatanya agar tak turun mendengar perkataan mereka kepada nya.

"kuat Dev kuat masa Lo gini aja lemah, plis sakit banget omongan mereka" batin Sridevi tertunduk.

Sridevi pun dengan berani menatap mereka persatu satu, apa yang dia dapat, hanya tatapan tajam yang ia dapatkan dan ia melihat mereka yang meninggalkan dirinya tanpa mengajak, ia tepis tatapan itu lantaran violet dan irsyad yang menyapa dirinya.

"Devi" sapa Irsyad membuat lamunan Sridevi tertepis

"Sridevi ayo nanti kena marah Lo sama pak Syam" violet menarik lengan Sridevi agar berjalan

"Lo jangan dipikirin ya tepis aja semua yang Lo sakiti terus Lo, obati dengan ketenangan, terus Lo hubungi gue aja kalau Lo butuh cerita" ucap violet yang mampu membuat hati Sridevi tenang dan mendengar ucapan violet pun mampu matanya berkaca kaca, ia pun balas dengan anggukan dan senyuman.

kini mereka pun berkumpul di luar ruangan di taman yang terdapat di SMA MEGA KREASI, kini pak Syam pun memulai percakapan nya.

"jadi sebelum kita pergi ke tempat perkemahan kita ada bermalam Disi hanya satu malam saja, dan ke esoknya lagi nya kita akan lanjut menuju tempat perkemahan nya, jadi dini kita akan mengecek semua ruangan, dan memastikan ruangan tersebut aman, jadi bapa minta kepada kamu afan buat laporan informasi ini lalu sebarkan ke yang lain nya agar, agar mereka mengetahui akan melaksanakan bermalam disekolah, dan yang lain periksa ruangan di lantai bawah saja karena kita akan menggunakan semua ruangan di bawah, dan sebagian juga harus kerjabakti untuk membersikan lingkungan sekolah ini agar bersih dan aman, apakah kalian mengerti? dan ada pertanyaan?" ucap pak Syam panjang lebar untuk mengenai perkempingan yang akan di lakukan beberapa hari lagi.

"baik pak, terimakasih, kita semua sudah mengerti" ucap afan dengan tersenyum dan dibalas dengan anggukan pak Syam.





*
*
*


lanjut ga nih??
see you guys

!!jangan lupa vote ya!!

jangan lupa yang belum baca cerita aku pertama silahkan baca nya, dan yang sudah baca tapi belum vote ayo dong vote biar semangat nih lanjutin cerita ini!!!

kalau yang mau tau cerita pertama aku silakan check profil aku nya jangan lupa vote ya!!!

I'm sorry Serly🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang