part 23

949 83 9
                                    

p, Jangan lupa vote nya :|

*
*
*

"Devi-" ucap Afan yang sudah kaget melihat Sridevi yang berjongkok dan menutup kedua telinga nya dengan tangannya, serta ekspresi yang sedang ketakutan.

"a-Fan" sahut Devi lalu menghampiri tubuh Afan dan memeluknya dengan erat

"gue takut" ucap Devi

Afan pun masih terdiam, ia mencoba tuk mengingat masa lalu dimana...

flash back

ketika hari menjelang sore, hujan pun turun berserta pelangi, siapapun anak kecil akan terpikat sama hujan bukan. Kini Afan Sridevi berumur 7 tahun dan Cralisa Rakha sedang berumur 8 tahun. Sridevi pun tertarik dengan hujan ia pun tanpa persetujuan ia langsung bermain hujan.

"Afan, Kak Cralisa, kak Rakha, ayo main hujan seru loh" ucap Sridevi

"Devi, kata bunda gak boleh main hujan" ucap Rakha

"Devi, hujan nya makin deras nanti ada petir yang nyambar" ucap Afan dan Cralisa

"gak ahh" ucap Devi yang keras kepala

Kemudian petir pun mulai bermunculan, hingga petir yang besar, dan sangat besar.
Tiba tiba petir yang besar menyambar Sridevi. Sridevi pun langsung tak sadarkan diri dan tergeletak di jalan.

"DEVII" ucap mereka

Untung saja Sridevi baik baik saja. Sampai sekarang Sridevi pun trauma dengan hujan yang di sertai petir.

flash back off

"gue baru inget, ternyata traumanya masih ada" batin Afan ia pun mereraikan pelukan.

"kekamar gue aja" ucap Afan menatap Sridevi yang sangat satu, lalu Sridevi pun mengangguk

sesampainya dikamar Afan, ruangan itu sangat luas ketibang kamarnya, memang bener di kamar Afan tak terdengar suara petir yang sangat besar, Afan pun masuk ke kamar mandi dulu, Sridevi pun melirik semua kamar Afan yang terdapat bingkai foto dirinya dari kecil sampai sekarang, Sridevi pun melirik lebih diteliti ada bingkai di atas naskah lampu tidur terdapat foto cantika disana.

Sridevi menghampiri balkon di kamar Afan
i

a pun termenung menatap hujan yang turun. Tiba tiba ada yang menepuk nya dari belakang.

"akhh" kaget Devi lalu tersadar dari lamunannya

"loh mau buat persiapan barang barang buat kemah gak hm" ajak Afan tanpa melirik Sridevi, mereka berdua besok akan melaksanakan kemah bukan

"hm, iya gue balik lagi kekamar aja" ucap Sridevi dan akan beranjak jalan keluar kamar Afan

"yakin lu berani" ucap Afan yang memastikan.

"iya lagian hujan nya juga udah berhenti" ucap Sridevi dan di balas anggukkan oleh Afan

***

keesokan harinya pun mereka sedang sarapan di meja makan. Seperti biasa tidak ada obrolan pagi yang ada keheningan.

I'm sorry Serly🥀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang