10

22.1K 315 5
                                    

Aluna sangat kesal pada Victor, Aluna akan pulang dan mencari taksi, tapi pria itu tiba-tiba membawanya pergi ke salon tanpa menjelaskan apapun. Aluna dirias mulai dari ujung rambut ke ujung kakinya dan dipilihkan pakaian tanpa berhak menolaknya.

Setelah beberapa jam Aluna didandani sedemikian rupa, Victor menemui Aluna dengan jas hitam pekat yang sangat pas baginya.

Aluna mengalihkan pandangannya ke arah lain, bohong jika ia bilang tak terpesina oleh aura ketampanan Victor yang kuat.

"Cantik," puji Victor lalu melingkarkan tangannya pada pinggang Aluna.

"Kamu belum bilang kita mau kamana?"

"Ke acara pernikahan temanku."

Aluna menatap Victor. "Seharusnya jangan ajak aku, tapi ajak kakakku Victor, bagaimanapun aku bukan tunanganmu, itu Raisa."

"Itu rahasia, orang lain taunya aku milik kamu baby," ujar Victor.

"Ayo berangkat, kita akan telat." Victor mengajak Aluna keluar sana.

Keluar dari salon, mobil Victor sudah siap menunggu di depan pintu.

Victor membukakan pintu belakang mobil untuk Aluna, lalu ia juga masuk dari pintu sebelah.

Aluna melihat ke depan bangku pengemudi. "Lama tidak bertemu Sila, bagaimana kabarmu?" tanya Aluna menyapa Sila.

"Saya baik Nona," jawab Sila.

"Kamu ikut bersama kita Sila?" tanya Aluna.

"Saya cuma mengemudi Nona," jawab Sila.

"Cepat berangkat Sila, Aku tidak menyuruhmu untuk mengobrol dengan pacarku," ujar Victor dengan nada tak suka.

Sila melihat tatapan tajam Victor lewat kaca, ia meneguk ludahnya kasar karena takut pada tuannya. "Maaf Tuan," ucap Sila lalu melajukan mobil.

Victor melihat Aluna yang memeluk perutnya. "Perutmu sakit?" tanya Victor khawatir.

"Ngga, aku cuma sedikit kedinginan."

"Matikan AC nya Sila," suruh Victor.

Sila mematikan AC mobil.

Victor melepas jasnya, dan memakaikan pada Aluna.

"Makasih," ucap Aluna.

Aluna melihat satu kancing kemeja putih Victor lepas, ia membantu mengancingkannya. "Jangan suka pamer badan," kata Aluna.

"Pamer? tenang sayang, tubuhku cuma milikmu."

Victor mendekatkan wajahnya pada leher Aluna, menghirup aroma parfum yang harum dan memabukkan.

"Kamu ngapain? jangan terlalu dekat," ucap Aluna sambil menggeser tubuhnya.

Victor terkekeh pelan. "Jangan mencoba menjauh Aluna," ujarnya sambil menggeser tubuhnya dan melingkarkan tangannya pada perut Aluna.

Aluna bernapas pelan-pelan, posisi duduk seperti sekarang membuatnya tak nyaman karena korset yang ia pakai untuk menutupi perutnya yang sudah menginjak usia ke 4 bulan, apalagi sekarang Victor menempelinya begini.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di tempat tujuannya.

"Kita sudah sampai Tuan," kata Sila.

"Akhirnya sampai juga," ujar Aluna lalu membuka pintu mobil ia ingin segera keluar agar bisa bernapas lega.

Victor keluar dari mobil, ia mendekati Aluna dan melingkarkan tangannya pada Pinggang Aluna lagi, sepertinya dia memang ingin membuat semua mata tahu jika Aluna yang disisinya itu adalah wanitanya.

Revenge (Victor)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang