Bab 6

5.4K 183 0
                                    

Beberapa menit kemudian Lisa kembali ke kamar setelah selesai membuat sarapan dan melihat Jennie yang terkapar dengan cairan membasahi lantai balkon.

Lisa tersenyum menyeringai lalu dia membuka ikatan tangan Jennie dan Jennie yang lemas pun hampir terjatuh untung nya Lisa sigap menangkap.

"Hehehe ayo sayang kita istirahat"ucap Lisa

"Cabut dulu Daddy"ucap Jennie nada lemas dan Lisa menunduk menatap penis buatan itu masih ada di dalam lubang Jennie.

Lisa mencabut penis buatan itu dan seketika cairan Jennie keluar banyak hingga mengalir ke paha.

"Yuk Daddy mandikan habis itu kita sarapan, nanti kamu telat ke sekolah"ucap Lisa menggendong Jennie ke dalam kamar mandi.



Skip.





Kini Jennie telah siap dengan seragam sekolahnya begitu juga Lisa yang sudah memakai pakaian kantornya.

"Daddy sudah"ucap Jennie yang selesai memakai skincare dan make up tipis.

Lisa yang duduk sambil bermain hp pun berjalan ke arah Jennie.

Cup

"Cantik nya putri Daddy"ucap Lisa sambil menggendong Jennie sedangkan Jennie tersipu malu di puji Lisa.

"Udh dad Jennie malu"ucap Jennie dan Lisa tertawa kecil lalu mulai melangkahkan kaki keluar dari kamar.

Sesampainya di meja makan Lisa mendudukan Jennie di kursi dan mendudukan dirinya di sebelah Jennie.

"Wahh Daddy masak mandu"ucap Jennie matanya berbinar menatap mandu.

"Iya dong Daddy kan inget makanan kesukaan Jennie"ucap Lisa sambil mengacak-acak rambut Jennie.

"Emm rambut aku jadi berantakan"ucap Jennie mengerucutkan bibir.

Cup...

Lisa mengecup bibir Jennie membuatnya kaget dan wajah memerah.

"Hahahah awww"tawa Lisa sambil meringis sakit memegang lengan nya yang baru saja di pukul oleh Jennie.

"Rasain wlee"ledek Jennie pada Lisa yang masih tertawa.

"Hah ayo kita sarapan sekarang nanti kamu telat"ucap Lisa

Jennie mengambil piring dan mandu serta lainya kemudian memberikan pada Lisa.

"Makasih baby"ucap Lisa mengelus kepala Jennie dan diangguki

Lalu Jennie mengambil untuk dirinya sendiri dan mereka pun makan dengan lahap.

Selesai sarapan kini keduanya sudah berada di mobil menuju sekolah Jennie.

"Sebentar lagi liburan panjang Daddy berencana jenguk Oma kamu di new Zealand"ucap Lisa menatap Jennie sekilas lalu kembali menatap jalan.

"Aku ikut Daddy"ucap Jennie dan Lisa mengangguk.

"Nah sudah sampai, nanti pulang sekolah tunggu Daddy ya"ucap Lisa sambil merapikan rambut Jennie.

"Iya Daddy, bye hati-hati di jalan"ucap Jennie lalu keluar dari mobil dan masuk ke dalam sekolah.

Lisa menatap punggung Jennie yang memasuki sekolah lalu menyalakan mobilnya dan bergegas ke kantor karena 10 menit lagi meeting akan di mulai.

Sesampainya di kantor Lisa memarkirkan mobilnya di tempat parkir pribadi dan memasuki kantor dengan dingin dan banyak karyawan menyapa namun hanya dibalas anggukan oleh Lisa.








Skip











Kring

Kring

Kring

Bel pulang sekolah pun berbunyi dan Jennie segera memasukan buku serta alat tulisnya ke dalam tas.

"Guys aku duluan ya"pamit Jennie pada kedua sahabatnya yaitu Rose dan Irene.

"Kok cepet banget biasanya kita ngumpul dulu sebelum pulang"ucap Irene

"Sorry guys aku udh di jemput"ucap Jennie

"Yaudh gapapa hati-hati Jen"ucap rose sedikit keras karena Jennie sudah berjalan keluar kelas.

Disisi lain Lisa yang sudah di depan gerbang sekolah Jennie pun menunggu sang empu keluar dari sekolah.

Tak lama Lisa melihat Jennie berjalan menghampiri mobilnya namun dia melihat seorang laki-laki yang menghampiri Jennie sambil merangkulnya dan bisa dia lihat Jennie terlihat risih.

"Gak beres nih cowo"ucap Lisa buru-buru keluar dari mobil

Jennie bersyukur melihat daddy-nya keluar dari mobil dan menghampirinya.

"Ayolah Jennie mau ya entar malem jalan sama aku"ucap cowo itu maksa sambil merangkul pundak Jennie.

"Ekhem"dehem Lisa membuat cowo itu melihatnya.

"Siapa ya om?"tanya cowo itu menatap tak suka ke arah Lisa.

"Lepas"ucap Lisa dingin tanpa menjawab pertanyaan cowo itu.

"Jennie plis mau ya"paksa cowo itu mengacuhkan Lisa.

Lisa tersenyum miring ke arah bocah itu dengan gerakkan cepat dia memelintir tangan cowo itu hingga teriak ke sakitan.

"Awww yakk sialan lepaskan aww sakit"teriak cowo itu

Lisa melepaskan kasar sampai membuat cowo itu tersungkur lalu dia merangkuk Jennie.

"Jangan pernah memaksa dan menggangunya ngerti"ucap Lisa dingin lalu membawa Jennie ke mobil.





Didalam mobil Jennie dia buat merinding melihat Lisa yang dingin dari biasanya.

"Lain kali kalo di paksa lagi bilang Daddy"ucap Lisa dingin tanpa menoleh ke arah Jennie.

Jennie menunduk kepala tidak menjawab.

Lisa yang merasa tidak di jawab pun menoleh ke arah Jennie.

"Kenapa diam?"tanya Lisa sedikit lembut.

"Takut"ujar Jennie memainkan jarinya di pangkuan.

Lisa menghela napas panjang lalu menggenggam tangan Jennie.

"Maaf ya Daddy masih ke bawa emosi maaf udh buat kamu takut"ucap Lisa mengelus punggung tangan Jennie dengan sebelah tangannya.

"Hiks jangan gitu lagi Jennie takut hiks"Isak Jennie

Lisa yang mendengar Jennie menangis pun meminggirkan mobilnya dan membawa Jennie kedalam pelukannya.

"Sudah jangan menangis maaf kalo Daddy bikin kamu takut"ucap Lisa mengelus punggung Jennie sesekali mengecup kening.

"Mau duduk di pangku Daddy"pinta Jennie dan Lisa mengangkat Jennie duduk dipangkuan nya.

Jennie membenamkan wajahnya di leher Lisa dan menghirup aroma alami Lisa yang sangat di sukainya.

Lisa menjalankan mobilnya kembali dengan sebelah tangan sedangkan tangan sebelahnya sesekali dia pakai untuk mengelus punggung Jennie.




















Hai guys bagaimana kabar kalian maaf author baru bisa up sekarang karena seminggu ini bener-bener sibuk.





Crazy DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang