"Dih, bacot!" Gumam Jimmy yang tentunya hanya bisa di dengar oleh Jeremy karena pangeran mahkota itu berada di dekat Jimmy.
"Bacot itu apa?" Tanya Jeremy berbisik kepada Jimmy.
Jimmy langsung menoleh ke arah Jeremy lalu tersenyum sebentar, dia terkejut karena sang putra mahkota memiliki telinga yang cukup tajam. Jimmy kini balas berbisik, "Bacot itu artinya dia banyak bicara omong kosong!"
Jeremy mengangguk paham, sudah menjadi rahasia umum bahwa count Handrison lebih menyayangi putri angkatnya Amelia daripada Jimmy yang merupakan putra kandungnya sendiri.
"Sepertinya nona lupa bahwa permaisuri kerajaan ini adalah seorang pria, dan dia adalah ibunda saya!" Ucap Jeremy dengan senyum menawan.
Amelia mengerjap polos wajahnya bersemu merah lalu berucap "Amelia tahu kok, kan karena itu putra mahkota selalu sial, akibat lahir dari seorang pria!"
Jimmy terkekeh, "Dia ingin berpura-pura polos tapi jatuhnya seperti seorang yang tidak punya otak,"
Jeremy menghela napas, sedangkan count Handrison sudah sangat ketakutan dia memberikan pengertian pada Amelia bahwa itu bohongan, dia meminta pada Amelia untuk segera memohon maaf pada pangeran.
"Amelia, kau salah! Ayo minta maaf pada putra mahkota!"
Amelia mengerjap polos, memiringkan kepalanya, menatap Jeremy dengan binar lugu, "Amelia tidak salah kok, benar kan putra mahkota? Karenanya alangkah lebih baik jika kakak dan putra mahkota tidak bersama, karena nanti anaknya akan sial seperti nasib putra mahkota."
Tawa Jimmy pecah, dia bertepuk tangan dengan meriah menatap Jeremy yang kelihatannya sudah mulai kesal.
"Ternyata benar-benar bodoh, hahaha!"
Jeremy menatap Jimmy yang masih sibuk tertawa, dia menggandeng tangan Jimmy kemudian tangan itu melingkar di pinggang Jimmy yang ramping itu.
"E-eh?" Pekik Jimmy kebingungan karena perbuatan Jeremy yang tiba-tiba.
Jeremy menatap count Handrison dan Amelia dengan tatapan tajam, Jeremy sengaja merapatkan tubuh Jimmy pada tubuhnya agar sandiwaranya meyakinkan.
"Saya tidak butuh pendapat anda, nona Amelia!" Ucap Jeremy.
"First blood!" Gumam Jimmy, mempraktekan suara dalam game ketika berhasil membunuh satu musuh.
"Emmm...itu..." Amelia menunduk, wajahnya dibuat sesedih mungkin.
"Lagipula yang menjalaninya adalah saya, bukan anda. Jadi anda lebih baik diam," sahut Jeremy lagi.
"Double kill!" Seru Jimmy pelan.
"B-bukan begitu maksud Amelia yang mulia putra mahkota!" Ucap count Handrison membela Amelia.
"Anda juga count, bukannya menghentikan putri anda agar tidak berbicara terlalu banyak. Anda malah membiarkannya dan sekarang anda ingin membela orang yang jelas-jelas menghina keluarga Kerajaan?" Bentak Jeremy pada count Handrison.
Jimmy ikut tersentak namun, kemudian dia tersenyum dan bergumam, "Triple Kill!"
Count Handrison dan Amelia tertunduk takut, mereka mulai mencuri-curi pandang ke Jimmy meminta untuk di selamatkan.
Jimmy sendiri pura-pura tidak melihat mereka, "Kalian kira aku akan menolong kalian? Tidak semudah itu, ferguso!"
"Lagipula jikapun saya tidak bersama dengan Jimmy, anda pikir saya mau dengan nona? Jangan bermimpi nona, karena saya tidak akan pernah mau dengan anda!"
"Maniac!" Gumam Jimmy bangga, tidak sia-sia dia mengobati putra mahkota ini.
"Saya tidak butuh pendapat anda-anda sekalian, jika kalian tidak mengijinkan saya melamar Jimmy, maka kalian berikan protes kepada yang mulia Raja, karena ayahanda lah yang telah memberikan izin secara langsung!" Terang Jeremy, di tahu kedua orang ini tidak akan berani menentang keputusan raja.
Jeremy langsung membawa Jimmy yang masih tenggelam dalam kebahagiaan karena melihat kedua pasangan ayah dan anak angkat yang tolol itu di sembur habis-habisan oleh Jeremy.
Jimmy mengerjakan matanya saat menyadari bahwa dirinya telah berada di kereta kuda.
"Loh kita ingin kemana?" Tanya Jimmy bingung.
"Makan!"
"Oh, tolong belikan aku makanan yang sangat mahal!" Perintah Jimmy.
![](https://img.wattpad.com/cover/340567145-288-k579472.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Shaman Transmigrated
FantasyJisung seorang peramal dari zaman modern yang mengalami kecelakaan akibat kesalahan dari sang utusan dewa kematian. Sebagai ganti rugi karena kematian yang tidak seharusnya, Jisung bertransmigrasi ke tubuh putra seorang Count di dunia novel yang di...