Suasana malam yang begitu dingin. Tak membuat ia meninggalkan tempat itu. Louis berbaring di sebuah kasur kayu yang usang yang berada di sebuah ruangan yang tak terpakai. Bisa dibilang ini seperti gudang tua yang tak terpakai lagi, tepat berada di belakang kastil nya.Ia berbaring dengan tenang disana. Yah tempat itu adalah tempat Loui menenangkan diri jika sedang marah, sedih dan gelisah. Tempat yang begitu cukup untuknya mengurung diri tanpa ada yang menganggu.
Ingatan nya menerawang pada tiap kali ia dihukum. Ia yang sering sekali dihukum oleh sang ayah, bahkan ketika ia tak melakukan kesalahan apapun. Teringat kejadian beberapa waktu lalu, saat dirinya diberhentikan dari akademi karna ia merundung saudari nya.
Saat itu bukan hanya raja yang murka tapi semua keluarganya kecuali sang ibu.
Apa yang diharapkan dari kakaknya? Bahkan putra Mahkota sudah tak pernah memanggilnya adik lagi. Terakhir kalinya mereka dekat saat Louis berusia 10 tahun dan Putra Mahkota memasuki usia Akademis.
Pernah suatu hari saat dirinya sedang melukis tiba-tiba putri Anne datang dan entah ia sengaja atau tidak bahwa Putri Anne menjatuhkan lukisan Louis sehingga lukisan yang separuh jadi itu hancur. Karena tak Terima Louis pun mendorong Anne sehingga terjatuh dan membuat siku nya berdarah. Hal itu tentu menghebohkan istana, dan yah Louis dihukum pastinya.
"Huft...." Ia menghela nafas. Kemudian ia bangkit dari baringnya, duduk di tepian ranjang.
"Rasanya sudah sangat muak!! Aku dihukum tanpa salah!"
"Anne sepertinya sedang ingin bermain dengan ku. Hmmm.. Kau lihat saja nanti!" ia tersenyum miring. Setelahnya ia pergi kembali ke kastil nya dan meninggalkan gudang itu.
... ... ...
(Seminggu kemudian)"Nuna!! Apa yang terjadi kenapa semua orang terlihat sibuk?" Louis yang baru saja menyelesaikan masa hukumannya yang berdiam diri di kastilnya heran, sebab semua orang terlihat sangat sibuk. Lyora menunduk kepala.
"Iya yang mulia, semua orang sedang mempersiapkan acara penyambutan kedatangan raja dari negeri seberang. "Louis berbalik badan menghadap Lyora.
"Ada pembahasan apa? " tanyanya.
"Hamba pun belum mengetahuinya. Nanti malam kita akan mengetahui maksud kedatangan raja seberang. " Louis pun hanya mengangguk. Toh ia pun tak akan ada peran di sana. Lebih baik ia menikmati harinya dengan membaca buku yang baru diberi oleh sang guru untuknya.
Malam tiba, didalam istana begitu ramai tamu yang begitu bersemangat menyabut kedatangan negeri sahabat. Louis yang masih duduk sembari membaca buku nya dikejutkan oleh kedatangan sang pelayan.
"Yang mulia saatnya anda bersiap. " Louis tak banyak membantah, pelayan pun segera memasang baju khusus pangeran agung kepadanya. Dirasa penampilan nya sudah rapi ia pun segera pergi ke aula utama. Dimana tempat pesta akan dimulai.
Louis tiba dan pengawal membuka pintu untuk nya. Saat Louis tiba ia menjadi perhatian orang orang. Namun bukannya tersenyum ramah seperti pangeran lainnya Louis justru melangkah dengan penuh angkuh tanpa melirik siapapun. Kemudian ia duduk di samping putra mahkota Dave. Putra Mahkota menatapnya dingin sementara Louis sama sekali tak menolehny.
Suasana begitu ramai, banyak rakyat saphiral yang datang memeriahkan pesta. Louis menatap sekitarnya dalam diam.
"Pangeran Felix." batinnya saat melihat seorang pria di rombongan tamu kerjaan. Ia menatap pria itu. Pun dengan pria itu menatap nya dan tersenyum hangat. Namun Louis hanya memasang wajah datarnya.
Acara sudah dimulai. Dari acara perkenalan sampai acara membahas hubungan diplomatik antara dua kerajaan ini. Hingga masuk keacara inti. Raja saphiral mengumukan berita besar yang mengejutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi boy
FantasíaArcelle adalah seorang mahasiswa jenius, ia merupakan lulusan terbaik di sekolah menengah atas negeri Belandia Namun saat ia sedang berangkat ke tempat kerjanya tiba-tiba ia terjatuh dari sepedanya dan pingsan Louis adalah seorang pangeran agung. P...