2

48.6K 332 5
                                    

Jam 11 Aluna selesai mengikuti kelas di kampusnya, hari ini Aluna pulang jalan kaki ke apartemennya karena uang jajan dari papanya mulai menipis, ia harus menghemat ongkos agar bisa makan.

Aluna membuka ponselnya, ia ingin minta uang tambahan pada mamanya tapi takut malah dimarah-marahi.

"Ga usah deh takut mama marah, semoga uangnya cukup buat seminggu ini sampe papa kasih jatah uang bulanan," ucap Aluna sambil berjalan pulang di sisi jalan.

Titttt.

Suara klakson mobil mengagetkan Aluna.

Seseorang yang usil menekan klakson dengan keras itu ternyata Victor, laki-laki yang Aluna temui 2 hari yang lalu.

"Om Victor?"

Victor menyuruh Aluna masuk ke dalam mobil.

"Kenapa jalan kaki Aluna?" tanya Victor setelah Aluna duduk di dalam mobilnya.

"Uang bulanan aku jatahnya seminggu lagi om," kata Aluna.

Victor mengambil dompetnya, ia mengeluarkan semua uang cashnya lalu menarik tangan Aluna untuk menerimanya.

"I-ini apa om?" tanya Aluna syok.

"Uang buat kamu, aku ga mau kamu kesusahan cuma karena ngirit. Dan lagi memangnya orang tua kamu miskin sampe anaknya harus ngirit? apa kamu yang boros?"

Aluna mengerucutkan bibirnya. "Aluna ga berhak terima uang ini, aku kan bukan siapa-siapa kamu om."

Victor langsung memasukkan uang ke dalam tas milik Aluna. "Bukan siapa-siapa?"

Victor menatap bibir merah Aluna, kemudian ia mengusap bibir gadis itu. "Lipstik kamu terlalu merah, bisa membangunkan sesuatu yang tertidur."

Aluna melihat bibirnya lewat cermin. "Duh kenapa dihapus sih? lagi pula aku cuma pake liptint doang bukan lipstik yang ngebold."

Aluna menggosok pipinya yang memerah karena sisa liptint yang Victor hapus.

Victor diam-diam tersenyum melihat Aluna yang tampak lucu baginya.

Aluna melihat Victor menjilat bibir. "Bibir om kering banget itu, sini aku pakein lipbalm."

Aluna mencari lipbalm dalam tasnya, tapi tiba-tiba Victor mendekati wajahnya dan bibir mereka menyatu.

Cuph.

Aluna mematung, pertama kalinya bibirnya bersentuhan dengan bibir orang lain.

Kemudian tangan Victor menahan kepalanya agar tak menjauh, dan bibir Aluna dilumat dengan begitu lembut oleh Victor.

Aluna menatap mata hijau Victor yang tajam, ia merasa kosong saat Victor melumati bibirnya.

Ciuman pertamanya berlangsung selama kurang lebih 5 menit.

Victor melepas pagutannya pada bibir Aluna. "Manis, bibirku sekarang udah ga kering Aluna, makasih udah bantu lembabin."

Aluna memegang bibirnya yang basah.

Victor melihat Aluna sangat syok atas apa yang ia lakukan, ia memegang jari lentik Aluna. "Ga usah syok gitu. Kita udah sepakat buat jalanin hubungan kan?"

Aluna mengangguk, kemarin saat mengo rol di telepon ia setuju dan mau menjalin hubungan menjadi pacar Victor.

"Itu ciuman pertama aku om," kata Aluna.

"Itu juga ciuman pertama aku, jadi ini sama-sama ciuman pertama kita," ujar Victor.

"Om serius?"

"Aku tersinggung kalo kamu panggil aku om terus Aluna."

Revenge (Victor)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang