Perjalanan Arcelle (2)

256 19 0
                                    


Hembusan angin membuat helaian rambutnya bergerak. Angin yang menyejukkan tak membuat nya terbangun  seolah hembusan angin itu seperti melodi penghantar tidurnya.

Namun beberapa saat wajahnya tampak berubah. Yang tadi terlihat tenang kini wajah itu mengernyit. Tak berapa lama ia perlahan lahan mulai membuka netranya. Saat netra itu terbuka 1 hal yang ia lihat.

"Apakah ini syurga?" ia bangkit dari tidurnya. Terduduk di bawah pohon yang begitu rimba.

"Dimana aku?" ia memperhatikan sekeliling nya, pemandangan yang jauh berbeda dari dunia yang ia lihat selama ini. Rerumputan hijau yang menyejukkan mata, taman bunga yang begitu cantik, dan pohon besar yang saat ini ia teduhi.

Mata indah itu melihat sekeliling dengan terpesona. Oh ini surga pikirnya. Ia pun berdiri, ingin melihat keadaan ini, berjalan pelan menyusuri rerumputan yang sejuk tanpa alas kaki.

" aku seperti tidak asing dengan tempat ini, tapi dimana aku pernah melihat nya?"

Ia terus menyusuri taman bunga itu, tampak begitu indah, namun sayang tempat seindah ini tidak ada penghuni nya, ia merasa cuma dirinya sendirian disini.

Tak jauh dari depannya, ia melihat sebuah pintu kayu besar. Seperti pintu istana kerajaan yang ia lihat di TV TV. Dengan rasa penasaran yang cukup besar Arcelle pun melangkah mendekati pintu besar itu. Namun sebelum ia tiba di depan pintu itu tiba-tiba cahaya putih menyilaukan penglihatan nya.

Arcelle menutup matanya dengan tangan. Tak kuat akan pancaran putih itu. Ia memejamkan mata, beberapa saat cahaya putih itu hilang. Dirasa matanya tak silau Arcelle membuka perlahan matanya. Namun betapa terkejutnya ia saat melihat sosok didepan matanya. Sosok wanita berpakaian seorang bangsawan layaknya RATU kerajaan. Arcelle terkejut, ia memundurkan langkah nya pelan dengan wajah yang kebingungan.

Arcelle merasa ini aneh, ia ingin pergi meninggalkan sosok itu. Namun belum sempat ia pergi sosok itu menahan tangannya.

"Arcelle tunggu!" suara yang begitu lembut   Anggun dan berwibawa. Arcelle yang merasakan tangannya ditahan dan mendengar namanya disebut pun mau tak mau berhenti. Ia memberanikan diri menatap sosok itu.

"Anda mengenal saya nyonya?" tanya nya sopan. Sosok itu tersenyum ramah, cantik sekali meskipun keriput diwajahnya tak bisa disamarkan.

"Hahha... Tentu saja"
"Karna kamu adalah raekarnasi dari cucu saya." wanita itu melanjutkan ucapan nya saat melihat wajah bingung Arcelle.

"Omong kosong apa itu? Aku tidak pernah percaya dengan hal semacam itu." Arcelle tertawa kecil, lelucon macam apa itu pikirnya.

"Ini bukan omong kosong Arcelle, kau adalah raekarnasi dari cucu ku, pangeran agung kerajaan Saphiral." Arcelle terkejut bukan main saat mendengar nama Saphiral yang kemaren ia cari di google. Arcelle mendekati wanita anggun itu.

"Saphiral? Jadi memang benar ada negeri Saphiral itu?" tanya nya. Wanita itu tersenyum.  Ia menggenggam tangan Arcelle. Kemudian mengajak nya berjalan bersisihan menuju pintu besar yang masih tertutup itu.

"Saphiral adalah dunia yang berbeda dari dunia yang kau tempati saat ini Arcelle. Jadi sebagaimana pun kau berusaha mencari tau tentang Saphiral kau tidak akan menemukan nya. Kau akan mengetahui semuanya saat kau telah tiba disana nanti." Arcelle menatap wanita itu.

"Arcelle, pergilah ke Saphiral, selamat kan ibumu dan kerajaan mu." Arcelle semakin bingung, apa maksud wanita ini.

"Ibumu adalah seorang ratu, ia akan digulingkan karna difitnah membunuh ku. Kau harus segera menyelamatkan ibu mu dari tuduhan itu, dan cari tau akan kematian ku. Dan kau harus menyelamatkan pangeran Agung." wanita itu menangis

Transmigrasi boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang