Pada awalnya INFP sering kali terjebak pada cinta sepihak. Bahkan meski itu terlalu berat mereka tetap berpikir positif dan menjunjung tinggi harapan yang mereka karang sendiri.
'Suatu hari akan ada masa di mana ia akan membalas perasaanku'
INFP tetap memberikan kasih sayang sepenuh hati, ketulusan yang tak terbatas, menghujani dengan bahasa cintanya sendiri. Walau hanya sekadar cinta dalam diam sekalipun. Budak cinta yang tolol kalau kata anak kekinian, kalau dunia bisa digulung dan digenggam juga akan dikasih. Pokoknya 100% cintaku hanya milikmu.
Akan tetapi, ketika perasaan itu berlalu dalam waktu yang lama tanpa mendapat respon. INFP cenderung mundur perlahan, perasaan kian memudar dan hilang. Pada saat seperti itu biasanya seseorang baru menyadari betapa berharganya kehadiran INFP. Sangat disayangkan INFP yang menjalani kehidupan didasari atas perasaan sering kali kehilangan napsu pada hal yang tak lagi ia harapkan.
Maka dari itu sangat sulit mendapatkan kembali cinta dari seorang INFP. Perlu usaha yang lebih dari apa yang diberikan INFP. Namun, tak jarang berakhir sia-sia sebab INFP yang pernah terjebak dalam kekecewaan yang ia buat sendiri cenderung sensitive dan mempertanyakan keaslian/ketulusan perasaan orang tersebut. Jangan sampai seseorang itu hanya ingin bermain-main atau sekadar takut tak ada yang perhatian.
*I'm sorry if you can't relate. It's just my opinion
KAMU SEDANG MEMBACA
THINK ABOUT INFP (In My Opinion)
Non-FictionMari bicara tentang INFP Salah satu kepribadian yang katanya aneh banget. Ini hanya untuk hiburan jika tidak sesuai mohon untuk dikoreksi. Terima kasih. 13 Maret 2022