006

679 94 8
                                    

Jimmy menatap heran saat Jeremy malah membawanya ke istana miliknya, "Untuk apa kamu membawa ku ke sini?" Tanya Jimmy.

Jimmy yang berasal dari dunia berbeda merasa kagum dengan keindahan dan kemegahan istana ini, jiwa-jiwa miskin yang tertanam di dalam benaknya meronta-ronta menginginkan kekayaan yang seperti ini. Jimmy mulai berpikir,

'Seberapa banyak babi ngepet yang harus aku ternak agar mendapatkan tempat tinggal seperti ini?' kira-kira begitulah pemikiran random Seorang Jimmy, dukun muda yang ketche.

Jeremy terkekeh saat melihat Jimmy yang nampak begitu terpukau dengan keindahan istananya, "Aku ingin menjamu dirimu dengan makanan yang sangat mahal."

Jimmy menatap Jeremy bingung, jika Jeremy ingin menjamu dirinya makan kenapa dia malah membawanya ke istana? Apa Jeremy ingin mengambil uang terlebih dahulu? Apakah seorang Jeremy tidak membawa uang?

"Apa hubungannya istana dengan makanan yang sangat mahal?" Tanya Jimmy kebingungan, bibirnya mengerucut menggemaskan dengan tatapan kebingungan.

Jeremy tersenyum melihat Jimmy yang nampak sangat menggemaskan, "Karena makanan yang sangat mahal adalah makanan yang dimasak di istana untuk disajikan oleh koki istana untuk keluarga Kerajaan!"

Jimmy mengangguk, benar juga! Makanan paling mahal dan tidak bisa di nikmati semua orang adalah makanan yang berasal dari istana untuk keluarga kerajaan.

"Kamu benar! Makanan paling mahal adalah makanan yang berasal dari istana! Tapi kan kita tidak boleh sembarangan masuk ke istana tahu!" Ucap Jimmy kesal.

"Kau lupa? Aku adalah putra mahkota, jadi kau tidak perlu khawatir!" ucap Jeremy dengan santainya.

"Aku mengerti! Sekarang kapan kita makan? Aku sudah sangat lapar!" Ucap Jimmy dengan senyum manisnya.

Jimmy membayangkan rasa nikmatnya makanan yang disajikan oleh koki istana yang hebat. Jujur saja selama dirinya berpindah ke dunia ini, Jimmy belum pernah merasakan makanan yang benar-benar nikmat. Semua masakan yang ada di dunia ini rasanya kurang garam, kurang gurih, kurang pedas, dan banyak kurang-kurang lainnya.

Awalnya Jimmy berpikir mungkin saja mereka tidak bisa memasak, tetapi setelah beberapa waktu berlalu Jimmy baru menyadari bahwa dunia ini berlatarkan pada abad pertengahan di mana bangsa ini masih belum sadar akan cita rasa makanan yang begitu menggugah selera, mereka hanya tau rasa hambar yang dikatakan lezat. Tapi karena ini lingkup kerajaan tidak mungkin kan makanannya sama hambarnya dengan yang lain.

"Akhirnya bisa makan enak!" Ucap Jimmy penuh semangat.

Jeremy yang mendengar itu mulai berpikir yang tidak-tidak, 'Jadi selama ini Jimmy tidak diberikan makanan yang layak ya? Pantas saja pemuda itu begitu kurus dan pucat! Aku harus segera melamarnya agar Jimmy bisa hidup dengan baik di istana ini!' pikir Jeremy.

Setelahnya Jeremy benar-benar menjamu Jimmy dengan berbagai jenis makanan, Hal itu membuat Jimmy berbinar senang saat melihat tampilan elok dari makanan makanan tersebut.

Jimmy memulai aksi makannya dengan memakan steak yang tampilannya begitu menggugah selera, tetapi setelah memakannya Jimmy langsung menunjukkan wajah kecewa.

"Njir....kurang gurih juga, cuy!" Gumam Jimmy pelan.

"Kenapa? Apakah makanan ini tidak sesuai seleramu?" Tanya Jeremy yang memotong daging miliknya dengan anggun.

Jimmy mengangguk, lidahnya adalah lidah orang asia yang terbiasa dengan banyak bumbu. Jujur saja Jimmy jadi merindukan rasa micin di setiap makanannya.

"Bisakah aku melihat ke dapur?" Tanya Jimmy.

Akhirnya dukun muda ini memutuskan untuk memasak makanannya sendiri. Dulu Jimmy adalah seorang yang hanya bisa mengandalkan diri sendiri sehingga dia mau tidak mau harus bisa memasak guna mempertahankan hidup. Jadi saat ini skill memasak Jimmy tidak perlu diragukan walaupun rasanya tidak seperti masakan koki bintang seratus di dunianya yang lama.

"Kau ingin melakukan apa?" Tanya Jeremy bingung.

"Jika seseorang ke dapur apa yang akan dia lakukan?" Tanya Jimmy.

Jeremy diam, jika dia ke dapur maka dia akan melakukan sidak guna melihat kinerja pekerja. Jadi kemungkinan Jimmy juga akan melakukan hal itu, sungguh Jimmy yang seperti ini sudah cocok untuk dijadikan sebagai calon pendamping dirinya.

"Sidak?"

"Dih! Orang kalau ke dapur itu ya pasti masak lah cuy!" Ucap Jimmy dengan santai.

"Kau memasak?" Tanya Jeremy mengabaikan bahasa aneh Jimmy. Dia merasa aneh dengan perkataan Jimmy seharusnya sebagai seorang bangsawan Jimmy tidak diperbolehkan ke dapur.

"Kau meragukan kemampuanku?" Tanya Jimmy tidak terima.

Salahnya perkataan Jimmy disalah artikan oleh Jeremy, di dalam pemikiran sang putra mahkota Jimmy di jadikan pembantu di rumahnya sendiri, Jimmy diperlukan layaknya budak.

Sungguh kejam sekali mereka.

Shaman Transmigrated Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang